Laporkan Masalah

Menumbuhkan Kesadaran Literasi di Yogyakarta : Studi Kasus Strategi dan Taktik Rumah Baca Komunitas dalam Upaya Meningkatkan Kesadaran dan Kualitas Literasi Masyarakat Melalui Model Gerakan Literasi Berbasis Komunitas

MUHAMMAD RIZKY NUR FATTAH, Dr. RB. Abdul Gaffar Karim, S.IP., M.A.

2019 | Skripsi | S1 POLITIK DAN PEMERINTAHAN

Kondisi masyarakat Indonesia saat ini cukup memprihatinkan, terkait rendahnya tingkat literasi anak-anak dan orang dewasa. Hal ini bisa dibuktikan berdasarkan hasil tes PISA (The Programme for International Student Assessment) yang dirilis Organisation for Economic Co-operation anda Development (OECD) pada tahun 2016 dengan mempertimbangkan kemampuan membaca, berhitung, dan pengetahuan sains anak-anak. Dari total 61 negara yang diteliti, Indonesia berada pada posisi 60 diatas Botswana. Sedangkan untuk kawasan ASEAN Indonesia berada dibawah Singapura, Malaysia dan Thailand. Data tersebut menunjukkan perlu adanya upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kualitas literasi bagi masyarakat. Permasalahan tersebut yang coba di jawab oleh para pegiat literasi yaitu Rumah Baca Komunitas. Studi tentang gerakan masyarkat sipil ini berusaha menjelaskan bagaimana strategi dan taktik yang dilakukan oleh Rumah Baca Komunitas untuk meningkatkan kesadaran literasi masyarakat di Yogyakarta. Adapaun analisisnya menggunakan konsep NGO (Non Govermental Organization) dan pemberdayaan masyarakat. Penelitian ini merupakan penelitian studi kualitatif dengan teknik pengumpulan data wawancara mendalam, observasi, serta studi pustaka. Hasil penelitian ini menujukkan bahwa kehadiran Rumah Baca Komunitas berusaha memperbaiki ketimpangan sosial yang terjadi dengan tujuan mempermudah akses pemenuhan hak-hak masyarakat atas kualitas literasi. Rumah Baca Komunitas dalam pergerakannya mewujudkan diri sebagai NGO. Sehingga dalam melaksanakan kegiatannya secara mandiri, sukarela, swadaya dan privat. Sedangkan dalam strategi dan taktik Rumah Baca Komunitas dalam upaya meningkatkan kesadaran dan kualitas literasi masyarakat dengan model pemberdayaan. Dimana dalam pelaksanaannya melalui tahapan-tahapan yang sudah dijalankan. Adapun bentuk pergerakannya adalah menyediakan perpustkaan 24 jam, mendistribusikan buku bacaan, perpustkaan jalanan, mendampingi anak-anak belajar, pentas budaya apresiasi seni, diskusi reboan, bedah buku jumat sore, gerakan literasi inklusif dan ekolitersi.

The current condition of Indonesian society is quite alarming, related to the low level literacy of children and adults. This can be proven based on the result of the PISA test ( Program for Interantional Student Assessment) released by the Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) in 2016 by improving reading, numeracy, and knowledge about children. Of the total 61 countries taken, Indonesia is in position 60 above Bostwana. While for the ASEAN region, Indonesia is under Singapore, Malaysia and Thailand. These data indicate the need for efforts to increase awareness and quality of literacy for the society. These problem are tried to be answered by literacy activists, namely the Rumah Baca Komunitas. This study of the civil society movement seeks to explain how the strategies and tactics undertaken by the Rumah Baca Komunitas to increase awareness of public literacy in Yogyakarta. As for the analysis using the concept of NGOs (Non Governmental Organization) and community empowerment. This research is a qualitative study with in-depth interview data collection techniques, observation, and literature study. The results of this study show that the presence of the Rumah Baca Komunitas seeks to correct social inequalities that occur with the aim of facilitating access to fulfill people�¢ï¿½ï¿½s rights to literacy quality. Rumah Baca Komunitas in its movement to manifest itself as an NGO. So that in carrying out its activities independently, voluntarily, self-help and private. While in the strategy and tactics of Rumah Baca Komunitas in an effort to increase awareness and quality of community literacy with the empowerment model. Where in the implementation through the stages that have been carried out. The form of the movement is providing a 24-hour library, distributing reading books, street library, accompanying children to learn, performing arts appreciation culture, reboan discussions, Friday evening book riview, inclusive literacy movement and ecological literacy.

Kata Kunci : Strategi NGO, Pemberdayaan Masyarakat, Rumah Baca Komunitas, Literasi

  1. S1-2019-328764-abstract.pdf  
  2. S1-2019-328764-bibliography.pdf  
  3. S1-2019-328764-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2019-328764-title.pdf