Laporkan Masalah

Transformasi Gerakan Ultra Kanan di Amerika Serikat dan Administrasi Donald Trump

ANDETA KARAMINA, Dr. Nur Rachmat Yuliantoro, MA

2020 | Skripsi | S1 ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL

Peningkatan signifikansi gerakan ultra-kanan tengah terjadi di Amerika Serikat. Ideologi ultra-kanan yang mencakup nilai supremasi dan nativisme kulit putih kembali diekspresikan secara eksplisit di dalam masyarakat Amerika Serikat, khususnya oleh kelompok kulit putih. Aksi-aksi kekerasan kebencian berbasis nativis mengalami kenaikan yang berarti sejak tahun 2016, bertepatan dengan terpilihnya Donald Trump sebagai presiden ke-45 dengan retorika-retorika nativis yang tidak asing lagi dalam sejarah politik Amerika. Eksistensi ultra-kanan berkaitan dengan warisan nilai supremasi kulit putih dan konstruksi nativisme antara masyarakat 'asli' dan kelompok 'liyan' di Amerika Serikat. Kemunculan partai the-Know-Nothings di abad ke-19, yang bertujuan untuk melarang masuknya imigran beserta ide yang mereka bawa ke dalam masyarakat mayoritas White Anglo-Saxon Protestants mengawali pergerakan kelompok ultra-kanan. Skripsi ini menunjukkan bahwa rangkaian peristiwa di sepanjang sejarah Amerika telah diwarnai oleh aktivisme kelompok ultra-kanan, seperti sistem kuota berbasis ras era 1920-an, pengeboman Kota Oklahoma pada 1995, dan demonstrasi Charlottesville tahun 2007. Keberlangsungan ultra-kanan sejak abad ke-19 hingga era Trump menunjukkan bagaimana ideologi ultra-kanan telah mengakar dan mendominasi budaya Amerika. Ideologi ini memiliki kemampuan untuk mengontrol dimensi ekonomi dan politik, atau dengan kata lain merupakan manifestasi hegemoni kultural di Amerika Serikat. Kata-kata kunci: Ultra-kanan; Amerika Serikat; hegemoni kultural; nativisme; Donald Trump.

The significance of the far-right movement has been increasing in the United States. The ideology - which includes white supremacy and nativism - is again expressed explicitly in the society, especially by white people. Violence-based hate crime has escalated since 2016, which coincides with the election of Donald Trump as the 45th president of the U.S. by using nativist rhetoric that had been familiar throughout political history. Far-right existence is connected to the legacy of white supremacy and nativism construction between 'natives' and 'others' within US territory. The emergence of the-Know-Nothings party in the 19th century, to ban immigrants and their different ideas to enter the White Anglo-Saxon Protestants society, started the beginning of the movements. This study shows that multiple events that happened throughout U.S. history were set up as a result of far-rights activism, such as the 1920s race-based quota system, the 1995 Oklahoma City bombing, and Charlottesville in 2007. The continuation of far-rights from the 19th century until today in the Trump era demonstrates how the far-right ideology has taken root and dominated the American culture. It has been able to control the economic and political dimensions, or in other words the manifestation of cultural hegemony in the US. Keywords: Far-right; the United States; cultural hegemony; nativism; Donald Trump.

Kata Kunci : Ultra-kanan, Amerika Serikat, hegemoni kultural, nativisme, Donald Trump

  1. S1-2020-394544-abstract.pdf  
  2. S1-2020-394544-bibliography.pdf  
  3. S1-2020-394544-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2020-394544-title.pdf