PERWILAYAHAN POTENSI PENGEMBANGAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

ATIKA PERWITA SARI P, Joni Purwo handoyo, S.Si., M.Sc.

2020 | Skripsi | S1 PEMBANGUNAN WILAYAH

Industri kecil dan menengah berperan dalam pemerataan kesejahteraan karena mampu menyerap tenaga kerja dan sumber daya alam lokal. Selain potensi sumber daya alam dan ketersediaan sumber daya manusia, lokasi menjadi faktor penting dalam kegiatan industri. Faktor lokasi memiliki pengaruh untuk mendukung berkembangnya industri. Keberadaan industri-industri yang terletak dalam suatu wilayah menggambarkan pola keunikan yang dapat dilihat dari pola persebarannya. Pola persebaran serta konsentrasi industri kecil dan menengah ini dapat diidentifikasi untuk mengetahui potensi dan arah pengembangannya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis spasial berupa Nearest Neighbor Analysis dan Kernel Density untuk mengetahui pola distribusi konsentrasi industri kecil dan menengah dengan variabel jumlah unit usaha industri kecil dan menengah. Metode Location Quotient dan Specialization Index digunakan untuk mengetahui industri unggulan. Variabel yang digunakan untuk mengetahui industri kecil dan menengah unggulan yaitu tenaga kerja, nilai produksi dan nilai investasi. Metode yang digunakan untuk mengetahui potensi pengembangan menggunakan metode penafsiran nilai LQ dan tingkat spesialisasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pola konsentrasi industri kecil dan menengah di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memiliki keunikan yang dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu ketersediaan sumber daya alam, sumber daya manusia serta pangsa pasar. Distribusi konsentrasi industri berdasarkan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia berada di wilayah perkotaan DIY dan tersebar di wilayah ibukota kabupaten. Kebijakan pemerintah daerah yang mengupayakan pengembangan industri di seluruh wilayah DIY berpengrauh pada kekhasan produk industri serta berkembangnya beragam industri kecil dan menengah unggulan di DIY.

Small and medium-sized industries play a major role in the distribution of walfare because they are able to absorb manpower and local natural resources. In addition to the potential for natural resources and the availability of human resources, the location becomes an important factor in industrial activities. The location factor has an influence to support the growing industry. The existence of the industries located within a region illustrates the uniqueness patterns that can be seen from the pattern of the spread. This pattern of distribution and concentration of small and medium-sized industries can be identified to know the potential and direction of development. The methods in this study are spatial analysis of Nearest Neighbor Analysis and Kernel Density to determine the pattern of distribution of small and medium-sized industries with a variable number of small and medium-sized industrial business units. The Location Quotient and Specialization Index methods are used to determine the potential industry. Variables that is used to determine the superior small and medium-sized industries are labor, production value and investment value. Location Quotient Interpretation and Specialization Index are methods that is used to explain the development of small and medium-sized industry. The results of this research is the pattern of small and medium industrial concentrations in Special Region of Yogyakarta (DIY) has uniqueness that is influenced by several factors namely the availability of natural resources, human resources and market share. Industrial concentration distribution based on the standard classification of Indonesian business field is located in the urban area of DIY and scattered in the district capital Region. The local Government policy that seeks industrial development throughout the DIY region is engaged in the peculiarities of industrial products and the development of small and medium-sized industries in DIY.

Kata Kunci : Industri Kecil dan Menengah, Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia, Pola Konsentrasi Industri, Industri Unggulan, Perwilayahan