Laporkan Masalah

Partisipasi Politik Pemuda Kota Bandung pada Pilkada Jawa Barat 2018 : Studi Kasus pada Kemenangan Ridwan Kamil dan Uu Rizhanul Ulum

RUFAIDAH SYAFAWANI, Dr. G.R. Lono Simatupang, M.A.

2020 | Tesis | MAGISTER ANTROPOLOGI

Tesis ini berangkat dari permasalahan politik pemuda yang selalu didapati istilah apatis dan aktif dalam kegiatan politik. Kecenderungan sikap apatis dilihat dari sikap pemuda yang tidak turut andil dalam pelaksanaan atau proses pemilihan, sedangkan aktif adalah sikap yang turut berpartisipasi secara langsung di lapangan. Penelitian ini mengkaji perubahan sikap pemuda Kota Bandung yang menjadi relawan pasangan Ridwan Kamil dan Uu Rizhanul Ulum (Rindu) pada Pilkada Jawa Barat 2018 melalui organisasi-organisasi kepemudaan yang bergabung sebagai relawan. Hal ini berbeda dengan keadaan pemuda pada proses Pilkada Jawa Barat di tahun-tahun sebelumnya. Selama beberapa proses politik yang dijalankan, kelompok pemuda menjadi rebutan para calon pemimpin, karena secara kuantitatif, kelompok pemuda mempunyai sumbangan suara yang cukup besar dalam pemilihan. Menggunakan prespektif youth political participant dengan landasan studi antropologi, penelitian ini lebih jauh melihat peran pemuda pada praktik-praktik politik melalui organisasai yang didasari dengan kesamaan minat. Pandangan mereka terhadap dunia politik lebih mengarah kepada masa depan secara individu dan kelompok pemuda yang diharapkan mendapatkan keuntungan dengan didengarnya suara mereka pada pemilihan demokrasi. Selaras dengan prespektif youth political participant, praktik-praktik pemuda di Kota Bandung diorganisir melalui kelompok-kelompok pemuda yang mejadikan mereka sebagai agen baru dalam kelompok masyarakat. Keberadaan mereka dilihat dari hubungan yang dibangun antara lembaga demokrasi yang terbuka atas kepentingan dan keterlibatan pemuda. Dinamika politik pemuda Kota Bandung memerlihatkan faktor-faktor penentu pilihan pemuda untuk bersikap loyal terhadap pasangan Rindu adalah kedekatan usia dan karakteristik dari calon gubernur. Hal tersebut merupakan faktor yang cukup menentukan pilihan pemuda karena dipandang mampu merepresentasikan gagasan awal mereka melalui bahasa atau tindak tutur, gaya berpakaian, serta kegiatan yang dilakukan. Selain itu, sikap apolitical pemuda bukan didasari tidak mau terlibat dalam urusan politik pemerintahan, akan tetapi pemuda tidak tertarik untuk menyalurkan aspirasi mereka melalui partai politik. Oleh karena itu, calon pemimpin yang tidak berafiliasi pada partai politik seperti pasangan Rindu, yang diwakilkan oleh Ridwan Kamil, mampu mendapatkan simpati dari pemuda.

This thesis departs from youth political problems which are always found apathetic and active in political activities. The tendency of apathy can be seen from the attitude of youth who do not take part in the implementation or electoral process, while being active is an attitude that shows its presence in the field. This study examines the changes in the attitude of Bandung's youth who volunteered Ridwan Kamil and Uu Rizhanul Ulum (Rindu) in the 2018 West Java Pilkada through youth organizations that are incorporated. This is different from the situation of youth in the process of the West Java Pilkada in previous years. During several political processes carried out, youth groups became bone of contention for prospective leaders, because quantitatively, youth groups have high potential for the elected votes. Using the perspective of youth political participant on the basis of anthropological studies, this study further looks at the role of youth in political practices through organizations that are based on shared interests. Their views on the political world are more directed towards the future of individuals and youth groups who are expected to benefit from hearing their voices in democratic elections. In line with the perspective of youth political participant, youth practices in the city of Bandung are organized through youth groups that consider them as new agents in the community. Their existence is seen from that relationship built between democratic institutions that are open to the interests and youth involvement. The political dynamics of youth in the city of Bandung show the determinants of youth choice to be loyal to the Rindu�s couple are the closeness of age and the characteristics of the candidate for governor. This is a factor that determines the choice of youth. They are considered to be able to represent their initial ideas through language or speech acts, style of dress, as well as the activities carried out. In addition, the apolitical attitude of youth is not based on not wanting to be involved in government political affairs, however youth is not interested in channeling their aspirations through political parties. Therefore, prospective leaders who are not affiliated with political parties such as the Rindu couple, represented by Ridwan Kamil, were able to gain sympathy from the youth.

Kata Kunci : pemuda, partisipasi politik, Kota Bandung, Ridwan Kamil, Rindu, organisasi kepemudaan.

  1. S2-2020-419216-abstract.pdf  
  2. S2-2020-419216-bibliography.pdf  
  3. s2-2020-419216-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2020-419216-title.pdf