"Kami Di Sini, Kami Bersuara Lantang, Karena Kalian Mencuri Masa Depan Kami": Fenomena Aksi Mogok Iklim dari Fridays for Future Freiburg
PAMERDYATMAJA, Dr. Sita Hidayah, M.A.
2020 | Skripsi | S1 ANTROPOLOGI BUDAYAManusia dihadapkan pada tantangan dunia yang berusaha menghentikan laju perubahan iklim akibat dari eksploitasi lingkungan dan pertumbuhan industri. Laporan Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) memberikan anjuran pembatasan bagi kenaikan suhu bumi di bawah 1,5o-2o bagi setiap negara sebelum tahun 2030. Anjuran pembatasan ini pun ditanggapi dengan hadirnya gerakan aktivisme lingkungan dari remaja bernama Fridays for Future yang diinisiasi oleh Greta Thunberg. Gerakan ini menyuarakan kepentingan menyangkut keberadaan manusia dan tantangannya menghadapi perubahan iklim apabila anjuran IPCC tidak ditanggapi. Fridays for Future menghadapi cara pandang dominan masyarakat, yang mengeliminasi hadirnya anak-anak dan remaja, dalam merespons keterlibatan secara politis. Riset etnografis ini memfokuskan pada berjalannya aktivisme Fridays for Future yang terbentuk di kota Freiburg, Jerman. Melihat praktik yang tidak hanya berlangsung di satu tempat melainkan berkembang di beberapa kawasan kota Freiburg, penulisan ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan: mengapa Fridays For Future mampu membentuk keterlibatan sosial kepada sebagian remaja di Freiburg? Saya mencoba mempertanyakan keterlibatan dalam aktivisme dengan menggali lebih jauh signifikansi yang membawa anak-anak tertarik untuk berorganisasi dengan mempertimbangkan pilihan mereka secara rasional. Oleh karena itu, hasil dari riset ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai proses berjalannya aktivisme yang sepenuhnya akan memahami bahwa keterlibatan remaja dalam aktivisme, merupakan wujud pewarisan nilai yang tidak dapat dipandang secara parsial, melainkan dalam dukungan akumulasi gagasan yang beragam. Kata kunci : perubahan iklim, aktivisme lingkungan, Fridays for Future, keterlibatan sosial.
Humans are faced with the challenges of the world that is trying to stop the pace of climate change due to environmental exploitation and industrial growth. The Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) report, provides recommendations for restrictions on rising temperatures below 1.5o-2o for each country before 2030. The climate change phenomenon was also responded by the presence of an environmental activism movement of young people called Fridays for Future which was originally initiated by Greta Thunberg. Although this movement voiced the interests regarding human existence and the challenges facing climate change. Fridays for Future faces the dominant perspective of society, which eliminates the presence of youth, to freely speak out in response to the issue of climate change. This ethnographic research focuses on the ongoing activities of the Fridays for Future which was formed in the city of Freiburg, Germany. Seeing the practice that not only took place in one place but developed in several areas of the city of Freiburg, this paper aims to answer the question: why is Fridays For Future able to form social engagement for some teenagers in Freiburg? I am trying to question involvement in activism by exploring further the significance that brings children interested in organizing by considering their choices rationally. Therefore, the results of this research are expected to provide an overview of the process of activism that will fully understand that the involvement of adolescents in activism, is a form of inheritance of values that can’t be viewed partially, but in support of the accumulation of diverse ideas. Keywords: climate change, environmental activism, Fridays for Future, social engagement.
Kata Kunci : perubahan iklim, aktivisme lingkungan, Fridays for Future, keterlibatan sosial.