Kegunaan Otopsi Forensik dalam Penegakan Hukum Pidana
YOSI ANGGELIA, Dra. Dani Krisnawati, S.H., M.Hum
2020 | Skripsi | S1 HUKUMPenelitian dalam Penulisan Hukum ini mempunyai 2 ( dua ) tujuan. Pertama, untuk mengetahui, menjelaskan dan menganalis urgensi otopsi forensik dalam mengungkap adanya tindak pidana. Kedua, untuk mengetahui, menjelaskan dan menganalisis kegunaan otopsi forensik tersebut dalam proses peradilan pidana. Penelitian dalam Penulisan Hukum ini merupakan penelitian hukum normatif empiris. Adapun sifat dari penelitian ini ialah deskriptif. Jenis data yang digunakan adalah data primer yang didapatkan dengan cara melakukan wawancara kepada responden serta data sekunder yang didapatkan dengan studi kepustakaan. Data yang diperoleh dari hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan metode kualitatif. Berdasarkan penelitian yang dilakukan maka terdapat 2 ( dua ) hal yang dapat dijelaskan. Pertama, otopsi forensik memiliki peranan penting dalam mengungkap tindak pidana terhadap kasus-kasus kematian yang terjadi secara tidak wajar. Adapun urgensinya untuk menemukan hal-hal terkait dengan sebab kematian, mekanisme kematian dan perkiraan saat kematian. Kedua, penggunaan otopsi forensik dalam proses peradilan pidana dibagi 3 ( tiga ) tahap, yaitu tahap penyidikan, tahap penuntutan dan tahap pemeriksaan di persidangan. Otopsi forensik pada tahap penyidikan berguna untuk membantu penyidik dalam membuat terang tindak pidana. Kegunaan otopsi forensik pada tahap penuntutan untuk membantu penuntut umum dalam menentukan ketentuan pidana apa yang akan didakwakan kepada tersangka. Adapun kegunaan hasil otopsi forensik pada tahap pemeriksaan di persidangan ialah sebagai alat bukti yang dapat digunakan oleh hakim untuk bahan pertimbangan dalam menjatuhkan putusan terhadap terdakwa.
This legal research has 2 ( two ) objectives. First, to find out, explain and analyze the urgency of forensic autopsy in exposing a criminal offense. Second, to find out, explain and analyze the usefulness of a forensic autopsy in a criminal justice process. This research is categorized as normative empirical research with descriptive nature. The type of data used is the primary data obtained by conducting interviews with respondents and the secondary data obtained with literature studies. The data were analyzed using the qualitative method. Based on the research, this legal research has 2 ( two ) things can be explained: First, a forensic autopsy has an important role in exposing criminal activity especially to unnatural death cases. The things founded in a forensic autopsy process involving the cause of death, a death mechanism and an estimated time of death. Second, the use of forensic autopsy in the process of criminal justice divided into 3 ( three ) stages, that investigation, the prosecution stage, and the trial. A forensic autopsy at the stage of an investigation is useful to assist investigators in illuminating a crime. The purpose of a forensic autopsy in the prosecution stage is to assist the prosecution in determining what criminal provisions will be applied to the suspect. The purpose of a forensic autopsy at the time of trial, it is as evidence which can be used by the judges for material consideration in the verdict to the defendant.
Kata Kunci : Otopsi Forensik, Tindak Pidana, Proses Peradilan Pidana.