PELAPORAN TRANSAKSI KEUANGAN MENCURIGAKAN OLEH NOTARIS MELALUI APLIKASI GATHERING REPORTS AND INFORMATION PROCESSING SYSTEM DALAM PENCEGAHAN TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG
MOH. SAYUDHA P, Dr. Supriyadi, S.H., M.Hum.
2020 | Tesis | MAGISTER KENOTARIATANPenelitian ini memiliki dua tujuan. Pertama, untuk mengetahui dan menganalisis implementasi dalam hal pelaporan transaksi keuangan mencurigakan oleh Notaris melalui aplikasi Gathering Reports and Information Processing System (GRIPS) dalam pencegahan tindak pidana pencucian uang. Kedua, untuk mengetahui implikasi terkait pelaporan transaksi keuangan mencurigakan oleh Notaris melalui GRIPS dalam pencegahan tindak pidana pencucian uang. Jenis penelitian hukum ini merupakan penelitian hukum normatif empiris. Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan pendekatan normatif empiris, dimana penelitian lebih difokuskan mengenai pemberlakuan peraturan hukum secara normatif pada setiap peristiwa hukum tertentu yang terjadi dalam masyarakat. Cara dan alat memperoleh data melalui studi kepustakaan dengan metode analisis kualitatif dan penarikan kesimpulan dengan secara deduktif. Penelitian ini memiliki dua kesimpulan. Pertama mengenai implementasi GRIPS dalam hal pelaporan transaksi keuangan mencurigakan oleh Notaris dalam hal pencegahan tindak pidana pencucian uang ini sudah dilakukan oleh beberapa Notaris hanya sampai melakukan pendaftaran saja, tidak sampai melaporkan transaksi keuangan mencurigakan karena mereka beranggapan bahwa Notaris tidak dapat selalu mencurigai pengguna jasa yang melakukan transaksi. Kedua mengenai Implikasi terhadap Notaris jika tidak mendaftarkan dirinya kedalam aplikasi GRIPS dikenakan sanksi berupa akses AHU diblokir oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, setelah itu tidak ada dampak yang terjadi jika Notaris tidak melapor transaksi ke dalam GRIPS sampai saat ini. Notaris mendaftar untuk formalitas saja karena dari pihak PPATK sendiri dianggap pasif melakukan sosialisasi sehingga Notaris kurang memahami teknis-teknis serta aturan yang terkait dengan pelaporan transaksi keuangan mencurigakan melalui GRIPS
ABSTRACT This research has two purpose. First, understand and analysis about the implementation of reporting suspicious financial transactions by Notary through Gathering Reports and Information Processing System (GRIPS) apps for prevention of money laundering transaction. Second, understand about implication of reporting suspicious financial transactions by Notary throught GRIPS apps for prevention of money laundering transaction. This research conduct in empirical normative law methods. Which is more focus on enforcement of normative law in every particular legal event that occurs in society. The methods and tools to obtain the data through the study of literature with qualitative analysis methods and deductive conclusions. This research has two conclusions. First is about the implementation of GRIPS in reporting suspicious financial transactions by Notary as prevention of money laundering transaction already implemented by some Notaries is only register themselves to the apps however they doesn�t report about the suspicious transaction, they assume that the Notary doesn�t always have the ability to suspect their client who is conducting such transaction. Secondly, if the Notary doesn�t register themselves to the GRIPS apps, their AHU account will be blocked by the Ministry of Law and Human Rights, thus there is no more sanction if the Notary doesn�t register the transaction. The registration to the GRIPS apps by the Notary is only a formality owing to they will got the sanction if they don�t register themselves yet they don�t report the transaction afterward. Furthermore PPATK is considered to be passive in socializing and directing GRIPS applications in order to report suspicious financial transaction.
Kata Kunci : Aplikasi GRIPS, Notaris, Tindak Pidana Pencucian Uang, Transaksi Keuangan Mencurigakan