Laporkan Masalah

Pendidikan Kejuruan Versus Pendidikan Umum titik dua Analisis Tingkat Pengangguran pada Studi Kasus Tahun 1990 dan 2010

AMRI BUHARI, Gumilang Aryo Sahadewo, S.E., M.A., Ph.D.

2020 | Skripsi | S1 ILMU EKONOMI

Kebijakan pemerintah untuk meningkatkan rasio jumlah sekolah kejuruan dibandingkan sekolah umum ternyata diikuti dengan jumlah pengangguran pada lulusan sekolah kejuruan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara lulusan sekolah kejuruan dengan pengangguran dan perbedaanya dari lulusan sekolah umum. Karena variabel dependen bersifat dikotomis, metode yang digunakan adalah model probabilitas linier dan model probit. Data yang digunakan adalah data individu pada tahun 1990 dan 2010 pada semua provinsi di Indonesia. Hasil menunjukan bahwa hubungan antara lulusan sekolah kejuruan dan pengangguran pada tahun 1990 adalah tidak signifikan. Sebaliknya, terdapat hasil yang positif dan signifikan pada tahun 2010. Pada tahun 1990, lulusan sekolah kejuruan memiliki kemungkinan menganggur yang lebih rendah dari lulusan sekolah umum. Sedangkan hasil pada tahun 2010, hasil menunjukan bahwa lulusan sekolah kejuruan memiliki kemungkinan menganggur yang lebih besar dibandingkan lulusan sekolah umum. Oleh karena itu, kebijakan pemerintah untuk menambah jumlah lulusan sekolah kejuruan harus diikuti dengan keterserapan lulusan sekolah kejuruan di dunia kerja.

Government policies to increase the ratio of the number of vocational schools compared to general schools were followed by the number of unemployed graduates of vocational schools. This study aims to determine the relationship between vocational school graduates with unemployment and the difference between general school graduates. Because the dependent variable is dichotomous, the method used is the linear probability model and the probit model. The data used are individual data in 1990 and 2010 in all provinces in Indonesia. The results show that the relationship between vocational school graduates and unemployment in 1990 was not significant. Conversely, there were positive and significant results in 2010. In 1990, vocational school graduates had a lower possibility of unemployment than general school graduates. While the results in 2010, the results show that graduates of vocational schools have a greater possibility of unemployment compared to graduates of general schools. Therefore, the government policy to increase the number of vocational school graduates must be followed by the absorption of vocational school graduates in the world of work.

Kata Kunci : Pengangguran, Sekolah Menengah, Kejuruan, Umum, Kerja

  1. S1-2020-393261-abstract.pdf  
  2. S1-2020-393261-bibliography.pdf  
  3. S1-2020-393261-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2020-393261-title.pdf