Analisis Stakeholder dalam Pengelolaan Hutan Kemasyarakatan di RPH Menggoran BDH Playen KPH Yogyakarta
KUSUMA LAUDITTA, Bowo Dwi Siswoko, S.Hut., M.A.
2020 | Skripsi | S1 KEHUTANANKelompok Tani Hutan Kemasyarakatan (KTHKm) Tani Manunggal di RPH Menggoran dalam mengelola hutan tidak dapat berjalan sendiri tanpa bantuan dari berbagai pihak atau stakeholders, dikarenakan keterbatasan sumberdaya manusia maupun sarana dan prasarana. Stakeholders yang terlibat memiliki peran, pengaruh, kekuatan, kepentingan, dan relasi yang berkaitan dengan pengelolaan hutan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi siapa saja stakeholders yang terlibat; mengetahui peran, pengaruh, kekuatan, kepentingan, dan relasi yang berkaitan; dan mengetahui upaya yang sebaiknya dilakukan untuk pengembangan pengelolaan di hutan kemasyarakatan di RPH Menggoran. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus. Data diperoleh dengan observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Pemilihan informan dilakukan dengan menggunakan teknik snowball sampling. Analisis data menggunakan Analysis Individual Interest Matrix (AIIM). Hasil penelitian menunjukkan ada enam stakeholders yang terlibat dalam pengelolaan hutan kemasyarakatan di RPH Menggoran. Stakeholder yang termasuk ke dalam stakeholder primer adalah Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan DIY dan KTHKm Tani Manunggal; stakeholder sekunder adalah Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah, Koperasi Tani Manuggal, dan Java Learning Center; kemudian key in adalah Pemerintah Kabupaten Gunungkidul. Stakeholders yang memiliki peran terbesar adalah Kelompok Tani Hutan Kemasyarakatan Tani Manunggal selaku pemegang izin usaha atas hutan kemasyarakatan di RPH Menggoran. Stakeholder yang memiliki kekuatan tinggi adalah Pemkab Gunungkidul, Dinas LHK DIY, Dinas Koperasi UKM Gunungkidul, Koperasi Tani Manunggal dan KTHKm Tani Manunggal. Pengaruh tinggi dimiliki oleh Dinas LHK DIY, JAVLEC, dan KTHKm Tani Manunggal.
Community Forestry Farmer Group (KTHKm) Tani Manunggal in RPH Menggoran is depend on various parties or stakeholders, due to limited human resources and tools. Stakeholders that involved in it have roles, influences, strengths, interests, and relations related to forest management. The purposes of this study are to identify who are the parties that involved; knowing their roles, influences, strengths, interests and related relationships; and knowing what kind of acts that should be applied to develop community forestry management in RPH Menggoran. The method used in this research is a case study. Data obtained by observation, interview and documentation study. The selection of informants was done by using snowball sampling technique. The data analysis was done by using the Analysis Individual Interest Matrix (AIIM). The results showed that there were six stakeholders involved in community forestry management in the RPH Menggoran. The primary stakeholders are the Forestry and Environment Office of DIY Province and KTHKm Tani Manunggal; secondary stakeholders are Cooperative Office of Gunungkidul, Tani Manuggal Cooperative, and Java Learning Center; then the key stakeholder is the Gunungkidul Regency Government. Stakeholders who have the biggest role is KTHKm Tani Manunggal as the holder of a business license for community forestry in RPH Menggoran. Stakeholders who have the high strength are Gunungkidul Regency Government, Forestry and Environment Office of DIY Province, Cooperative Office of Gunungkidul, Tani Manunggal Cooperative, and KTHKm Tani Manunggal. The high influence are owned by the Forestry and Environment Office of DIY Province, Java Learning Center, and KTHKm Tani Manunggal.
Kata Kunci : stakeholder, pengelolaan, hutan kemasyarakatan