Pembuatan Peta Penggunaan Lahan Menggunakan Foto Udara di Desa Jatisarono, Kecamatan Nanggulan, Kabupaten Kulon Progo Tahun 2019
KHOIRUL FANANI, Anindya Sricandra Prasidya, S.T., M.Eng.
2020 | Tugas Akhir | D3 TEKNIK GEOMATIKADari tahun ke tahun, lahan di permukaan bumi telah mengalami banyak perubahan fungsi. Desa Jatisarono, kecamatan Nanggulan, kabupaten Kulon Progo merupakan desa yang sebagian lahannya telah berubah fungsi. Analisis penggunaan lahan perlu dilakukan untuk mencegah perubahan lahan yang tidak terkontrol. Digunakanlah peta sebagai media analisis penggunaan lahan berupa peta penggunaan lahan di desa Jatisarono, kecamatan Nanggulan, kabupaten Kulon Progo tahun 2019. Kegiatan aplikatif dilakukan dengan beberapa tahap yaitu interpretasi visual dan klasifikasi penggunaan lahan, uji akurasi interpretasi dan klasifikasi penggunaan lahan, digitasi, pemberian label, konversi data dwg ke shp, menyunting data atribut dan data spasial, simbologi, toponimi, layout peta, dan dari hasil berupa peta penggunaan lahan dilakukan analisis berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG). Hasil dari kegiatan aplikatif ini berupa peta penggunaan lahan di desa Jatisarono tahun 2019 yang menyajikan jenis dan sebaran penggunaan lahan di desa Jatisarono dengan penggunaan lahan terbesar yaitu sawah sebesar 211,021 Ha, kemudian jenis penggunaan lainnya seperti permukiman 62,465 Ha, bangunan gedung 1,962 Ha, perkantoran 1,804 Ha, pendidikan 2,999 Ha, perdagangan dan jasa 0,492 Ha, industri dan pergudangan 0,457 Ha, peribadatan 0,345 Ha, olahraga 0,955 Ha, pertahanan dan keamanan 0,38 Ha, pemakaman 2,891 Ha, telekomunikasi 0,075 Ha, hutan 23,791 Ha, perkebunan 0,859 Ha, tegalan/ladang 4,448 Ha, tambak 0,4 Ha, vegetasi non budidaya 81,114 Ha, lahan terbuka (tanah kosong) 21,384 Ha, pasir sungai 3,506 Ha, rumput 1,468 Ha, danau 0,04 Ha, sungai 8,77 Ha, dan jalan kolektor 1,141 Ha.
From year to year, land on the surface of the earth has undergone many changes in function. Jatisarono village, Nanggulan district, Kulon Progo regency is a village whose part of the land has changed function. Land use analysis needs to be done to prevent uncontrolled land changes. The map is used as a media for land use analysis in the form of land use maps in Jatisarono village, Nanggulan district, Kulon Progo regency in 2019. Applicative activity carried out by several phases: visual interpretation and classification of land use, test accuracy of interpretation and classification of land use, digitization, labeling, conversion of data dwg to shp, edit attribute data and spatial data, symbology, toponyms, map layout, and from the results in the form of land use maps based analysis Geographic Information System (GIS). The results of this applicative activity are in the form of land use maps in Jatisarono village in 2019 which presents the types and distribution of land uses in Jatisarono village with the largest land use, namely rice fields of 211,021 Ha, then other types of uses such as settlements 62,465 Ha, buildings 1,962 Ha, offices 1,804 Ha Ha, education 2,999 Ha, trade and service 0,492 Ha, industry and warehousing 0,457 Ha, worship 0,345 Ha, sport 0,955 Ha, defense and security 0,38 Ha, funeral 2,891 Ha, telecommunications 0,075 Ha, forest 23,791 Ha, plantation 0,859 Ha, moor / field 4,448 Ha, pond 0,4 Ha, non-cultivation vegetation 81,114 Ha, open land (vacant land) 21,384 Ha, river sand 3,506 Ha, grass 1,468 Ha, lake 0.04 Ha, river 8,77 Ha, and roads collector 1.141 Ha.
Kata Kunci : Penggunaan Lahan, Foto Udara, Peta/Land Use, Aerial Photography, Map