Perbedaan Tingkat Stres Mahasiswa Pada Tahap Akademik dan Profesi di Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada

FAJAR PAWESTRI, Dr. Ibrahim Rahmat, S.Kp., S.Pd., M.Kes ; Dr. Christantie Effendy, S.Kp., M.Kes

2020 | Skripsi | S1 ILMU KEPERAWATAN

Latar Belakang: Stres merupakan keadaan yang menuntut seseorang karena interaksi antara individu dengan lingkungan. Stres juga dialami oleh mahasiswa keperawatan. Pendidikan keperawatan terdiri dari dua tahapan yaitu akademik dan profesi. Setiap tahapan memiliki tugas dan tanggung jawab yang berbeda. Hal tersebut menyebabkan mahasiswa memiliki tingkatan stres yang beragam. Tingkat stres yang berat pada mahasiswa dikhawatirkan mengarah pada perilaku maladaptif. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat stres pada mahasiswa keperawatan tahap akademik dan profesi. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan rancangan cross-sectional. Populasi penelitian adalah mahasiswa akademik dan profesi Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada. Jumlah sampel sebanyak 368 responden yang diperoleh menggunakan teknik proportional stratified random sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner Medical Stress Scale Questionnaire dan dilaksanakan pada bulan Oktober - Desember 2019. Data dianalisis menggunakan uji Chi-square dan Mann-whitney. Hasil Penelitian: Terdapat perbedaan signifikan tingkat stres pada mahasiswa akademik dan profesi (p=0,000). Mahasiswa akademik mengalami tingkat stres berat (2,76) dan mahasiswa profesi mengalami tingkat stres sedang (1,86). Jenis stresor yang sering dialami mahasiswa keperawatan adalah stresor akademik (1,70 ± 0,67), stresor interpersonal dan intrapersonal (1,62 ± 0,77), serta stresor belajar mengajar (1,45 ± 0,64). Terdapat perbedaan signifikan tingkat stres dengan usia (p= 0,000) dan tahun angkatan (p= 0,000). Tidak terdapat perbedaan signifikan antara tingkat stres dengan jenis kelamin (p= 0,595), kepribadian (p= 0,165), urutan kelahiran (p= 0,837), dan tempat tinggal (p= 0,700). Kesimpulan: Terdapat perbedaan signifikan perbedaan tingkat stres pada mahasiswa keperawatan tahap akademik dan profesi. Mahasiswa akademik mengalami stres lebih berat dibanding mahasiswa profesi. Hasil dari penelitian ini digunakan sebagai rekomendasi untuk institusi pendidikan yang terkait.

Background: Stress is a condition that demands a person because of interaction between individual and environment. Stress can be experienced by nursing students. Nursing education in Indonesia consists of two stages namely academic and clinical rotation. Each stage has different duties and responsibilities. This causes students to have various levels of stress. The level of severe stress on students is feared to lead to maladaptive behavior. Objective: This study aims to determine differences in stress levels of nursing students at the academic and clinical rotation stages. Method: This study was a quantitative descriptive with a cross-sectional design. The population is academic and clinical rotation students School of Nursing, Faculty of Medicine, Public Health, and Nursing Universitas Gadjah Mada. The sample was 368 respondents recruited using a proportional stratified random sampling technique. Data collected by Medical Stress Scale Questionnaire (MSSQ) and carried out in October - December 2019. Data were analyzed using the Chi-square test and Mann-whitney. Results: There was a significant difference in stress levels in academic and clinical rotation students (p= 0,000). Academic nursing students experienced severe stress level (2,76) and clinical rotation students experience moderate stress level (1,86). Types of stressors that are often experienced by nursing students are academic stressors (1.70 ± 0.67), interpersonal and intrapersonal stressors (1.62 ± 0.77), and teaching and learning stressors (1.45 ± 0.64). There were significant differences in stress levels with age (p= 0,000), and year level (p= 0,000). There were no significant differences between stress levels and sex (p= 0,595), personality (p= 0,165), birth order (p= 0,837), and place of residence (p= 0,700). Conclusion: There are significant differences on nursing students stress level in academic and clinical rotation stages. Academic students experience more stress than clinical rotation students. The results of this study are used as recommendations for related educational institutions

Kata Kunci : stres, mahasiswa S1 keperawatan, akademik, profesi, jenis stresor