Laporkan Masalah

KAJIAN KERUSAKAN LINGKUNGAN AKIBAT AKTIVITAS PEMBUANGAN SAMPAH PADA KAWASAN WISATA ALAM PULAU BOKORI KABUPATEN KONAWE PROVINSI SULAWESI TENGGARA

ARNI PUTRIANI FARZAN, Dr. Langgeng Wahyu Santosa, S.Si., M.Si; Dr. Agus Joko Pitoyo, S.Si., M.A.

2020 | Tesis | MAGISTER ILMU LINGKUNGAN

Penelitian ini dilakukan pada Kawasan Wisata Alam Pulau Bokori Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara. Penelitaian ini memiliki tujuan untuk melihat jenis kerusakan lingkungan yang terjadi akibat aktivitas pembuangan sampah, kemudian menentukan tingkat kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh sampah serta merumuskan strategi pengelolaan lingkungan yang tepat diterapkan pada wisata Pulau Bokori. Variabel pada penelitian ini meliputi permasalahan persampahan (abiotik), kondisi flora dan fauna (biotik), serta perilaku wisatawan, dan pedagang dalam penanganan permasalahan sampah (kultural). Penelitian ini dilakukan di 6 titik yang berbeda yakni 3 titik pada Pulau A, dan 3 titik pada Pulau B, untuk melihat perbandingan produksi jumlah sampah ke dua pulau. Pengambilan sampel dilakukan secara langsung dilapangan selama 8 berturut-turut sesuai aturan SNI 19-3964-1995 ditambah dengan 4 hari libur akhir pekan dan libur nasional dengan menggunakan metode purposive sampling, yakni pengambilan data didasarkan oleh tujuan penelitian. Jenis kerusakan lingkungan yang terjadi pada Kawasan Wisata Alam pulau Bokori pada Komponen abiotik terlihat dari jumlah timbulan sampah yang telah melebihi ambang batas, kondisi biotik terjadinya kerusakan vegetasi lainnya yang banyak diakibatkan oleh pembakaran sampah, dan pada biota terjadinya kerusakan terumbu karang akibat banyaknya sampah plastik, dan bahan bakar minyak kapal yang mengangkut wisatawan menuju pulau Bokori. Sedangkan pada tingkat kerusakan lingkungan pada komponen abiotik jumlah timbulan sampah telah berada diatas SNI 19-3964-1995 yang telah ditetapkan, pada komponen biotik yakni pada kondisi vegetasi memiliki 2 (dua) kategori yakni tidak rusak dan rusak ringan, hal ini ditandai dengan masih banyak vegetasi yang memiliki produktivitas baik, begitupula dengan biota laut memiliki tingkat kerusakan rendah dan pada komponen sosial terlihat jelas pada perilaku pengunjung yang memiliki tingkat kesadaran yang sangat rendah mengenai kebersihan kawasan, dan masih membuang sampah disembarang tempat. Strategi Pengelolaan yang saat ini dapat diterapkan dikawasan wisata Pulau Bokori yakni dengan pemberhentian kegiatan pembakaran sampah, memberi peringatan secara terus menerus kepada para pengunjung maupun pedagang, dan penerapan daur ulang sampah yang dapat dilakukan oleh masyarakat lokal, serta adanya penerapan bahwa pengunjung yang berkunjung kepulau harus membawa sampah yang dihasilkan kembali kedaratan dan dibuang ke tempat pembuangan sampah sementara, yang akhirnya akan dibawa ke TPA (tempat pembuangan sampah akhir).

This research was conducted in the Nature Tourism Area of Bokori Island, Konawe Regency, Southeast Sulawesi Province. This research aims to see the type of environmental damage that occurs due to waste disposal activities, then determine the level of environmental damage caused by garbage and formulate an appropriate environmental management strategy applied to Bokori Island tourism. Variables in this study include waste problems (abiotic), flora and fauna conditions (biotic), as well as tourist behavior, and traders in handling waste (cultural) problems. This research was conducted at 6 different points namely 3 points on Island A, and 3 points on Island B, to see the comparison of the amount of waste production to the two islands. Sampling was carried out directly in the field for 8 consecutive according to SNI 19-3964-1995 rules plus 4 days off weekends and national holidays using the method of purposive sampling, namely data collection is based on research objectives. The type of environmental damage that occurred in the Bokori Island Natural Tourism Area on the abiotic component can be seen from the amount of waste that has exceeded the threshold, other conditions of biotic damage to vegetation that are mostly caused by burning trash, and on biota the damage to coral reefs due to the development of tourist areas and plastic waste, and ship fuel that transports tourists to Bokori Island. While at the level of environmental damage to the abiotic component, the amount of waste generation has been above the specified SNI 19-3964-1995, the biotic component, namely the condition of vegetation has 2 (two) categories, namely undamaged and slightly damaged, his is indicated by the fact that there are still a lot of vegetation that has good productivity, as well as marine biota which has a low level of damage and the social component is clearly seen in the behavior of visitors who have a very low level of awareness regarding the cleanliness of the area, and still throwing trash everywhere. The current Management Strategy can be applied in the tourist area of Bokori Island, namely by stopping waste burning activities, giving constant warnings to visitors and traders, and implementing waste recycling that can be done by the local community. as well as the application that visitors who visit the island must bring back waste generated to the land and disposed of in a temporary landfill, which will eventually be brought to the landfill.

Kata Kunci : kerusakan lingkungan, aktivitas pembuangan sampah, jenis kerusakan, tingkat kerusakan, strategi pengelolaan lingkungan

  1. S2-2020-435074-abstract.pdf  
  2. S2-2020-435074-bibliography.pdf  
  3. S2-2020-435074-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2020-435074-title.pdf