Laporkan Masalah

Ketahanan Pangan Rumah Tangga pada Pertanian Perkotaan di Kota Yogyakarta

RISKIE AMANDA W P, Prof. Dr. Ir. Irham, M.Sc. ; Sugiyarto, S.P., M.Sc.

2020 | Skripsi | S1 EKONOMI PERTANIAN DAN AGRIBISNIS

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pangsa pengeluaran pangan rumah tangga pelaku pertanian perkotaan, kontribusi hasil pertanian perkotaan terhadap pengeluaran pangan rumah tangga, dan ketahanan rumah tangga pelaku pertanian perkotaan. Lokasi penelitian dan sampel responden ditentukan dengan metode purposive, sejumlah 60 rumah tangga pertanian perkotaan di Kecamatan Danurejan dan Kecamatan Jetis, Kota Yogyakarta. Ketahanan pangan rumah tangga ditentukan dengan menghitung pangsa pengeluaran pangan. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Sebanyak 47 rumah tangga atau 78,33% memiliki pangsa pengeluaran pangan rendah, sedangkan 13 rumah tangga atau 21,67% memiliki pangsa pengeluaran pangan tinggi (2) Kontribusi hasil pertanian perkotaan terhadap pengeluaran pangan rumah tangga sebesar 1,09% atau Rp 137.560 setiap tahun (3) Pangsa pengeluaran pangan rumah tangga pertanian perkotaan di Kota Yogyakarta sebesar 44,30% atau memiliki pangsa pengeluaran pangan kurang dari 60%, sehingga dikategorikan tahan pangan. Ada korelasi negatif yang signifikan antara kontribusi hasil pertanian dengan pangsa pengeluaran pangan di Kota Yogyakarta. Kontribusi hasil pertanian perkotaan yang meningkat membuat rumah tangga Kota Yogyakarta tahan pangan.

The aims of this research are to determine share of food expenditure (PPP) of urban farming household's farmer, contribution of urban farming's outcome in household's farmer expenditure, and the level of food security urban farming's. Research location and sample is determined with purposive sampling, with 60 urban farming household's farmer in Sub-district Danurejan and Sub-district Jetis, Yogyakarta City. Food security was determined by share of food expenditure (PPP). This research shows: (1) 46 household or 78,88% has lowest level share of food expenditure, and 13 houshold or 21,67% has highest level share of food expenditure; (2) the contribution of urban farming's outcome to household's farmer expenditure is 1,09% or Rp 137.560,00/year; (3) share of food expenditure on urban farming household's farmer in Yogyakarta City is 44,30% or less than 60%, means they are food secure. There is a significant negative corelation between the contribution of urban farming product with the food expenditure in Yogyakarta City. The increasing of contribution on the urban farming product become the reason household in Yogyakarta City having food security.

Kata Kunci : pangsa pengeluaran pangan, kontribusi, ketahanan pangan, pertanian perkotaan

  1. S1-2020-394339-abstract.pdf  
  2. S1-2020-394339-bibliography.pdf  
  3. S1-2020-394339-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2020-394339-title.pdf