Penggunaan Bahasa Jawa dalam Film Jagad X Code Karya Herwin Novianto (Analisis Sosiolinguistik)
RIFKA AZ-ZAHRA YASMINE, Dr. Sulistyowati, M.Hum.
2020 | Skripsi | S1 SASTRA JAWAJagad X Code adalah film karya Herwin Novianto yang dirilis pada tanggal 9 Februari 2009. Film ini menggunakan bahasa Jawa dan bahasa Indonesia dengan latar Kota Yogyakarta yang secara khusus menyorot kehidupan penduduk Kampung Code. Penelitian ini mengkaji penggunaan bahasa Jawa dalam film Jagad X Code dengan pendekatan sosiolinguistik untuk mengidentifikasi penggunaan bahasa Jawa dari situasi diglosia, wujud variasi bahasa, dan gejala-gejala interferensi sistemik di antara bahasa Jawa dan bahasa-bahasa lain. Data penelitian berupa transkrip ortografis dialog. Metode yang digunakan adalah metode simak bebas libat cakap dengan teknik catat. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa masyarakat tutur multilingual dalam film Jagad X Code terdiri atas kalangan menengah-bawah atau kaum awam, dan kalangan menengah-atas atau kaum elite. Mayoritas kalangan menengah-bawah menggunakan bahasa Jawa dan bahasa Indonesia, sedangkan kalangan menengah-atas cenderung menggunakan bahasa Indonesia. Wujud variasi bahasa Jawa yang ditemukan berupa variasi fonologis (perubahan fonetis, perubahan fonemis, anaftiksis, monoftongisasi, diftongisasi, kontraksi, dan perubahan kombinasi), variasi morfologis (bentuk berafiks dan bentuk perubahan zero), dan variasi leksikal (bentuk partikel, bentuk kromo, dan bentuk nonstandar). Wujud interferensi yang ditemukan yaitu interferensi bahasa Jawa terhadap bahasa lain dari sisi fonologis (perubahan fonetis, diftongisasi, dan perubahan kombinasi), interferensi morfologis (afiks {N-}, afiks {tak-}, afiks {-(n)e}, afiks {-na}, dan reduplikasi), serta interferensi leksikal (kata pinjaman). Sementara itu, interferensi bahasa lain terhadap bahasa Jawa muncul dari sisi fonologis (perubahan fonetis), morfologis (afiks {-nya}), dan leksikal (kata pinjaman).
Jagad X Code is an Indonesian movie directed by Herwin Novianto that was released on February 9, 2009. This movie uses Javanese and Indonesian language with Kota Yogyakarta as a location set that particularly portrays the life of Kampung Code citizen. This research attempts to observe the use of Javanese language in Jagad X Code through sociolinguistics approach to identify the use of Javanese language by its diglossic situation, language variations, and systemic interference tendencies among the Javanese language and other languages. The data of this research was ortographically transcribed from the movie, and this research uses uninvolved conversation observation method with transcription technique. The result shows that the multilingual speech community in Jagad X Code consists of lower-middle class citizen or kaum awam, and upper-middle class citizen or kaum elite. The majority of lower-middle class citizen speaks Javanese and Indonesian languages whilst the upper-middle class citizen tends to speak Indonesian language. Language variations were found manifested phonologically (phonetic changes, phonemic changes, anaptyxis, monophthongization, diphthongization, contraction, and combined changes), morphologically (affixed forms and zero changes), and lexically (particles, kromo words, and nonstandard words). Interference tendencies of Javanese language influencing other languages manifested phonologically (phonetic change, diphthongization, and combined changes), morphologically (affix {N-}, affix {tak-}, affix {-(n)e}, affix {-na}, and reduplication), and lexically (loan words). Moreover, interference tendencies of other languages influencing Javanese language manifested phonologically (phonetic change), morphologically (affix {-nya}), and lexically (loan words).
Kata Kunci : Jagad X Code, diglosia, variasi, interferensi