Laporkan Masalah

DAMPAK PERKEMBANGAN PARIWISATA PULAU LOMBOK TERHADAP PENGEMBANGAN BANDAR UDARA INTERNASIONAL LOMBOK

PUTU AGUS VALGUNA, Dr. Ir. Dewanti, M.S. ; Ir. Latif Budi Suparma, M.Sc., Ph.D

2020 | Tesis | Magister Sistem dan Teknik Transportasi

INTISARI Pulau Lombok dan Bali telah ditetapkan menjadi pintu gerbang pariwisata Nasional dalam MP3EI Koridor V dan pulau Lombok juga menjadi kawasan ekonomi khusus Mandalika, sehingga membuat pariwisata yang tumbuh begitu pesat menyebabkan berkembangnya industri penerbangan yang berdampak pada bertambahnya jumlah penumpang pesawat udara. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak pariwisata dalam hal ini jumlah wisatawan terhadap pengembangan Bandar Udara Internasional Lombok. Penelitian ini dimulai dengan mengumpulkan data primer, berupa data occupancy time kedatangan maupun keberangkatan, dan data tipe pesawat. Selanjutnya data sekunder terkait wisatawan dan bandar udara. Pada dampak wisatawan analisis dilakukan dengan peramalan terhadap wisatawan dan jumlah penumpang dengan menggunakan metode trend dan ekonometri. Pengembangan bandar udara dilakukan pada fasilitas sisi udara dan darat, untuk sisi udara berupa kapasitas runway dan sisi darat berupa kapasitas terminal. Metode yang digunakan untuk kapasitas runway adalah metode ultimate capacity dari Horonjeff dan McKelvey sedangkan untuk kapasitas terminal menggunakan SNI-03-7046-2004 dan SKEP.77/VI/2005. Hasil Analisis menunjukkan bahwa perkembangan pariwisata dari segi kunjungan wisatawan meningkat rata-rata 20% dengan jumlah wisatawan yang masuk melalui bandar udara hingga tahun 2028 sejumlah 3.225.300 orang. Hasil peramalan penumpang tahunan dan penumpang per jam dengan menggunakan variabel wisatawan hasilnya lebih banyak dari pada tanpa menggunakan variabel wisatawan. Pengembangan fasilitas sisi udara berupa kapasitas runway, kebutuhan di tahun 2028 adalah 20 pesawat per jam dengan adanya pengaruh jumlah kunjungan wisatawan dan 6 pesawat perjam untuk tanpa adanya pengaruh jumlah kunjungan wisatawan. Pengembangan fasilitas darat berupa kebutuhan luasan terminal diperoleh hasil kekurangan luasan pada hall keberangkatan, ruang tunggu keberangkatan, hall kedatangan, toilet keberangkatan, dan toilet kedatangan. Dampak dari Jumlah kunjungan pariwisata terhadap pengembangan fasilitas adalah terjadi deviasi kebutuhan kapasitas runway sebesar 70 % antara kebutuhan yang dipengaruhi kunjungan pariwisata dan tidak sedangkan untuk kebutuhan luasan terminal terjadi deviasi 39 % antara kebutuhan yang dipengaruhi kunjungan pariwisata dan tidak.

The islands of Lombok and Bali have been designated as the national tourism gateway in MP3EI Corridor V and the island of Lombok is also a special economic zone of Mandalika, making tourism to grow so rapidly causing the development of the aviation industry which has an impact on increasing the number of airplane passengers. This study aims to analyze the impact of tourism in this case the number of tourists on the development of Lombok International Airport. The study began by collecting primary data, in the form of occupancy time of arrival and departure, and aircraft type data. Furthermore, secondary data related to tourists and airports. On the impact of tourists the analysis is done by forecasting tourists and the number of passengers using the trend and econometrics methods. Airport development is carried out at air side and land side facilities, for the air side is runway capacity and land side is terminal capacity. The method used for runway capacity is the ultimate capacity method from Horonjeff and McKelvey while for terminal capacity using SNI-03-7046-2004 and SKEP.77 / VI / 2005. The analysis shows that the development of tourism in terms of tourist visits increased by an average of 20% with the number of tourists entering through the airport until 2028 a number of 3,225,300 people. The results of forecasting annual passengers and hourly passengers using tourist variables are more results than without using the tourist variables. The development of air side facilities in the form of runway capacity, the need for 2028 is 20 aircraft per hour with the influence of the number of tourist visits and 6 aircraft per hour without any influence on the number of tourist visits. The development of land facilities in the form of terminal area requirements results from the lack of area in the departure hall, departure waiting room, arrival hall, departure toilet, and arrival toilet. The impact of the number of tourism visits to the development of facilities is a deviation of the needs of runway capacity is about 70% between the needs affected by tourism visits and not while for the needs of the terminal area there is a deviation by 39% between the needs that are influenced by tourism visits and not.

Kata Kunci : Pariwisata, Bandar Udara, Kapasitas Runway, Kebutuhan Luasan Terminal

  1. S2-2020-434689-abstract.pdf  
  2. S2-2020-434689-bibliography.pdf  
  3. S2-2020-434689-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2020-434689-title.pdf