DEHIDRASI SEBAGAI PREDIKTOR PERBURUKAN LUARAN KLINIS PASIEN STROKE ISKEMIK AKUT

IRFAN PRANOWO, dr. Paryono Sp.S (K) ; Dr. dr. Ismail Setyopranoto Sp.S (K)

2020 | Tesis-Spesialis | NEUROLOGI

Latar Belakang: Stroke adalah penyebab utama kematian dan kecacatan di berbagai negara. Prediksi lebih awal untuk menentukan luaran pasien stroke iskemik dapat berkontribusi penting terhadap peningkatan kualitas hidup. Menurunnya kematian dini pada penderita stroke disebabkan pemantauan dan pengendalian kelainan parameter fisiologis seperti status hidrasi yang bertujuan mempertahankan homeostasis fisiologis dan menurunkan perburukan neurologis. Dehidrasi dapat meningkatkan viskositas darah dan mengurangi aliran darah otak karena volume intravaskular menurun dan terbukti berhubungan dengan volume infark yang lebih besar pada pasien stroke iskemik. Rasio BUN/kreatinin merupakan pemeriksaan rutin untuk menilai dehidrasi dan indikator terbaik yang sering dilakukan di rumah sakit besar dengan populasi stroke. Tujuan: Membuktikan adanya pengaruh dehidrasi saat admisi terhadap perburukan luaran klinis pasien stroke iskemik akut. Metode: cohort prospektif, consecutive sampling Hasil: Didapatkan 60 subjek dengan rerata usia 60,57 �± 11,16. Sebanyak 30 subjek dengan dehidrasi dan 30 subjek tanpa dehidrasi. Perburukan luaran klinis pada kelompok dehidrasi sebesar 90% sedangkan pada kelompok tanpa dehidrasi hanya 10%. Dehidrasi berpengaruh signifikan terhadap perburukan luaran klinis (OR=28,98; IK95%=5,443-154,287; p=<0,001). Variabel umur, jenis kelamin, tekanan darah dan luas lesi tidak berpengaruh signifikan terhadap luaran klinis. Kesimpulan: Dehidrasi saat admisi terbukti merupakan faktor prediktor independen perburukan luaran klinis pada pasien stroke iskemik akut

Introduction : Stroke is the leading cause of death and disability in various countries. Earlier predictions to determine the outcome of ischemic stroke patients can make an important contribution to improve quality of life. The reduction in early mortality in stroke patients is due to monitoring and controlling abnormal physiological parameters such as hydration status aimed at maintaining physiological homeostasis and decreasing neurological deterioration. Dehydration can increase blood viscosity and reduce cerebral blood flow because intravascular volume decreases and is shown to be associated with greater infarct volume in ischemic stroke patients. The BUN / creatinine ratio is a routine check to assess dehydration and the best indicator that is often done in large hospitals with a stroke population. Aims : This studi aims to prove the influence of dehydration during admission on worsening clinical outcomes of acute ischemic stroke patients. Method : cohort prospektif, consecutive sampling Results : There were 60 subjects with a mean age of 60.57 �± 11.16; 30 subjects with dehydration and 30 subjects without dehydration. The worsening of clinical outcomes in the dehydration group was 90% while in the group without dehydration it was only 10%. Dehydration has a significant effect on worsening clinical outcomes (OR = 28.98; IK95% = 5.443-154.287; p = <0.001). However, some variables such as age, sex, blood pressure and area of the lesion did not significantly influence clinical outcomes. Conclusion: Dehydration at admission is proven to be an independent predictor of worsening clinical outcomes in patients with acute ischemic stroke.

Kata Kunci : Stroke iskemik, dehidrasi, luaran klinis