KAJIAN PENGARUH BREED ANTARA SAPI PERANAKAN ONGOLE (PO) DAN SAPI LIMOUSIN PERANAKAN ONGOLE (LIMPO) TERHADAP WAKTU INVOLUSI UTERUS

WILLIAM YIWA UMBU H, drh. Agung Budiyanto, MP, Ph.D.

2020 | Skripsi | S1 KEDOKTERAN HEWAN

Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh bangsa antara sapi Peranakan Ongole (PO) dan sapi Limousin Peranakan Ongole (LimPO) terhadap waktu involusi uterus. Involusi uterus adalah peristiwa pengecilan uterus dari volume pada saat bunting kembali ke ukuran normal. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan sapi betina Peranakan Ongole (PO) tujuh ekor dan sapi betina Limousin Peranakan Ongole (LimPO) empat ekor. Hewan dipelihara dalam kandang individu di kelompok ternak dan peternakan rakyat mandiri. Penelitian ini menggunakan pemeriksaan umum dan pemeriksaan khusus. Pemeriksaan khusus dilakukan untuk mengetahui ukuran diameter kornu uterus pada sapi dengan menggunakan metode palpasi rektal dengan bantuan alat ultrasonografi (USG) yang berfungsi sebagai standar awal. Gambaran hasil diameter kornu uterus dianalisis dengan uji (Independent Sample T-Test) pada Statistical Product and Service Solution (SPSS). Rerata ukuran diameter kornu uterus pada kelompok sapi Peranakan Ongole (PO) bulan pertama sebesar 4,28±0,65, bulan kedua 2,50±0,40, bulan ketiga 2,43±0,59 dan lebih dari tiga bulan sebesar 2,25±0,43. Rerata ukuran diameter kornu uterus pada kelompok sapi Limousin Peranakan Ongole (LimPO) bulan pertama sebesar 4,37±0,47, bulan kedua 2,12±0,47, bulan ketiga 1,62±0,25 lebih dari tiga bulan sebesar 1,41±0,52. Nilai tersebut cenderung terjadi penurunan diameter kornu uterus lebih cepat pada sapi Limousin Peranakan Ongole (LimPO) dibandingkan nilai diameter kornu uterus pada sapi Peranakan Ongole (PO), yaitu pada bulan ketiga ukuran diameter kornu uterus sapi Limousin Peranakan Ongole (LimPO) sudah normal. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bangsa sapi potong tidak berpengaruh terhadap waktu involusi uterus, dan data tidak signifikan karena, dipengaruhi faktor manajemen pemeliharaan.

This study aims to determine the effect of the breeds between Ongole Grades cattle and Ongole Grades Limousin cattle on the time of uterine involution. Uterine involution is the event of uterine reduction from volume when pregnant returns to normal size. The material used in this study is to use seven Ongole grades female cows and four ongole grades limousine cattle. Animals are kept in individual cages in groups of livestock and independent smallholder farms. This research uses general examination and special examination. A special examination was carried out to determine the size of the diameter of the uterine cornu in cattle using the rectal palpation method with the help of an ultrasonography (USG) which served as the initial standard. The description of the results of the diameter of the uterine cornu was analyzed by testing (Independent Sample T-Test) on the Statistical Product and Service Solution (SPSS). The mean diameter of the uterine cornu in the first month Ongole grades cattle was 4,28±0,65, the second month 2,50±0,40, the third month 2,43±0,59 and more than three months more than 2,25±0,43. The mean diameter of the uterine cornu in the first month Ongole grades limousine cattle group was 4,37±0,47, the second month was 2,12±0,47, the third month 1,62±0,25 and more than three months was 1,41±0,52. This value tends to decrease in diameter of uterine cornua more rapidly in ongole grades limousine cattle compared to the value of uterine cornua diameter in Ongole Grades cattle . The results of this study indicate that beef cattle breed does not affect the time of uterine involution, and insignificant data because, influenced by maintenance management factors.

Kata Kunci : Involusi uterus, sapi Peranakan Ongole (PO), sapi Limousin Peranakan Ongole (LimPO)/ Uterine involution, Ongole Grades cattle, Ongole Grade Limousine cattle