Infestasi Caplak Keras (Acari: Ixodidae) pada Sapi Potong di Wilayah Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta

DWI GITA ANANDA, Dr. drh. Ana Sahara, M.Si.

2020 | Skripsi | S1 KEDOKTERAN HEWAN

Terjadi outbreak caplak keras pada peternakan sapi potong di Kelompok Ternak Andini Mulya di Desa Tegaltirto, Kecamatan Berbah dan Keompok Tani Boga Makmur di Desa Margokaton, Kecamatan Seyegan, Kabupaten Sleman yang belum diketahui jenisnya sehingga penanganan yang dilakukan kurang maksimal. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui mengetahui jenis spesies, reproduksi, prevalensi, dan predileksi caplak Ixodidae yang menginfestasi sapi potong pada daerah tersebut. 444 ekor sampel caplak diambil dari permukaan tubuh sapi potong di Kelompok Ternak Andini Mulya di Desa Tegaltirto, Kecamatan Berbah dan Kelompok Tani Boga Makmur di Desa Margokaton, Kecamatan Seyegan, Kabupaten Sleman. Koleksi sampel dilakukan secara manual. Tubuh sapi menjadi empat regio yang terdiri dari regio I (kepala dan telinga), II (leher dan gelambir), III (badan) dan IV (kaki depan dan kaki belakang untuk mengetahui tempat predileksi caplak. Caplak yang telah dikoleksi dibuat menjadi preparat slide untuk diidentifikasi. Caplak betina kenyang darah ditempatkan dalam tabung berisi kapas basah untuk diamati proses bertelur dan penetasannya menjadi larva. Data yang didapatkan dianalisis secara deskriptif kualitatif. Sampel caplak diidentifikasi berdasarkan kunci identifikasi dari Anastos (1950) dan Geevarghese & Mishra (2011). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jenis caplak yang menginfestasi sapi potong adalah Haemaphysalis bispinosa. Periode oviposisi caplak betina kenyang darah adalah 10 hari dan dapat menghasilkan telur rata-rata sebanyak 731,5 butir. Telur caplak menetas menjadi larva setelah 17-30 hari dan rata-rata jumlah telur yang berhasil menetas menjadi larva adalah 630,8. Prevalensi infestasi caplak pada Kelompok Ternak Andini Mulya adalah 24,2% sedangkan pada Kelompok Tani Boga Makmur mencapai 50%. Predileksi caplak paling banyak ditemukan di regio I (kepala dan telinga) dan II (leher dan gelambir).

Outbreak of hard ticks occurred in beef cattle farms in the Andini Mulya Livestock Group in Tegaltirto Village, Berbah District and Boga Makmur Farmer Group in Margokaton Village, Seyegan District, Sleman Regency which are not yet known for their species so the handling is not optimal. This study is aimed to identify the species, reproduction, prevalence, and predilection of hard ticks (Family Ixodidae) that infest beef cattle. 444 tick sample was taken from body surface of cattle populations in Andini Mulya Livestock Group in Tegaltirto Village, Berbah District and Boga Makmur Farmer Group in Margokaton Village, Seyegan District, Sleman Regency. Samples were collected manually. The body of the cattle is divided into four regions consisting of region I (head and ears), II (neck and dewlap), III (body), and IV (front and back legs) to determine the predilection of ticks. Ticks that have been collected are made into slide preparations to be identified. The engorged female ticks placed in a tube filled with wet cotton to observe the process of laying eggs and hatching into larva. The data obtained were analyzed descriptively qualitatively. The tick samples was identified based on identification keys from Anastos (1950) and Geevarghese & Mishra (2011). The result of this study showed that the type of the tick that infest beef cattle is Haemaphysalis bispinosa. The oviposition period of engorged female is 10 days and can produce an average of 731,5 eggs. Tick eggs hatch into larvae after 17-30 days and the average number of eggs that succesfully hatch into larvae is 630,8. Prevalence of tick’s infestation in Andini Mulya Livestock Group is 24,2%, while in Boga Makmur Farmer Group reaches 50%. Tick’s predilection mostly found in regions I (head and ears) and II (neck and dewlap).

Kata Kunci : caplak Ixodidae, Haemaphysalis bispinosa, sapi potong.