Hubungan antara Ada (Being) :: Suatu kajian epistemologi

SUMTAKI, Eddy, Dr. Hardono Hadi

2002 | Tesis | S2 Ilmu Filsafat

Manakala filsafat melukiskan mendung dengan mendung bentuk kehidupan telah menjadi tua, dan mendung di dalam mendung tidak dapat menjadikan rnuda, dia hanya dapat mengetahuinya. Burung hantu dari Minerva terbang mencari mangsa manakala malam telah tiba, itulah cuplikan idealisme dari bapak filsafat kritis G. W.F. Hegel. Hubungan antara Ada dan Roh adalah dua dari tiga konsep filsafat Hegel dan adalah bagian dari Logika. Logika berusaha menerobos esensi internal dari Yang Absolut yaitu Budi-murni. Yang Absolut adalah keseluruhan, dan keseluruhan ini digambarkan sebagai yang tahu dirinya sendiri di dalam dan melalui Roh terbatas sejauh mencapai tingkat pengetahuan Absolut. Hegel mulai dengan konsep Ada yang secara logis bersifat dasariah, kemudian berkembang secara niscaya ke dalam konsepkonsep lebih lanjut sampai mencapai ide Absolut dan di sini kita memahaini makna dialektika Hegel. Yang Absolut adalah Ada yaitu Budi yang berpikir tentang dirinya sendiri atau Roh. Dari Ada kemudian bergerak ke esensi dan selanjutnya ke logika konsep (notion) yaitu konsep sebagai subjektivitas dan konsep sebagai objektivitas dan pada tingkat ini konsep disebut ide. Dari konsep sebagai subjektivitas dan objektivitas kita menemukan benang-merah dengan Roh subjektif dan Roh objektif Roh subjektif mempertimbangkan aspek inner (dalam) dari pikiran kc akrit yang disebut bidang psikologi yang ternegasi oleh kategori Roh objektif. Aspek ini masih berhubungan dengan pikiran tetapi outer (keluar) yang adalah hubungan-hubungan eksternal dengan pikiran yang lain Geskipun masing-masing ada kelernahannya ( Roh subjektif dan Roh objektif). Konflik ini terekonsiliasi dalam sintesis Roh absolut yang benvujud pada Seni, Agama dan Filsafat. Bagi Hegel segala sesuatu dalam jagat raya ini adalah Roh itu sendiri dan ketika Roh menyadari bahwa ia adalah segala sesuatu atau semua realitas maka itulah Yang Absolut. Roh mutlak adalah tahap akhir yang memungkinkan Roh mengetahui bahwa perenungan dirinya adalah perenungan Absolut. Dengan kata lain Roh mutlak adalah pengetahuan manusia tentang Yang Absolut baik dalam Seni, Agama, dan Filsafat dan itu adalah tahap-tahap dari perjalanan Roh absolut dan di situ pula kita memahami makna epistemologi baik dari Ada maupun Roh. Artinya Ada tidak hanya dipahami sebagai suatu pengertian ontologis dan metafisika , juga Roh bukan hanya berhubungan dengan masalah mistik dan trnsendental tetapi mempunyai relasi dengan pengetahuan manusia.

When philosophy describes black clouds with black clouds in another form of life that has became old, and black clouds within black clouds cannot turn it young, it can only knows. The owl from Minerva flies to prey when the night falls, is a small preview of the idealism of G.W.F. Hegel, the founding father of the critical philosophy which is also part of the logic. Logic tries to break through the internal essence of the absolute, which is the ratio. The absolute is a whole, and this wholeness is described as one that knows itself internally and with the finite spirit reaches the level of absolute knowledge. Hegel starts with the concept of being which is logically the basis, and certainly develops to further concepts to the absolute idea and in this point we will understand the meaning of Hegel’s dialectic. The absolute is Being, which is the ratio that thinks about itself or spirit. Being then moves to essence and to logic of concept (notion), which is concept as subjectivity and concept as objectivity, and at this stage it is called as idea. From concept as subjectivity and objectivity we find the relation between subjective spirit and objective spirit. Subjective spirit considers the inner aspect of the concrete thought, which is called by the psychology, negated by objective spirit category. This aspect is still related with thought, but the outer aspect, which is the external relations with other thought although there are still weaknesses (subjective and objective spirit). This conflict is reconciliated in the synthesis of the absolute spirit in the form of art, religion, and philosophy. To Hegel everything in the universe is the spirit itself and when the spirit realizes that it itself is the everything of all reality, that is the Absolute. Absolute spirit is the final stage where the spirit knows that its meditation is the absolute meditation. In other words, absolute spirit is the human knowledge about the absolute in the form of art, religion, and philosophy, and they are the stages of the absolute spirit and where we understand the epistemological meaning of being and spirit. It means, being is not only comprehended in ontological and metaphysical understanding, also spirit is not only related to mystical and transcendental phenomena, but also deals with human knowledge.

Kata Kunci : Epistemologi,Filsafat Hegel,Hubungan Antara Ada dan Roh