SANTRI ONLINE DI FACEBOOK ULIL ABSHAR ABDALLA DALAM NGAJI KITAB KUNING TASAWUF IHYA ULUMUDDIN
ACH. ZAINULLAH, Prof. Dr. Irwan Abdullah
2020 | Tesis | MAGISTER ANTROPOLOGINgaji online dalam media sosial sudah menjadi kebudayaan baru dalam berdakwah bagi tokoh agama. Hal ini bisa kita lihat dari konten-konten media sosial para tokoh agama khusnya yang sudah popular seperti Ustadz Abdul Somad, Gus Miftah, Cak Nun, Ustadz Hanan Attaki dan tokoh-tokoh agama lainnya. Isi dari konten-konten tersebut berupa pesan-pesan agama atau dakwah baik dalam bentuk quote, artikel dan video. Media sosial yang sering digunakan untuk menyampaikan ngaji online seperti Facebook, Instagram, dan YouTube. Penelitian ini penulis fokus pada santri online ngaji kitab kuning tasawuf Ihya Ulumuddin di Facebook Ulil Abshar Abdalla. Dimana bentuk ngajinya bukan ngaji secara umum (ngaji dalam bentuk ceramah atau yang ada di media sosial kebanyakan), tetapi ngaji online dengan budaya Pondok Pesantren dengan cara ngaji kitab kuning (kitab gundul atau kitab klasik). Dalam ngaji online para santri online kitab kuning Ihya Ulumuddin mempunyai beberapa alasan memilih ngaji online, diantaranya: pertama, ngaji online sudah menjadi tren pada zaman sekarang ini; kedua, media sosial mudah diakses; ketiga, efisiensi waktu saat ngaji online karena ngaji online bisa diikuti dimana saja dan kapan saja dan yang keempat, ngaji online bisa diulang sehingga para santri online yang tidak bisa ikut ngaji secara langsusng (live streaming) di Facebook Ulil Absahar Abdalla bisa mengikuti siaran tunda (memutar video ngaji online yang sudah selesai). Bahkan jika tidak bisa memahami waktu ngaji secara live streaming para santri online masih bisa memutar ulang untuk memahami dari yang sebelumnya sudah ngaji secara live streaming. Ngaji online memberikan efek yang positif kepada para santri online ngaji Ihya Ulumuddin yang diampuh oleh Ulil Abshar Abdalla di Facebook-nya. Efek positif ngaji online untuk para santri online ialah wawasan yang didapatkan santri online diantaranya: pertama, ilmu tasawuf dan modern sehingga para santri online mempunyai pemahaman baru saat ngaji online di Facebook Ulil Absahar Abdalla; kedua, pembaharuan makna yang dilakukan oleh Ulil Abshar Abdalla saat ngaji online Ihya Ulumuddin sehingga para santri online tidak bosen untuk setia mengikuti ngaji online dan yang ketiga, refleksi dan praktik dimana para santri online menerapka hasil dari ngaji online yang di ikuti.
Online-based learn system (learn online) in social media has become a new culture in preaching for religious leaders. This can be seen from the social media content of several religious leaders especially from those who are already popular such as Ustadz Abdul Somad, Gus Miftah, Cak Nun, Ustadz Hanan Attaki and other religious leaders. The subject of these contents are in the form of religious messages or dakwah in the form of quotes, articles and videos. Social media that are often used to deliver online-based learn system make a use of platforms like Facebook, Instagram and YouTube. The focus of this research is limited on a video entitled student learn online yellow book tasawuf (sufism) Ihya Ulumuddin taken from Ulil Abshar Abdallas Facebook. Where the learn session takes a form of learn using Pondok Pesantren culture by learning yellow book (no harakat or classic holy book) instead of common learn form that can be found in most social media lately in a from of preaching. In the process of learn online, the online student of the yellow book Ihya Ulumuddin have several reasons for choosing online-based learn method, including: First, learn online has become a trend in today's era; secondly, social media is easily accessible; third, time efficiency when doing learn online because it can be followed anywhere and anytime and the fourth, learn online can be repeated so that online student who cannot join learn session directly (live streaming) on Ulil Absahar Abdallas Facebook can follow the delayed broadcasts (play learn online videos that are finished). Even if student online are not yet get enough understanding on live streaming session then they can replay the video until they get the desired outcome in understaning the messages on live streaming session. Learn online Ihya Ulumuddin on Ulil Abshar Abdallas Facebook brings positive effect to the student online learn Ihya Ulumuddin carried out by Ulil Abshar Abdalla on his Facebook. The positive effects is where online student could get new insights including: first, tasawuf and modern science so student online could get new understanding when streaming learn online in Ulil Abshar Abdallas Facebook; secondly, the renewal of meaning carried out by Ulil Abshar Abdalla during learn session online on Ihya' Ulumuddin so the student online would not get bored and most likely to follow learn online session and the third, reflection and practice where online student applied the results of learn session online that was being followed.
Kata Kunci : Santri online, Facebook, Live streaming, Ihya Ulumuddin, Ulil Abshar Abdalla
