Peran Perempuan dalam Konflik Analisis Peran Perempuan Palestina dalam Perlawanan Terhadap Israel Pasca Intifada Melalui Teori Sekuritisasi
RAKA NUR WIJAYANTO, Prof. Dr. Mochtar Mas'oed, M.A.
2020 | Skripsi | S1 ILMU HUBUNGAN INTERNASIONALSejak dikeluarkannya Deklarasi Balfour lebih dari seabad yang lalu, kedaulatan Palestina terus dirongrong oleh Israel hingga saat ini. Perlawanan dilakukan oleh elit pemerintah dan berbagai organisasi militan Palestina. Alih-alih memberikan efek jera, kebijakan Israel semakin represif. Keputusasaan masyarakat Paletina memuncak dengan meletusnya Intifada I dan II. Momentum tersebut mengakselerasi usaha perlawanan Palestina menjadi kian masif, baik perlawanan dengan menggunakan kekerasan maupun perlawanan nirkekerasan. Tidak hanya metodenya saja yang beragam, aktor-aktor perlawanan pun juga berasal dari berbagai lapisan masyarakat-termasuk di antaranya kaum perempuan-. Sebagian dari mereka melakukan perlawanan secara spontan, sementara tidak sedikit dari mereka melakukan perlawanan secara sistematis, salah satunya dengan melakukan aksi sekuritisasi. Baik para perempuan yang melawan dengan kekerasan maupun nirkekerasan, aksi sekuritisasi mereka lakukan dengan tujuan yang sama-yakni mengambil kembali kedaulatan Palestina dari Israel-. Mengingat metode yang digunakan, maka proses sekuritisasinya pun berbeda. Dampak yang ditimbulkan dari aksi sekuritisasi pun berbeda.
Since the Balfour Declaration was issued more than a century ago, Palestinian sovereignty has continued to be ocuppied by Israel today. Resistance was carried out by the government elite and various Palestinian militant organizations. Instead of providing a deterrent effect, Israeli policies are increasingly repressive. The despair of the Palestinian people culminated with the outbreak of the Intifada first and second. The momentum accelerated Palestinian resistance efforts to become increasingly massive, both violent resistance and non-violent resistance. Not only the variation of the methods, the factor of resistance actors also comes from various subjects including women. Some of them resist spontaneously, while many of them take resist systematically, with securitization acts. Both the women who resisted with violence and non-violence, their securitization acts carried out with the same goal to take back Palestinesovereignty from Israel. Because the methods are different, the process and the impact of securitization acts are different.
Kata Kunci : Perempuan, Perlawanan, Palestina, Israel, Sekuritisasi, Kekerasan, Nirkekerasan