Perlakuan Benih Jagung dengan Fungisida Berbahan Aktif Oksatiapiprolin untuk Pengendalian Penyakit Bulai
ELFRIDA INDRIANI R W, Dr. Ir. Arif Wibowo, M.Agr.Sc ; Ani Widiastuti, S.P., M.P., Ph.D
2020 | Skripsi | S1 PROTEKSI TANAMANPenyakit bulai merupakan salah satu penyebab utama kehilangan hasil pada jagung. Penyakit ini disebabkan oleh patogen dari genus Perenosclerospora yang masuk dalam kelas oomycetes. Salah satu cara pengendalian yang banyak digunakan untuk menekan penyakit bulai adalah dengan aplikasi fungisida. Penggunaan fungisida metalaksil secara terus menerus membuat terjadinya resistensi pada patogen, untuk itu perlu ditemukan bahan aktif fungisida pengganti yang mampu untuk menekan penyakit bulai pada jagung. Fungisida berbahan aktif oksatiapiprolin dilaporkan memiliki aktivitas yang sangat tinggi untuk mengendalikan patogen kelas oomycetes. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui konsentrasi yang paling tepat untuk mengendalikan penyakit bulai pada jagung. Penelitian dilakukan di rumah kaca, laboratorium penyakit tumbuhan serta laboratorium teknologi pengendalian, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada. Inokulum yang digunakan berasal dari Klaten Jawa Tengah. Metode yang digunkan adalah perlakuan benih dengan konsentrasi yang berbeda yaitu: A (konsentrasi 8000 ppm), B (konsentrasi 800 ppm), C (konsentrasi 80 ppm), D (konsentrasi 8 ppm), E (konsentrasi 0.8 ppm), CI (kontrol positif) dan K (kontrol negatif). Pengamatan yang dilakukan adalah pengamatan morfologi spora Perenosclerospora, pengamatan insidensi penyakit, serta pengukuran berat basah dan berat kering tanaman. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah inokulum yang digunakan merupakan patogen Perenosclerospora maydis dengan bentuk konidia bulat dan diameter konidia 15-19 x 19-24 mikrometer serta panjang konidiofor 167 mikrometer. Perlakuan dengan konsentrasi 800 ppm mampu menekan insidensi penyakit bulai pada jagung sebesar 54.93% dan efektifitas meningkat ketika ada penambahan konsentrasi menjadi 8000 ppm sebesar 83.94% bila dibandingkan dengan kontrol positif. Perlakuan benih dengan konsentrasi yang berbeda tidak berpengaruh terhadap masa inkubasi patogen, serta tidak berpengaruh terhadap berat basah dan berat kering tanaman jagung.
Downy mildew is one of the main factors causing loss of yield in maize. This disease is caused by Perenosclerospora which is Oomycetes class. The main disease control up to date is fungicide application. Long period of metalaxyl fungicide application triggered the pathogen resistant, therefore finding a substitute active ingredient to suppress the disease is necessary. Fungicides with oxathiapiprolin active ingredient are reported have high activity to control pathogen in oomycetes This research was aimed to determine the most effective concentration of oxathiapiprolin against downy mildew in maize. This research was conducted in glass house, plant disease laboratory and technology control laboratory, Faculty of Agriculture, Universitas Gadjah Mada. The inoculum used was collected from Klaten, Central Java. The method used in this research was seed treatment with different concentration which were : treatment A (concentration of 8000 ppm), B (concentration of 800 ppm), C (concentration of 80 ppm), D (concentration of 8 ppm), E (concentration of 0.8 ppm), CI (positive control) and K (negative control). Observation carried on this research were morphology observation of Perenosclerospora's spores, disease incidence, plant and dry measurement. The results showed that the inoculum used was Perenosclerospora maydis with 15-19 x 19-24 micron diameter of plural conidia and 167 micron length of conidiophor. Seed treatment with concentration of 800 ppm could reduce the incidence of downy mildew in maize untill 54.93% and the effectiveness increased when there was an increase in concentration to 8000 ppm which suppressed the incidence of downy mildew by 83.94% when compared to positive controls. Seed treatment with different concentrations did not affect the incubation period of pathogen and neither affect the wet and dry weight of maize.
Kata Kunci : penyakit bulai jagung, Perenosclerospora spp., oksatiapiprolin, insidensi, morfologi, berat tanaman