Risiko Produksi Usahatani Cabai Rawit pada Pertanian Perkotaan di Kota Yogyakarta

NAWANG GREZANDA, Prof. Dr. Ir. Irham, M.Sc.; Dr. Ir. Lestari Rahayu W., M.P.

2020 | Skripsi | S1 EKONOMI PERTANIAN DAN AGRIBISNIS

Penanaman cabai rawit pada pertanian kota merupakan salah satu upaya untuk memenuhi kebutuhan cabai rumah tangga saat terjadi lonjakan harga. Produksi cabai rawit pada penerapan pertanian kota tentunya dipengaruhi oleh input produksi yang digunakan. Selain itu, jumlah produksi cabai pada setiap usahatani yang berbeda-beda mengindikasikan adanya risiko produksi. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Jetis dan Kecamatan Danurejan, Kota Yogyakarta. Tujuannya adalah untuk mengetahui nilai produksi dan produktivitas cabai rawit, mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi produksi dan mengetahui tingkat risiko produksi. Metode yang digunakan yaitu analisis regresi linier berganda untuk mengetahui faktor-faktor produksi serta analisis koefisien variasi (CV) untuk menentukan tingkat risiko produksi. Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan bahwa produksi dan produktivitas cabai rawit di kedua kecamatan tersebut tidak berbeda nyata. Faktor tenaga kerja, jumlah polibag, umur petani dan pendidikan petani berpengaruh positif terhadap produksi cabai rawit. Nilai koefisien variasi (CV) di Kecamatan Jetis lebih besar daripada di Kecamatan Danurejan sehingga Kecamatan Jetis memiliki risiko produksi yang lebih tinggi.

Chilli farming in urban agriculture is one way to fill the household chilli needs when the price increase. The production of chilli in urban agriculture are influenced by the inputs used. Besides, there are differences in the amount of chilli production in each farm that indicates the risk of production. This study was conducted in Jetis District and Danurejan District, Yogyakarta City. The aim is to determine the amount of production and productivity of chilli, to know the factors which affecting production, and the risk of production will also be analyzed. The method used is multiple linear regression to determine the factors of production and the coefficient of variation (CV) analysis is use to determine the level of production risk. The result of this study mention that the production and productivity of chilli between two districts were not significantly different. Labors, number of polybags, age of farmers and farmer education have a positive effect on the production of chilli. The coefficient of variation (CV) of Jetis District is greater than Danurejan District so that Jetis District has a higher production risk.

Kata Kunci : urban agriculture, produksi, risiko produksi