FORWARD INTEGRATION ANALYSIS INTO MORTAR INDUSTRY AT PT. PUTRI INDAH PERTIWI
DRAHAT T. SITUMORANG, Amin Wibowo, S.E., M.B.A.,Ph.D.
2020 | Tesis | Magister ManajemenPT. PIP adalah perusahaan penghasil bubuk kalsium karbonat. Sejak 2016, kondisi keuangan perusahaan dalam kondisi buruk karena penjualan dan laba yang menurun. Manajemen memiliki ide untuk melakukan integrasi kedepan ke dalam industri mortar sebagai salah satu strategi untuk memperbaiki kondisi perusahaan. Integrasi vertikal adalah strategi yang berisiko dan mahal karenanya perlu dianalisis terlebih dahulu sebelum perusahaan memutuskan untuk melakukannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis rencana integrasi PT. PIP dan memberikan rekomendasi apakah mereka harus menjalankannya atau tetap dalam bisnis saat ini. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif menggunakan data primer dari wawancara dengan PT. Manajemen PIP dan pengguna akhir produk mortar. Kerangka restrukturisasi vertikal dari Stuckey dan White (1993) dalam artikel mereka "When and when not to vertically integrate" digunakan sebagai kerangka kerja utama. Analisis daya tarik industri menggunakan Porter 5 Forces, rantai nilai, analisis kegagalan pasar vertikal, perlindungan dan penciptaan kekuatan pasar dan pengaturan kuasi-integrasi dilakukan untuk melengkapi kerangka kerja. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada insentif atau justifikasi untuk PT. PIP memasuki industri mortar. Industri mortar tidak begitu menarik karena persaingan yang tinggi, ancaman pendatang baru yang tinggi dan ancaman produk pengganti yang tinggi. Meskipun PT. PIP memiliki sumber daya dan keterampilan untuk memasuki industri mortar, hal itu tidaklah cukup jika industrinya tidak menarik. Hasil analisis kegagalan pasar vertikal juga menunjukkan bahwa tidak ada kegagalan pasar vertikal dalam industri bubuk kalsium karbonat saat ini. Tidak ada perlindungan dan penciptaan kekuatan pasar karena integrasi juga. Ketersediaan pengaturan kuasi-integrasi menjadi tidak relevan karena tidak ada insentif untuk melakukan integrasi ke dalam industri mortar. Kesimpulannya, PT. PIP lebih baik tetap fokus dalam bisnis mereka saat ini daripada melakukan integrasi ke dalam industri mortir. Akan tetapi, jika manajemen memutuskan untuk memasuki industri mortar, setidaknya ada 3 hal yang perlu dilakukan untuk dapat bersaing. Hal tersebut adalah jaringan distribusi, kesadaran merek, dan harga. Perusahaan juga dapat menggunakan kerangka kerja untuk menganalisis industri lain sebagai target integrasi. Industri yang membutuhkan bubuk kalsium karbonat dalam porsi lebih besar sebagai bahan bakunya dapat memberikan perlindungan daya pasar yang lebih baik.
PT. PIP is a producer of calcium carbonate powder. Since 2016, the company financial condition is in bad condition due to decreasing sales and profit. The managements have an idea to forward integrate into mortar industry as one of the strategies to improve company condition. Vertical integration is risky and costly strategy therefore needs to be analyzed before the company decide to do it. This research purpose is to analyze PT. PIP forward integration plan and give recommendation whether they should execute it or remains in the current business. This research used descriptive qualitative methods using primary data from interview with PT. PIP managements and end users of mortar product. Vertical restructuring framework from Stuckey and White (1993) in their article �When and when not to vertically integrate� was used as the main framework. Industry attractiveness analysis using porter 5 forces, value chain, vertical market failure analysis, market power protection and creation and quasi-integration arrangement were done to complement the framework. The result of this research showed that there is no incentive or justification for PT. PIP to enter mortar industry. The mortar industry is not that good attractive due to high rivalry, high threat of new entrants and high threat of substitute product. Even though PT. PIP has resource and skill to enter mortar industry, it is not enough if the industry itself is not attractive. The result of vertical market failure analysis also showed that there was no vertical market failure in current calcium carbonate powder industry. There was no market power protection and creation due to integration as well. The availability of quasi-integration arrangement became irrelevant because there was no incentive to do forward integration into mortar industry. In summary, it is in PT. PIP best interest to stay focus in their current business instead of forward integrate into mortar industry. That being said, if the managements decide to enter mortar industry, there are at least 3 things that needs to be done to be able to compete. Those are distribution network, brand awareness and price. The company can also use the framework to analyse other industry as a target of integration. The industry with bigger portion of calcium carbonate powder as it raw materials can give better market power protection.
Kata Kunci : Forward Integration, When and when not to vertically integrate, Vertical Restructuring Framework, Porter 5 Forces, Value Chain