RELATIONSHIP BETWEEN PESTICIDE EXPOSURE AND THE INCIDENCE OF ONYCHOLYSIS, NAIL DISCOLORATION, AND NAIL DEFORMITIES IN FARMERS OF THE NGABLAK SUB-DISTRICT, MAGELANG

M JORDAN D, dr. Sri Awalia Febriana, M.Kes, Sp.KK(K), Ph.D.; dr. Fajar Waskito, Sp.KK(K), M.Kes; dr. Tuntas Rayinda, M.Sc., Sp.DV.

2020 | Skripsi | S1 KEDOKTERAN

Latar Belakang: Pada 2017, sebuah penelitian yang dilaksanakan di Kecamatan Ngablak, Magelang menunjukkan hasil yang menguatirkan. Delapan puluh delapan dari 120 sampel dianalisis dan ditemukan bahwa 68,3% dari petani yang termasuk dalam penelitian ini memiliki tingkat kolinesterase di bawah range yang aman. Hal ini menunjukkan bahwa petani-petani mengalami paparan terhadap pestisida. Menggunakan hal ini sebagai basis, penelitian baru ini akan meneliti hubungan antara paparan terhadap pestisida pada petani-petani di Kecamatan Ngablak dan insidensi penyakit kuku dalam bentuk onycholysis, perubahan warna kuku, dan deformitas kuku pada mereka, agar dapat menunjukkan hasil yang lebih spesifik mengenai efek dari paparan pestisida. Tujuan: Untuk menentukan adanya hubungan antara paparan pestisida dan insidensi onycholysis, perubahan warna kuku, dan deformitas kuku pada petani di Kecamatan Ngablak, Magelang. Metode: Penelitian ini merupakan studi observational analitik dengan rancangan cross sectional. Studi ini dilaksanakan di Kecamatan Ngablak, Magelang, persisnya di Desa-desa Ngaglik, Pernolo and Seloprojo. Metode penggumpulan sampel adalah non-probability sampling, dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Rencana penelitian melibatkan pengumpulan data demografis (ciri-ciri dasar) dan wawancara oleh penulis dan para dokter spesialis dermatologi dan venerologi menggunakan Modified Long Nordic Occupational Questionnaire-2002 atau NOSQ-2002/LONG untuk meneliti keadaan kuku, serta pemeriksaan fisik oleh dokter spesialis dermatologi dan venerologi (hasilnya akan dibandingkan dan dicocokkan setelah pengambilan data). Analisis data akan dilaksanakan menggunakan uji Pearson Chi-Square dan Fisher's exact melalui IBM SPSS Version 21.0. Hasil: Dari 64 petani yang terseleksi sebagai subjek untuk penilitian ini, tidak ditemukan hubungan antara paparan pestisida dan insidensi onycholysis, perubahan warna kuku, dan deformitas kuku pada petani di Kecamatan Ngablak, Magelang, nilai p > 0,05. Kesimpulan: Secara keseluruhan, tidak terdapat hubungan antara paparan pestisida dan insidensi onycholysis, perubahan warna kuku, dan deformitas kuku pada petani di Kecamatan Ngablak, Magelang.

Background : In 2017, a study conducted at the Ngablak Sub-District, Magelang yielded alarming results. Eighty-eight out of 120 samples were analysed and it was discovered that 68,3% of the farmers included in this study had cholinesterase levels below the normal range. This indicated that theses farmers are experiencing pesticide exposure. Using it as a basis, this new study will examine the relationship between pesticide exposure in farmers of the Ngablak Sub-District and the incidence of nail disorders in the form of onycholysis, nail discoloration, and nail deformity in them, in order to show more specific results regarding the effects of pesticide exposure. Objective: To determine the presence of a relationship between the exposure to pesticide and the incidence of onycholysis, nail discoloration, and nail deformities in the farmers of the Ngablak Sub-District, Magelang. Methods: This research is an analytic observational study with a cross sectional design. This study was carried out in the Ngablak Sub-District, Magelang, precisely in the villages of Ngaglik, Pernolo and Seloprojo. The sample collection method used is non-probability sampling, with inclusion and exclusion criteria. The research plan involves the collection of demographic data (baseline characteristics) and interviews by the author and the dermatology and venerology specialists with the modified Long Nordic Occupational Questionnaire-2002 or NOSQ-2002/LONG for investigating the nail condition, as well as physical examination by dermatology and venerology specialists (the results will be compared and matched after data collection). Data analysis is carried out using the Pearson Chi-Square test and Fisher's exact test through IBM SPSS Version 21.0. Results: Of the 64 farmers selected as subjects for this study, no relationship was found between pesticide exposure and the incidence of onycholysis, changes in nail discoloration, and nail deformities in farmers in of the Ngablak Sub-District, Magelang, p value> 0.05. Conclusion: Overall, there was no relationship between pesticide exposure and the incidence of onycholysis, nail discoloration, and nail deformity in farmers in Ngablak Sub-District, Magelang.

Kata Kunci : Paparan pestisida, onycholysis, perubahan warna kuku, deformitas kuku / Pesticide exposure, onycholysis, nail discoloration, nail deformity