FAKTOR PROGNOSTIK TERHADAP PEMULIHAN PASIEN KANKER KANDUNG KEMIH PASKA OPERASI RADIKAL SISTEKTOMI

RENDY TRIYAKA, dr. Ahmad Zulfan Hendri, Sp.U

2020 | Tesis-Spesialis | UROLOGI

Latar Belakang Kanker Buli merupakan kanker dengan prevalensi tertinggi dalam sistem urogenital. Sangat penting untuk menentukan faktor prognosis yang berperan dalam kanker buli dan menentukan terapi yang optimal dan strategi tatalaksana lanjutan. Mengetahui faktor prognosis mempengaruhi masa perawatan di rumah sakit paska terapi, rerata survival, dan angka harapan hidup dari pasien dengan Kanker buli invasif dan komplikasi yang didapatkan paska terapi dan tatalaksana lanjutan. Pada studi ini, peneliti ingin mengevaluasi nilai prognosis dari HALP dan mengembangkan indeks prognosis baru pada pasien dengan kanker buli terutama paska radikal sistektomi, khususnya yang ditunjukkan dengan masa perawatan di rumah sakit paska radikal sistektomi dan indikator lain. Tujuan Tujuan dari studi ini adalah mengetahui faktor prognostik independen untuk memprediksi waktu pemulihan pasien dengan kanker buli paska radikal sistektomi. Sehingga dapat menjadi pertimbangan untuk menentukan feasibilitas sebekum dan setelah tatalaksana bedah Metode Penelitian berupa analisis observasional dengan pendekatan retrospektif untuk mengkaji hubungan antara beberapa variabel dari pasien penderita kanker kandung kemih sebelum operasi terhadap lama perawatan paska operasi radikal sistektomi. Penelitian dilakukan dengan mengambil data sekunder dari rekam medis di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta sejak 1 Januari 2016 hingga 31 Desember 2018. Populasi terjangkau adalah pasien dengan kanker kandung kemih yang direncakan dilakukan radikal sistektomi di RSUP Dr. Sardjto dalam rentang waktu 1 Januari 2016 sampai dengan 31 Desember 2018. Subjek meliputi seluruh pasien pada populasi terjangkau yang memenuhi kriteria inklusi dan kriteria eksklusi. Hasil Hasil dari studi ini, didapatkan rerata waktu perawatan pasien dengan usia lebih tua (diatas 65 tahun) lebih singkat jika dibandingkan dengan pasien dengan usia dibawah 65 tahun dengan nilai rerata berturut-turut 17.08 hari dan 18.03 hari, dengan nilai p 0.781. Pasien dengan nilai Hemoglobin, albumin dan HALP yang rendah memiliki rerata waktu perawatan di rumah sakit yang lebih panjang dengan nilai p berturut turut 0.384, 0.276 dan 0.603, ileal conduit memiliki periode perawatan rawat inap paling lama di antara dua prosedur lainnya, dengan nilai p 0.904. Ditemukan bahwa rata-rata lama perawatan pasca operasi untuk pasien dengan berat badan kurang adalah 16.5 hari dan untuk pasien dengan BMI normal adalah 19.59 hari. Perbedaan antara rata-rata ini menunjukkan nilai p 0.396, diketahui bahwa rata-rata lama perawatan pasca operasi untuk pasien yang lebih tua (di atas 65 tahun) lebih rendah bila dibandingkan dengan pasien di bawah 65 tahun dengan rata-rata masing-masing 17.08 dan 18.03 hari. Nilai p dari analisis ini adalah 0.781. Ditemukan bahwa pasien dengan skor hemoglobin, albumin, dan HALP yang rendah memiliki periode perawatan pasca operasi yang lebih lama, nilai p 0.384, 0.276 dan 0.603. Durasi rata-rata perawatan pasca operasi untuk pasien yang menerapkan protokol ERAS cenderung lebih cepat (15.67 hari) dibandingkan dengan pasien yang tidak menerapkan protokol ERAS (18.16 hari). Namun demikian, nilai p dari perbedaan ini adalah 0.518. Kesimpulan Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa tidak ada faktor prognostik yang dapat secara independen memprediksi lamanya pengobatan pasien kanker kandung kemih pasca sistektomi radikal. Oleh karena itu penilaian mendalam dari berbagai faktor diperlukan sebelum melakukan sistektomi radikal untuk mencapai tingkat pemulihan pasca operasi terbaik.

Background Bladder cancer is the highest prevalence of cancer in the urogenital system. It was very important to find prognostic factors that affect bladder cancer and decide optimum therapy and follow up strategies. Knowing the prognostic factors affect the length of stay on the hospital after therapy, survival rate and life expectancy on invasive bladder cancer patients and complications that observed after therapy and further therapeutic strategies. In this study, the researcher wants to evaluate the HALP as prognostic value and explore development indexes of new prognostic indexes for the patient with bladder ca especially after radical cystectomy especially that shown by the length of stay on the hospital after radical cystectomy and another indicator. Objective The aim of this study was to know independent prognostic factors to predict recovery time pf bladder cancer patients after radical cystectomy. So that it would be a consideration to determine patient feasibility before surgery and after surgery management. Material & Methods Type the material & method used in your research. Results From the results of this study, it is known that the average length of postoperative care for older patients (above 65 years) was lower when compared to patients under 65 years with averages of 17.08 and 18.03 days respectively p-value of this analysis was 0.781. patients with low hemoglobin, albumin, and HALP scores had longer postoperative hospitalization periods but with P values of 0.384, 0.276 and 0.603, the ileal conduit has the longest hospitalization treatment period between the two other procedures, with a p-value of 0.904. It was found that the average length of postoperative care for underweight patients was 16.5 days and for patients with normal BMI was 19.59 days. The difference between these averages showed a p-value of 0.396 it is known that the average length of postoperative care for older patients (above 65 years) was lower when compared to patients under 65 years with averages of 17.08 and 18.03 days respectively. The p-value of this analysis was 0.781 it was found that patients with low hemoglobin, albumin, and HALP scores had longer postoperative treatment periods, p-value 0.384, 0.276 and 0.603. The average duration of postoperative care for patients who applied the ERAS protocol tended to be faster (15.67 days) compared to patients who did not apply the ERAS protocol (18.16 days). Nevertheless, the p value of this difference was 0.518. Conclusion The conclusion of this study is that there is no prognostic factor that can independently predict the duration of treatment of bladder cancer patients post-radical cystectomy. Therefore indepth assessment of various factors is required before performing radical cystectomy to achieve the best postoperative recovery rates. Keyword: Prognostic Factors, Bladder Cancer, Radical Cystectomy Surgery, etc

Kata Kunci : Faktor Prognosis, Kanker Kandung Kemih, Operasi Sistektomi Radikal