The Structure of management control system on unit retail banking SBU :: A Case of BRI Regional office, Yogyakarta
SUPRIYADI, Heri, Dr. Suwardjono, MSc
2001 | Tesis | Magister ManajemenSejak tahun 1997, kegiatan bi nis BRI telah dikelompokkan menjadi beberapa Banking SBU, Corporate Banking SBU dan International Banking SBU. Keputusan pengelompokkan dimaksud diikuti pula dengan satu perobahan mendasar dalam strategi bisnis BRI yang memposisikan diri sebagai Full Service Bank yang memfokuskan diri pada bisnis Retail. Perobahan ini juga telah mengarahkan Kantor Pusat BRI menyusun sistem pengendalian manajemen yang baru dengan lebih memfungsikan unit kerja di bawahnya sebagai pusat laba. Konsekwensi dari perobahan dimaksud membawa BRI pada beberapa persoalan mengenai pengendalian manajemen. Pertama, pada tingkat Kantor Wilayah BRI, apakah struktur organisasi yang b p ~ ~ telah berhasil memotivasi pemimpin wilayah untuk bekerja lebih baik? Kedua, apakah sistem yang baru telah benar-benar mendukung pemberlakuan Kantor Wilayah sebagai pusat laba? Ketiga, apakah sistem yang beru juga telah dapat memotivasi pemimpin wilayah bertindak tidak hanya menguntungkan diri sendiri tetapi juga untuk perusahaan secara keseluruhan? Untuk menjawab persoalan-persoalan dimaksud, penelitian telah dilaksanakan di Unit Banking SBU, yan-g bertempat di Kantor Wilayah BRI Yogyakarta. Data yang terkait dengan masalah pengendalian manajemen diperoleh dengan wawancara dengan pejabat dan staf BRI, pengamatan terhadap pelaksanaan kegiatan pengendalian manajemen dan pengamatan terhadap beberapa dokumen yang relevan di BRI. Evaluasi data dilakukan dengan cara membandingkan antara infonnasi atau data dilapangan, yang dilaksanakan di BRI Unit Banking SBU, dengan konsep teori dari sistem pengendalian manajemen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur organisasi yang baru dari Kantor Wilayah BRI Unit Yogyakarta telah secara konsisten diberlakukan sebagai pusat laba. Pelaksanaan mekanisme transfer price antar SBU, evaluasi kinerja, penganggaran dan sistem insentif telah merupakan bagian integral dari dari pelaksanaan sistem yang baru. Namun demikian, fakta yang menunjukkan bahwa kantor pusat sering campur tangan terlalu banyak terhadap kegiatan-kegiatan yang bersifat teknis operasional, sistem insentif yang lebih terfokus pada kebutuhan finansial, evaluasi kinarja yang terlalu rumit, dan sistem pendelegasian atas pusat pertanggunganjawab yang setengah-setengah telah berakibat kurang memotivasi pemimpin wilayah dalam pengambilan keputusan bisnis. Keterbatasan wewenang dalam penentuan harga trartsfer price antar SBU juga telah menj adikan mekanisme transfer price berj alan kurang adil dan kurang effektif. unit bisnis stratejik (Strategic Busi si ess Unit/SBU), yakni Ratail Banking SBU, Unit
Since 1997, all BRI's activities have been grouped into Strategic Business Units (SBU) namely, the Branch Commercial and Retail Banking SBU, the Unit Retail Banking SBU, Corporate Banking SBU and International Banking SBU. Decision of the grouping is then followed with one change in BRI's strategy which position the BRI as a Full Service Bank Focusing on Retail Banking Business. This change also has. led the senior management at the headquarters set a new management control system to subordinates by treating them as new responsibility centers. Consequently, the BRI faces several management control issues. First, in regional office level, has the newly redesigned organization structure succeeded to motivate a regional manager to achieve better performance? Second, has the new structure supported the organization of regional office level to be treated as a profit center? Third, has the new systems motivated the manager to behave in a goal congruence manner? To answer those questions, the research has been conducted at the Unit Retail Banking SBU, the Regional Office of Yogyakarta. The data related to the management control issues are collected by interviewing official and staff of BRI, observing the actual practices of management control system in BRI Unit Regional Office and the relevant documents. Evaluation of the data is conducted by comparing the actual practices of management control systems at the Regional Office level with the theoretical concepts of management control system. The results of the research indicate that the new organization of BRI Unit Regional Office as a profit center has been consistently implemented. Practices of transfer pricing mechanism among SBUs, the performance evaluations, budgeting, and reward systems also have been conducted as an integral part of the application of the new system. However, the fact that the senior management at headquarters often has too much intervened regional manager in operational activities, reward systems more focusing on financial benefits, complicated performance evaluation, and a partly delegation of the responsibility to the managers have not motivated the managers to make decisions of revenue/ expense trade-offs and to achieve better business perfomiance. The managers' limited authority to determine the rate of transfer prices among SBUs also made the mechanism run in an unfair and ineffective ways
Kata Kunci : Sistem Pengendalian Manajemen, Kanwil BRI Yogyakarta, Pusat Laba