NILAI BUDAYA DALAM DONGENG KACHI-KACHI YAMA DAN DONGENG KANCIL MENCURI TIMUN: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA
ANUGRAH FITRI K W, Robi Wibowo, S.S., M. A.
2020 | Skripsi | S1 SASTRA JEPANGPenelitian yang berjudul Nilai Budaya dalam Dongeng Kachi-kachi Yama dan Dongeng Kancil Mencuri Timun: Analisis Sosiologi Sastra ini akan membahas perbandingan nilai budaya yang terkandung pada masing-masing dongeng dan juga akan membahas fungsi dongeng pada masyarakatnya. Penelitian ini bertujuan mengetahui nilai budaya dari masyarakatnya yang terindikasi menunjukkan adanya kesamaan dan perbedaan secara khas yang ditunjukkan sebagai identitas mereka. Di samping itu, penelitian ini juga bertujuan mencari fungsi dongeng untuk mengetahui tujuan penceritaan di masyarakat penuturnya. Dengan menggunakan metode sastra bandingan dan berlandaskan teori sosiologi sastra, teori sastra lisan, dan berbagai tinjuan konseptual yang mendukungnya, hasil analisis menunjukkan bahwa kedua dongeng ini memiliki nilai budaya yang sama karena membahas tentang hubungan relasi manusia dengan sesama untuk menjaga kerukunan dan keharmonisan. Di sisi lain, hasil analisis juga menunjukkan adanya perbedaan secara khas yaitu, dongeng Kachi-kachi Yama menunjukkan nilai budaya pada hubungan manusia dengan sesamanya yang meliputi: (1) pembalasan atas perbuatan buruk, (2) simpati, (3) percaya dan peduli pada orang lain. Di sisi lain, dongeng Kancil Mencuri Timun menunjukkan nilai budaya pada hubungan manusia dengan diri sendiri yang meliputi: (1) mawas diri, (2) hati-hati, (3) cerdik, (4) berani, (5) tenang. Hasil analisis juga menunjukkan bahwa kedua dongeng memiliki fungsi yang sama, yaitu keduanya memiliki fungsi pendidikan. Masing-masing dongeng juga memiliki fungsi yang berbeda. Dongeng Kachi-kachi Yama memiliki fungsi sebagai kontrol sosial dan dongeng Kancil Mencuri Timun memiliki fungsi sebagai cara agar menjadi superior dengan yang lain.
The research entitled The Cultural Value in the Kachi-kachi Yama Folktale and Kancil Mencuri Timun Folktale: Sociology of Literature Analysis is to compare cultural values between Japanese folktale Kachi-kachi Yama and Javanese folktale Kancil Mencuri Timun. This research also examine the functions of the folktales in each society. The purpose of the research is to acquainting with the cultural values in each society that tend to represent a typical similarity and difference which indicate as an identity for each society. In addition to this research also analyzing the functions of the folktales to comprehend the purposes of re-telling in the society of the narrative. Utilize a comparative literary method and based on several theories such as sociology of literature, oral literature, and certain wide range of conceptuals to espouse this research. The results show the both folktales has the same cultural value due to containing an ideology about human relations with others to maintain concord and harmonious. On the other hand, the results also show a typical difference, on the Kachi-kachi Yama folktale indicate the cultural value on human relationships with others involve some points: (1) retribution of bad deeds, (2) sympathy, (3) trust and care to others. On the other side, Kancil Mencuri Timun folktale indicate the cultural value on human relationship with oneself involve some points: (1) self-intronto, (2) careful, (3) subtle, (4) courageous, (5) calm. The both folktales has the same function that is education function. However, the both folktales has the difference function. Kachi-kachi Yama folktale has function as social control and Kancil Mencuri Timun folktale has function as how to become superior with others.
Kata Kunci : Kata Kunci: Kachi-kachi Yama, Kancil Mencuri Timun, Dongeng, Sosiologi Sastra, Sastra Lisan, Nilai Budaya, Sastra Bandingan, Folklor, Tradisi Lisan