Laporkan Masalah

KETERLIBATAN PEREMPUAN DALAM LIBERATION TIGERS OF TAMIL EELAM (LTTE) SRI LANKA: PERSPEKTIF FEMINISME PASCAKOLONIAL

HASNAA NAILA, Dr. Ririn Tri Nurhayati, S.I.P., M.Si., M.A.

2020 | Skripsi | S1 ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL

Peran aktif perempuan Tamil dalam kelompok bersenjata nasionalis Liberation Tigers of Tamil Eelam (LTTE) sejatinya tidak bisa dipisahkan dari faktor historis dan struktur patriarki yang ada di Sri Lanka itu sendiri. Dengan menggunakan perspektif feminisme pascakolonial, tulisan ini berusaha menganalisis bagaimana pengalaman penjajahan dan proyek nasionalisme yang terjadi di Sri Lanka nyatanya telah memberikan ruang bagi keterlibatan perempuan Tamil yang lebih militan dalam civil war. Tulisan ini memperlihatkan bahwa terlepas dari peran aktif perempuan Tamil dalam perang, namun hal ini tidak bisa serta-merta diartikan sebagai bentuk kesetaraan atau pemberdayaan perempuan begitu saja. Nyatanya, selaras dengan argumen dari feminisme pascakolonial yang banyak mengkritik konsepsi nasionalisme, para perempuan ini kerap dianggap hanya sebagai simbol semata sehingga ide-ide kesetaraan gender tetap dinomorsekiankan dalam proyek nasionalisme baik sebelum, selama, dan sesudah perang.

Tamil women's active involvement in the nationalist armed stuggle of Liberation Tigers of Tamil Eelam is actually inseparable from the deep-rooted history and patriarchal structure of Sri Lanka. Using postcolonial feminism as a perspective, this research analyzes how colonialism and nationalist project in Sri Lanka had paved ways for women's militant involvement in the civil war. This research shows that despite their active involvement in the war, this can not necessarily be interpreted as a form of gender equality or women empowerment. In fact, in line with the critics that postcolonial feminists have raised against the notion of nationalism, Tamil women are often considered as mere symbols- thus neglecting ideas of gender equality in Sri Lanka's nationalist projects before, during, and after the war.

Kata Kunci : Feminisme pascakolonial, nasionalisme, LTTE, militansi perempuan, perang saudara Sri Lanka, Postcolonial feminism, nationalism, LTTE, female militancy, Sri Lanka civil war

  1. S1-2020-399280-abstract.pdf  
  2. S1-2020-399280-bibliography.pdf  
  3. S1-2020-399280-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2020-399280-title.pdf