Manajemen Reproduksi, Pakan, Dan Perawatan Indukan Sapi Perah Dara Di Balai Besar Pembibitan Ternak Unggul Dan Hijauan Pakan Ternak (Bbptu Hpt) Baturraden, Purwokerto , Jawa Tengah Periode Januari 2020
RR. ADELLA ALAYDA P, Dr. drh. Asmarani Kusumawati, MP.
2020 | Tugas Akhir | D3 KESEHATAN HEWANPeternakan sapi perah di Indonesia saat ini berkembang sangat pesat. Perkembangan positif ini contohnya kebutuhan konsumsi susu sebagai produksi utama sapi perah semakin meningkat. Susu yang baik dipengaruhi oleh sapi perah yang unggul. Sapi perah yang unggul dapat dilihat dari catatan performa repoduksi sapi perah itu sendiri. Tujuan penulisan tugas akhir ini adalah untuk mengetahui dan mengevaluasi performa reproduksi sapi perah beserta faktor pendukung yaitu manajemen pakan dan manajemen perawatan sapi perah di BBPTU HPT Baturraden. Data yang diperoleh berdasarkan wawancara lapangan bersama dokter hewan dan paramedik lapangan, pengamatan secara langsung, dan data recording periode Januari 2020. Hasil yang diperoleh dari pola karakter reproduksi menunjukkan hasil lama estrus 18 jam, siklus estrus 21 hari, waktu ovulasi 12 jam, dan pubertas sapi perah di BBPTU HPT yaitu 15 bulan, performa reproduksi menunjukan hasil days open 150 hari, calving interval 14 bulan, dan service per conception 1,8. Pakan sapi perah yang diberikan berupa hijauan dan konsentrat. Pemberian hijauan sapi dara 60 kg/ekor/hari, sedangkan sapi laktasi 70 kg/ekor/hari. Pemberian konsentrat 3 kg/ekor/hari untuk sapi dara, dan 4 kg/ekor/hari untuk sapi perah laktasi. Perawatan sapi perah di BBPTU HPT berupa penimbangan berat badan dan memandikan sapi perah dua kali sehari. Manajemen perawatan dan manajemen pakan sapi perah di BBPTU HPT Baturraden sesuai dengan standar SNI Nomor 3148-2009, dan PERMENTAN Nomor 100 tahun 2014, sedangkan catatan reproduksi sapi perah perlu ditingkatkan.
Dairy farms in Indonesia are currently developing very rapidly. This positive development for example the need for milk consumption as the main production of dairy cows is increasing. Good milk is influenced by superior dairy cows. Superior dairy cows can be seen from the record of the performance of dairy cows themselves. The purpose of this thesis is to determine and evaluate the reproductive performance of dairy cows along with supporting factors, namely feed management and management of dairy cows at BBPTU HPT Baturraden. Data obtained based on field interviews with veterinarians and field paramedics, direct observations, and recording data for the January 2020 period. Results obtained from reproductive character patterns show the results of 18-hour estrus duration, 21-day estrous cycle, 12-hour ovulation time, and puberty dairy cows at BBPTU HPT are 15 months, reproductive performance shows the results of days open 150 days, calving intervals of 14 months, and service per conception 1.8. Dairy cows given are in the form of forages and concentrates. Giving forage cows 60 kg / head / day, while lactation cows 70 kg / head / day. Giving concentrate of 3 kg / head / day for virgin cattle, and 4 kg / head / day for lactating dairy cows. Care of dairy cows at BBPTU HPT in the form of weighing and bathing dairy cows twice a day. Care management and management of dairy feed at BBPTU HPT Baturraden are in accordance with SNI standards 3148-2009, and PERMENTAN number 100 of 2014, while records of dairy cattle reproduction need to be improved.
Kata Kunci : sapi perah, manajemen reproduksi, pakan, perawatan, BBPTU HPT Baturraden.