DEMOGRAFI RELASIONAL (RELATIONAL DEMOGRAPHY) DALAM MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA APARATUR Kasus : Kabupaten Kepulauan Anambas Provinsi Kepulauan Riau
IIP ILHAM FIRMAN, Prof. Dr. Yeremias T. Keban, MURP;Dr. Sukamdi, M.Sc;Dr. Umi Listyaningsih, M.Si
2020 | Disertasi | DOKTOR KEPEMIMPINAN DAN INOVASI KEBIJAKANINTISARI Perekrutan PNS melalui sistem seleksi berbasis sistem merit merupakan praktek Grand Design Reformasi Birokrasi Indonesia 2010-2025. Berbagai hasil riset menyimpulkan arti penting sistem merit dalam manajemen SDM. Prinsip dasar sistem merit adalah memilih talenta pelamar terbaik tanpa memperhatikan karakteristik demografi pelamar. Kabupaten Kepulauan Anambas telah melaksanakan perekrutan PNS berbasis sistem merit tahun 2012 dan 2014. Dalam praktiknya sebagian PNS tersebut memiliki masa retensi yang rendah dimana kepindahan (turnover) dan keinginan pindah (turnover intention) menunjukkan tren meningkat sejak tahun 2015. Faktor demografi relasional yang memperhatikan interaksi individu dengan karakteristik demografi yang beragam dalam organisasinya menjadi fokus dalam penelitian ini. Penelitian ini menggunakan metode campuran kuantitatif dan kualitatif (mix method) dengan strategi eksplanatoris sequential. Pengumpulan data kuantitatif melalui metode sensus sehingga representatif terhadap kondisi sebenarnya dan menganalisa data menggunakan analisa regresi logistik. Penelitian dilanjutkan secara kualitatif melalui pendekatan eksplorasi outliner. Penelitian-penelitian terdahulu menyimpulkan faktor individu dan faktor organisasi sebagai faktor yang mempengaruhi keinginan pegawai untuk pindah. Beberapa hasil berbeda ditemukan dalam penelitian ini. Hasil analisa kuantitatif menunjukkan bahwa faktor daerah asal adalah faktor yang paling mempengaruhi minat PNS untuk pindah. Hal lain yang ditemukan adalah adanya faktor letak geografis yang menjadi faktor pengaruh lain diluar variabel independen hasil analisa regresi logistik. Faktor pengaruh lainnya adalah faktor pengembangan kompetensi dan faktor masa kerja. Variabel bebas yang baru diuji yaitu sikap PNS terhadap demografi relasional tidak menjadi faktor pengaruh. Hal-hal tersebut merupakan kebaruan (novelty) penelitian yang sejauh ini belum ditemukan dalam penelitian lain. Faktor kontekstual menjadi temuan penting dalam topik penelitian sejenis, sehingga tidak seluruh temuan dapat digeneralisir untuk wilayah dengan karakteristik Daerah Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan (DTPK). Persoalan minat PNS untuk pindah dalam penelitian ini diharapkan memberikan implikasi teoritis dan implikasi kebijakan dengan strategi perekrutan dan retensi melalui pendekatan manajemen keberagaman yang spesifik tidak bersifat seragam (one size fit).
This research is a research on Human Resource Management (HRM) that raises the topic of the intention of Civil Servants (PNS) to move (turnover intention) in one of the districts characterized by islands, frontier and remote, namely Anambas Islands Regency. One of the bureaucratic reform grand design programs in the HRM area is the merit-based civil servant recruitment program that began in 2012. Every applicant has the same opportunity to pass any test place as long as he has the best passing grade according to the selection requirements. Diversity elements such as race, religion, age, gender, area of origin and ethnicity are set aside to get the best talent. Relational demographic factors then became the focus of this study after seeing an increase in the transfer and interest of civil servants to move from the Anambas Islands District in a relatively short time to uncover the problem. Previous studies concluded that individual factors and management factors are factors that influence employee desire to move. Through the mixed method approach, this research found some interesting things about the factors that influence the interest of civil servants to move from Anambas Islands District. The logistic regression analysis results show that the factors that influence the intention of civil servants to move are the factors of origin, competency development factors and work tenure factors, but there are other variables outside the model that significantly influence the interest of civil servants to move assignments. Extracting these variables goes through qualitative methods. The complexity of the issue of civil servants' interest in moving in this study is expected to have theoretical and policy implications that are different from previous studies.
Kata Kunci : Kata kunci : PNS, demografi relasional, minat pindah, manajemen keberagaman, retensi