Laporkan Masalah

FAKTOR PENENTU DAN KUALITAS KEPATUHAN PAJAK: PENGUJIAN TEORI LERENG LICIN

NUR CAHYONOWATI, Supriyadi, M.Sc., Ph.D.; Prof. Dr. Slamet Sugiri, M.B.A.; Eko Suwardi, Ph.D.

2020 | Disertasi | DOKTOR ILMU AKUNTANSI

Temuan penelitian kepatuhan pajak baik dengan model ekonomik maupun dengan model nonekonomik masih belum meraih konsensus (Alm, Kirchler, dan Muehlbacher 2012; Devos 2014; Durham, Manly, dan Ritsema 2014). Kompleksitas isu kepatuhan pajak memerlukan pendekatan yang mengintegrasikan faktor ekonomik maupun nonekonomik (Gobena dan Van Dijke 2016). Oleh karena itu, penelitian ini fokus pada pengujian teori yang mengombinasi pendekatan ekonomik dan psikologi untuk menjelaskan kepatuhan pajak (Alm, Kirchler, dan Muehlbacher 2012; Sigl�© dkk. 2018) dan merupakan sintesis paradigma-paradigma penelitian kepatuhan pajak (Alm dkk. 2012), yaitu teori lereng licin. Pengujian teori lereng licin pun masih menunjukkan ketidakkonsistenan (Wahl, Kastlunger, dan Kirchler 2010; Kastlunger dkk. 2013). Isu metodologi dalam penelitian kepatuhan pajak adalah perbedaan sumber pendapatan (yaitu endowment dan penghasilan perolehan) dapat menimbulkan perbedaan kepatuhan pajak (Boylan dan Sprinkle 2001; Durham, Manly, dan Ritsema 2014). Oleh karena itu, berbeda dengan Wahl, Kastlunger, dan Kirchler (2010) yang menggunakan endowment, penelitian ini menguji teori lereng licin dengan tatanan penghasilan perolehan. Penelitian ini menggunakan metoda eksperimen laboratorium dengan desain faktorial 2 x 2 antarsubjek untuk menguji asumsi teori lereng licin. Variabel yang dimanipulasi adalah kekuatan otoritas dan kepercayaan terhadap otoritas. Subjek penelitian adalah mahasiswa pascasarjana yang diundang untuk berpartisipasi secara sukarela. ANOVA digunakan sebagai alat analisis statistis untuk menguji hipotesis. Selain itu, ANCOVA juga digunakan sebagai alat analisis statistis untuk mengontrol kovariat yang mungkin turut memengaruhi variasi variabel dependen. Hasil penelitian menunjukkan bukti empiris bahwa kekuatan otoritas dan kepercayaan terhadap otoritas memengaruhi kepatuhan pajak. Bukti empiris juga menunjukkan bahwa kekuatan otoritas menimbulkan kepatuhan paksaan sedangkan kepercayaan terhadap otoritas menimbulkan kepatuhan sukarela. Penelitian ini mendukung proposisi teori lereng licin (Kirchler 2007; Kirchler, Hoelzl, dan Wahl 2008). Penelitian ini berkontribusi pada literatur kepatuhan pajak yang menyimpang dari asumsi model tradisional (Andreoni, Erard, dan Feinstein 1998; Ayres dan Braithwaite 1992; Muehlbacher, Kirchler, dan Schwarzenberger 2011; Alm 2018, 1991). Penelitian ini menunjukkan bahwa tidak semua wajib pajak rasional, selfish, memaksimalkan utilitas seperti gambaran model tradisional (Alm 2018).

Empirical evidence on tax compliance research has not reached consensus yet (Alm, Kirchler, and Muehlbacher 2012; Devos 2014; Durham, Manly, and Ritsema 2014). The complexity of tax compliance issue needs approach that integrates economic and non-economic factors (Gobena and Van Dijke 2016). Therefore, this research examines slippery slope theory that integrates economic and psychology approach (Alm, Kirchler, and Muehlbacher 2012; Sigl�© et al. 2018) and synthesizes tax compliance paradigms (Alm et. al. 2012). However, research on slippery slope framework still provide inconsistent findings (Wahl, Kastlunger, and Kirchler 2010; Kastlunger et. al. 2013). An important methodological issue in tax compliance research is that the source of income may lead to different compliant behavior (Boylan and Sprinkle 2001; Durham, Manly, and Ritsema 2014). Wahl, Kastlunger, and Kirchler (2010) had used endowment income to examine this framework. Different from them, this research examines the framework using earned income. A laboratory experiment 2 x 2 between subjects factorial design is used to examine the slippery slope assumptions. Trust in and power of autorities are manipulated. Participants are postgraduates students that invited to participate voluntarily. ANOVA is used as a statistical analysis tool to examine hypotheses. ANCOVA is also used to control covariates. This research provides empirical evidence that power and trust determine tax compliance. Moreover, the use of power leads to enforced compliance, while perception that authorities can be trusted leads to voluntary compliance. These findings support slippery slope framework (Kirchler 2007; Kirchler, Hoelzl, dan Wahl 2008). This research contributes to tax compliance literatures that deviates from standard economic model (Andreoni, Erard, dan Feinstein 1998; Ayres dan Braithwaite 1992; Muehlbacher, Kirchler, dan Schwarzenberger 2011; Alm 2018, 1991). This research suggests that taxpayers are not always the rational, selfish and utility maximizers envisioned by traditional theory (Alm 2018).

Kata Kunci : kepatuhan pajak, kepatuhan paksaan, kepatuhan sukarela, kekuatan otoritas, kepercayaan terhadap otoritas.

  1. S3-2020-389756-abstract.pdf  
  2. S3-2020-389756-bibliography.pdf  
  3. S3-2020-389756-tableofcontent.pdf  
  4. S3-2020-389756-title.pdf