Laporkan Masalah

GAMBARAN PERLUKAAN PADA KEPALA YANG DISERTAI DENGAN TANDA ASFIKSIA PADA KORBAN KECELAKAAN LALU LINTAS YANG MENINGGAL DUNIA YANG DIPERIKSA DI INSTALASI KEDOKTERAN FORENSIK RSUP. DR. SARDJITO 2013-2017

RONNY FARDIAN S, dr. Hendro Widagdo, Sp. FM(K); dr. I.B.G. Surya Putra P, Sp. FM(K); dr. Martiana Suciningtyas TA, Sp. F

2020 | Skripsi | S1 KEDOKTERAN

Latar Belakang: Indonesia menempati peringkat kedelapan sebagai negara dengan jumlah kematian lalu lintas tertinggi di dunia. Lokasi trauma kecelakaan lalu lintas yang paling sering ditemukan adalah kepala dan wajah. Kematian dengan cedera kepala yang disertai tanda asfiksia lebih mungkin daripada kematian dengan cedera pada dada yang disertai tanda asfiksia. Tujuan: Memberikan gambaran perlukaan kepala yang disertai dengan tanda asfiksia pada korban kecelakaan lalu lintas yang meninggal dunia yang diperiksa di Instalasi Kedokteran Forensik RSUP. Dr. Sardjito tahun 2013-2017. Metode: Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah rancangan deskriptif observasional dengan menggunakan data sekunder berupa data visum et repertum korban kecelakaan lalu lintas yang diperiksa di Instalasi Kedokteran Forensik RSUP. Dr. Sardjito pada tahun 2013-2017. Populasi terjangkau penelitian ini adalah korban kecelakaan lalu lintas dengan cedera kepala disertai dengan tanda asfiksia yang ditangani di Instalasi Kedokteran Forensik RSUP. Dr. Sardjito pada tahun 2013-2017. Data yang telah diperoleh dianalisis secara deskriptif dan ditampilkan dalam bentuk tabel, grafik, maupun narasi. Hasil: Hasil studi ini didapatkan 161 subjek, angka kematian paling banyak terjadi pada tahun 2015 (41 kasus) dan paling banyak pada kelompok dewasa dengan usia 26-45 tahun (40,5%), jenis kelamin laki-laki (78,9%) lebih banyak dari perempuan (21,1%). Jenis luka yang paling sering ditemukan adalah luka campuran (72,1%). Tanda asfiksia yang paling sering adalah sianosis (68,3%). Tanda fraktur basis cranii yang paling sering ditemukan adalah raccoon eyes (30,4%). Kesimpulan: Sebagian besar subjek penelitian ditemukan pada tahun 2015, berjenis kelamin laki-laki, pada kelompok umur dewasa (26-45 tahun), dengan luka campuran, sianosis sebagai tanda asfiksia, dan raccoon eyes sebagai tanda fraktur basis cranii.

Background: Indonesia is top eighth country with the most traffic accident in the world. Site of the most traffic accident injury on the head and face. A head injury with asphyxia sign are more likely to death than chest injury with asphyxia sign. Objective: Provide a description of head injury with asphyxia sign in dead victim of traffic accident which was examined in Forensic Medical Installation of RSUP. Dr. Sardjito 2013-2017. Method: This study was a descriptive observational study with cross sectional design. The variables will be analyzed in the form of tables, graphs, and narratives. Results: 161 subjects, Most cases were in 2015 (41 cases) and most cases in the adult group (40,5%), male (78,9%) more frequent than female (21,1%). The most common type of injury is mixed (72,1%). The most common sign of asphyxia is cyanosis (68,3%) and most common sign of basal skull fracture is rhinorrhea (30,4%).

Kata Kunci : umur, jenis kelamin, kepala, luka, asfiksia, fraktur basis cranii, kecelakaan lalu lintas

  1. S1-2020-397993-abstract.pdf  
  2. S1-2020-397993-bibliography.pdf  
  3. S1-2020-397993-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2020-397993-title.pdf