Laporkan Masalah

Hukuman Kebiri Kimia untuk Pelaku Kekerasan Seksual Terhadap Anak di Mojokerto dalam Perspektif Utilitarianisme John Stuart Mill

BAYU ARTHA SENO, Dr. Supartiningsih

2020 | Skripsi | S1 FILSAFAT

Penelitian yang berjudul Hukuman Kebiri Kimia Untuk Pelaku Kekerasan Seksual terhadap Anak di Mojokerto dalam Perspektif Utilitarianisme John Stuart Mill, dilatarbelakangi oleh banyaknya pro dan kontra dalam penerapan hukuman kebiri kimia untuk pelaku kekerasan seksual terhadap anak yang terjadi di Mojokerto. John Stuart Mill adalah salah satu filsuf utilitarianisme yang menyatakan bahwa kebahagiaan yang hakiki adalah kebahagiaan yang memaksimalkan segi kualitas maupun kuantitas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak yang dihasilkan dari penerapan hukuman kebiri kimia untuk pelaku kekerasan seksual terhadap anak dalam memberikan solusi terhadap permasalahan kenaikan angka kasus kekerasan seksual terhadap anak di Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan dengan menggunakan metode hermeneutika filosofis dan dengan unsur metodis yang meliputi deskripsi, interpretasi, kesinambungan historis dan refleksi filosofis. Peneletian ini dilakukan dengan beberapa tahap, mulai dari menghimpun dan mengolah data, hingga penulisan hasil penelitian. Sumber data yang diperoleh disusun secara sistematis dan dianalisis agar mengetahui dampak yang dihasilkan dari penerapan hukuman kebiri kimia di Indonesia dalam perspektif utilitarianisme John Stuart Mill. Kebahagiaan yang berkualitas menurut Mill adalah kebahagiaan yang terdiri atas kebahagiaan semua orang atau kebahagiaan umum yang meskipun dalam usaha mendapatkannya harus ditempuh dengan sedikit penderitaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pertama, permasalahan dalam penerapan hukuman kebiri kimia untuk pelaku kekerasan seksual terhadap anak di Indonesia disebabkan karena beberapa pihak menganggap bahwa hukuman tersebut melanggar hak asasi manusia sang pelaku karena efek samping yang ditimbulkan dari kebiri kimia tergolong sebagai bentuk penyiksaan kepada manusia. Kedua, ditinjau dengan teori utilitarianisme John Stuart Mill, hukuman kebiri kimia termasuk tindakan pemerintah yang tepat karena merupakan bentuk usaha pemerintah dalam mengusahakan kebahagiaan berkualitas kepada masyarakat umum khususnya anak-anak dan para orang tua dalam bentuk terciptanya keamanan atau perasaan aman. Keamanan atau perasaan aman masyarakat merupakan bentuk kesenangan berkualitas yang dihasilkan dari keadilan sebagai kewajiban moral utama yang telah dipenuhi oleh pemerintah melalui penerapan hukuman kebiri kimia untuk pelaku kekerasan seksual terhadap anak di Mojokerto.

The study entitled Chemical Castration Punishment for the Perpetrator of Sexual Violence against Children in Mojokerto in the Perspectives of John Stuart Mill Utilitarianism, was motivated by the many pros and cons in applying chemical castration punishment to perpetrator of sexual violence against children that occurred in Mojokerto. John Stuart Mill is one of the philosophers of utilitarianism which states that ultimate happiness is happiness that maximizes both quality and quantity. This study aims to analyze the resulting impact from the application of chemical castration punishment to perpetrators of sexual violence against children in providing solutions to the problem of increasing numbers of cases of sexual violence against children in Indonesia. This research is library research with philosophical hermeneutics methods and with the methodic element which contains description, interpretation, historical suitability, and philosophical reflection. This research is carried out in several ways, from collecting and processing data, to writing research results. Sources of data obtained were compiled systematically and analyzed so that it can be known to result from the application of chemical castration in Indonesia from the perspective of John Stuart Mill's utilitarianism. Quality happiness according to Mill is happiness which consists of happiness of all people or general happiness which although in the effort to get it must be done with a little suffering. The results showed that: First, the problem in the application of chemical castration penalties for perpetrators of sexual violence against children in Indonesia was caused by some parties who felt that the sentence violated the human rights of the perpetrators because the side effects arising from chemical castration were classified as a form of torture to humans. Second, reviewed with the theory of John Stuart Mill utilitarianism, chemical castration punishment is an appropriate government action because it is a form of government effort in seeking quality happiness to the general public, especially children and parents in the form of creation of security or a feeling of security. Security or a sense of community security is a form of quality pleasure that results from justice as the main moral obligation that has been fulfilled by the government through the application of chemical castration punishment for perpetrator of sexual violence against children in Mojokerto.

Kata Kunci : hukuman kebiri kimia, kekerasan seksual, utilitarianisme, hak asasi manusia, kualitas kebahagiaan, keadilan/ chemical castration punishment, sexual violence, utilitarianism, human rights, quality of happiness, justice

  1. S1-2020-405660-abstract.pdf  
  2. S1-2020-405660-bibliography.pdf  
  3. S1-2020-405660-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2020-405660-title.pdf