Laporkan Masalah

Krisis Identitas Dalam Perspektif Personal Identity Derek Parfit

ANDIKA WAHYU PUTRA, Prof. Drs. M. Mukhtasar Syamsudin, M.Hum., Ph.D of Arts.; Dr. Arqom Kuswanjono

2020 | Skripsi | S1 FILSAFAT

Penelitian "Krisis Identitas dalam Perspektif Personal Identity Derek Parfit" merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengungkap tentang pemaknaan krisis identitas dalam konsep personal identity Derek Parfit. Pemikiran Parfit berangkat pada penolakannya terhadap dua teori tentang identitas personal, teori kontinuitas tubuh dan teori kontinuitas pikiran, yang beranggapan jika identitas seseorang tetap sama jika memiliki keadaan tubuh yang sama dan memori yang sama dari waktu ke waktu. Bertentangan dengan kontinuitas tubuh dan pikiran, pemikiran Parfit menghadirkan sebuah diskontinuitas dalam identitas personal yang secara jelas mengganggu keberlangsungan identitas seseorang. Celah diskontinuitas dalam pemikiran Parfit menimbulkan sebuah krisis identitas. Namun, bagi Parfit krisis identitas tidak menjadi masalah ketika manusia menegasikan peran identitas personal. Penelitian ini berusaha untuk mengungkapkan pemaknaan krisis identitas dalam personal identity Parfit sekaligus memahami tanggapan Parfit terhadap persoalan krisis identitas dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan penelitian ini adalah: 1) menjelaskan konsep personal identity Derek Parfit sekaligus melacak apa yang melatarbelakangi pemikiran Parfit dalam ranah filsafat akal-budi; 2) membuat analisis tentang bagaimana personal identity Parfit menjawab problem krisis identitas dalam keseharian. Penelitian ini adalah penelitian kepustakaan berjenis kualitatif dengan model penelitian tematik sekaligus pemikiran tokoh. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis pemikiran dengan unsur metodis sebagai berikut: 1) deskripsi; 2) interpretasi; 3) holistika; 4) refleksi. Hasil yang dicapai dalam penelitian ini adalah: pertama, landasan filsafat konsep personal identity Derek Parfit adalah pandangan dualisme properti dimana Parfit menganggap bahwa kedirian manusia memiliki satu entitas yang terdiri atas dua properti, properti material dan properti imaterial. Satu entitas penting tersebut adalah Relation-R, sebuah keterkaitan dan/atau kontinuitas psikologis. Kedua, bertahan hidup (survival), dalam segala kondisi, adalah sebuah keputusan yang tepat dalam melewati problem krisis identitas. Dengan menghandirkan problem diskontinuitas dalam keberlangsungan hidup manusia, Parfit ingin menekankan bahwa bertahan hidup lebih penting daripada mencari identitas diri karena identitas diri begitu ilusif. Selain itu, krisis identitas lahir dari pandangan egois manusia yang hanya berpikir tentang siapa diri mereka. Maka dari itu, ketika identitas personal bukan hal yang penting, manusia akan terbuka pada sesama dan tidak terpenjara oleh konsep kediriannya saja. Dengan bertahan hidup, manusia juga turut melangsungkan Relation-R dan membuka kesempatan tentang akan menjadi apa mereka di masa depan.

This research which is titled "Krisis Identitas dalam Perspektif Personal Identity Derek Parfit" is a research that aims to reveal the meaning of identity crisis in the Derek Parfit's concept about personal identity. Parfit's thoughts begin from the debate on two theory about personal identity, body continuity theory and mind continuity theory, which assumes that person's identity remain stable if that person had the same body and memory through over time. Contrary with the continuity theory, Parfit's thought presents a discontinuity that potentially disturbing the continuity of personal identity. The gap of discontinuity in Parfit's thought creates an identity crisis. However, Parfit assumes that identity crisis is not a problem when humans negate the role of personal identity. This research seeks to reveal the meaning of identity crisis in Parfit's personal identity and also understanding Parfit's responses to the problem of identity crisis in the daily life. This research is a qualitative research with a thematic and philosopher thought research model. The method that is used in this research is analysis of thought with four methodical element: 1) description; 2) interpretation; 3) holistic; 4) reflection. The result that is achieved in this research are: first, the philosophical foundation of Derek Parfit's personal identity concept is the idea of property dualism which is Parfit argues that the human 'self' only have one entity and consisting two properties, material property and immaterial property. The one important entity is the Relation-R, psychological connectedness and/or continuity. Second, survival, in all conditions, is the right decision for passing through the problem of identity crisis. By presenting the problem of discontinuity in human survival, Parfit wants to emphasize that survival is more important than finding 'self' an identity because self-identity is illusive. Moreover, an identity crisis was born from egoistically views of people who only think about who they are. Therefore, when personal identity is not what matters, humans will be more open for the others and not getting imprisoned in the concept of themselves. By deciding survival, the Relation-R will work perfectly on humans life and open an opportunities for what they will become in the future.

Kata Kunci : personal identity, krisis identitas, kontinuitas, diskontinuitas, Relation-R, Derek Parfit, filsafat akal-budi

  1. S1-2020-393425-abstract.pdf  
  2. S1-2020-393425-bibliography.pdf  
  3. S1-2020-393425-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2020-393425-title.pdf