Pengaruh Injeksi Silikon Secara Intra Sub Dermis Terhadap Perubahan Kulit Tikus (Rattus norvegicus) Pada Hari Ke-3 dan Ke-5 Setelah Perlakuan
AMRI MUFLIHAH HASYIM, Dr. drh. Yuli Purwandari Kristianingrum, M.P.
2020 | Skripsi | S1 KEDOKTERAN HEWANBerbagai macam filler dermal yang digunakan dalam dunia kecantikan, silkon memiliki sifat yang ideal untuk digunakan sebagai filler dermal. Silikon atau juga bisa disebut senyawa dimethylpolysiloxane selain memiliki harga yang terjangkau juga memilliki sifat non karsinogenik, tidak mudah terdegradasi, stabil pada suhu ruangan dan resisten terhadap pertumbuhan bakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh injeksi silikon cair dengan dosis 0,1 ml secara intra sub dermis pada kulit tikus di hari ke-3 dan ke-5 setelah perlakuan. Peneliti menggunakan 12 ekor tikus wistar (Rattus norvegicus) dalam proses penelitian dibagi dalam 4 kelompok yaitu kelompok kontrol hari ke-3 (K3), kelompok perlakuan hari ke-3 (KII3), kelompok perlakuan hari ke-5 (K5), dan kelompok perlakuan hari ke-5 (KII5). Tikus pada kelompok perlakuan diberi injeksi silikon cair sebanyak 0,1 ml secara intra sub dermis setelah 7 hari masa adaptasi. Masing-masing dari kelompok diambil 3 sampel jaringan kulit untuk dibuat preparat histopatologi dengan metode pewarnaan hematoksilin dan eosin. Ketebalan lapisan dermis dan epidermis diukur menggunakan ImageJ kemudian data yang diperoleh dianalis dengan metode One Way ANOVA. Hasil perhitungan ketebalan dermis dan epidermis menggunakan menunjukkan adanya perubahan ketebalan pada kelompok perlakuan hari ke-3 dan ke-5 setelah injeksi. Hasil analisa statistik antara ketebalan dermis dan epidermis dengan waktu pemberian injeksi silikon cair didapatkan nilai p>0,05, yang menunjukkan bahwa injeksi silikon tidak menunjukkan efek yang signifikan terhadap ketebalan dermis dan epidermis pada masa perlakuan selama 3 hari dan 5 hari. Perubahan pada kulit tikus yang diinjeksi silikon cair 0,1 ml berupa proliferasi jaringan ikat, hemoragi, hiperkeratosis, dan infiltrasi sel radang. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa injeksi silikon cair 0,1 ml secara intra sub dermis akan mengakibatkan perubahan berupa proliferasi jaringan ikat, infiltrasi sel radang, hemoragi, dan hiperkeratosis. Perbedaan ketebalan lapisan dermis dan epidermis akibat injeksi silikon 0,1 ml secara intra sub dermis pada kelompok perlakuan hari ke-3 dan ke-5 tidak signifikan.
There are a variety of dermal fillers that used commonly, silicone have an ideal characteristic to use for dermal filler. Silicone or known as dimethylpolysiloxane in addition to has low cost also has a non-carcinogenic, stable at room temperature, and resistance to bacteria. The aim of this study was to find out the effect of liquid injection at a dose 0,1 ml in as intra sub dermis on the rat skin tissue. Researcher use twelve rats (Rattus norvegicus) that divided into four groups that is control group at 3^rd days (K3), treatment group at 3^rddays after injection (KII3), control group at 5^th days (K5), and treatment group at 5^thdays after injection (KII5). The result of the dermis and epidermis thickness calculation showed a change in thickness in the treatment group at 3^rd and 5^thdays after injection. Rat at treatment group were injected with liquid silicone 0,1 ml after seven days adaptation period. Each group were take 3 smples of rat skin tissue to be made histopathological preparation and stained by hematoxycilin and eosin method. The thickness of the dermis and epidermis layers measured by ImageJ and then the result analyzed with One Way ANOVA method. The result of dermis and epidermis layer calculation shows a change of thickness between control group and treatment group. The result of statistics significance analysis about the thicknees of the dermis and epidermis with the time of liquid silicone injection obtained p value > 0,05, indicating theht silicone injection did not show a significant effect on the thickness of the dermis and epidermis during 3 days and 5 days treatment period. Changes at skin rats that injected by liquid silicone at dose 0,1 ml are soft tissue infiltration, hemorragi, hyperkeratosis, and inflamed cell infiltration. Based on the research result can be concluded that liquid silicon injection at dose 0,1 ml in as intra sub dermis can cause a changes in the form soft tissue proliferation, inflamed cell infiltration, hemorrhagi, and hyperkeratosis. The difference that consequence form liquid silicone injection at dose 0,1 ml in as intra sub dermis to dermal and epidermal layer thickness at treatment group at 3^rd and 5^th days after treatment is not significant.
Kata Kunci : silikon, filler dermal, kulit, tikus wistar/Silicone, dermal filler, skin tissue, wistar rat