Laporkan Masalah

KAJIAN INTERAKSI WILAYAH SELAT KARIMATA SEBAGAI PERAIRAN KEPULAUAN DALAM PERSPEKTIF GEOSTRATEGI INDONESIA

Fika Monika, Prof. Dr. M. Baiquni, MA; Dr. M. Pramono Hadi, M.Sc

2020 | Disertasi | DOKTOR ILMU GEOGRAFI

Status istimewa Selat Karimata sebagai perairan kepulauan serta posisi strategisnya yang tepat beririsan di persilangan jalur pelayaran internasional (ALKI I) dan pelayaran domestik ke arah Laut Jawa, sangat penting menjadi sabuk perlintasan ketahanan nasional dan kesejahteraan dalam negeri dalam konteks geostrategi Indonesia. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi pergerakan kapal pada rezim lintas kepulauan Selat Karimata, menemukenali profil interaksi wilayah di Selat Karimata dengan sifatnya sebagai jalur perdagangan, serta mengkaji aspek-aspek maritim strategis yang akan digunakan dalam menentukan arah geostrategi pembangunan maritim di Selat Karimata. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kombinasi kualitatif dan kuantitatif yang menggunakan pendekatan pengembangan wilayah dan paradigma kepulauan, untuk selanjutnya dilihat melalui kacamata geostrategi Indonesia yakni konsep Ketahanan Nasional. Penelitian ini menggunakan studi literatur yang luas dengan penggunaan data sekunder yang dominan, juga dilengkapi dengan beberapa teknik analisis keruangan, yakni analisis gravitasi dan teknik analisis spasial data AIS lintasan kapal di Selat Karimata, serta menggunakan teknik analisis hubungan internasional. Hasil penelitian ini mengidentifikasi pergerakan kapal asing lebih besar daripada kapal Indonesia dengan potensi pelanggaran ketentuan rezim lintas kepulauan yang cukup signifikan (hampir mencapai 60%), ditemukan juga pengaruh iklim dalam pelayaran yang signifikan dan jenis kapal terbanyak adalah kapal kargo dan tanker. Hasil pengkajian pola interaksi wilayah menunjukkan Selat Karimata sangat dipengaruhi posisinya sebagai jalur perdagangan dipersimpangan antara jalur internasional dan domestik, dimana terjadi multi interaksi wilayah di Selat Karimata yakni skala interaksi yang bersifat intra wilayah, inter wilayah dan ekstra wilayah bahkan supra wilayah. Perbandingan pergerakan komoditas intra : antar : ekstra = 1 : 4,5 : 70,5 artinya potensi ekonomi lebih banyak tersedot keluar dibandingkan ke dalam dan nilai interaksi intra yang paling rendah menjadi tantangan tersendiri bagi negara Kepulauan seperti Indonesia. Hasil kajian terhadap aspek maritim strategis menemukan lima pilar ketahanan maritim yang kemudian diformulasikan menjadi teori geostrategi kepulauan untuk mengembangkan perairan kepulauan di Indonesia.

The characteristic of Karimata Strait's position in archipelagic waters that strategically intercross International Sea Lanes (ALKI I) and Java Sea Domestic Lanes is a paramount crossing belt for national security and prosperity in the eyes of Indonesia's Geostrategy. This research aims to identify ship movements in the Karimata Strait archipelagic sea lane passage, understand the characterization of spatial interactions in the Karimata Strait as business routes, and review strategic maritime viewpoints for determining the geostrategic control of maritime development in the Karimata Strait. This research employs a combination of qualitative and quantitative methods by using the regional development approach and the archipelagic paradigm, then further apply the geostrategic perspective of Indonesia i.e. National Resilience concept. This research utilizes an extensive literature study, where the secondary data is predominantly used and supported by several spatial analysis techniques named gravity analysis and AIS spatial analysis techniques of ship track data in the Karimata Strait. Besides, International Relations analysis techniques are also supplemented. The results revealed that the activity of foreign vessels is combative than Indonesian ones with a significant possible violation of trans-island regime provisions (almost reaching 60% in total). It was found that the climate during the mission had a significant effect, and cargo vessels and tankers were typically dominant vessels. The study outcomes of the spatial interaction patterns prove that the Karimata Strait is very influential and being affected because of its position as a trade channel between international and domestic routes intersection. Multiple spatial interactions have existed in the Karimata Strait; its interaction covers Intra-regional, Inter-regional, Extra-regional, and Supra-regional. The comparison of the ratio among Intra: Inter: and Extra commodity movements is 1: 4.5: and 70.5; meaning that the economic potential is being sucked out (Extra), and the low value of Intra interaction becomes a challenge for an archipelagic republic like Indonesia. The results of the strategic study of maritime aspects found five pillars of maritime resilience in which further formulated become archipelagic geostrategy theory to develop the Indonesian archipelagic waters.

Kata Kunci : geostrategi, konektivitas, perairan kepulauan, Selat Karimata

  1. S3-2020-376506-abstract.pdf  
  2. S3-2020-376506-bibliography.pdf  
  3. S3-2020-376506-tableofcontent.pdf  
  4. S3-2020-376506-title.pdf