Laporkan Masalah

Analisis Keberdayaan Program Pengembangan Ekonomi Lokal (PEL) yang Inklusif dan Berkelanjutan (Studi pada UMKM Batik Geblek Renteng Kulon Progo)

RITMA FITRI, Dr. Nunuk Dwi Retnandari, MS.

2020 | Tesis | MAGISTER MANAJEMEN DAN KEBIJAKAN PUBLIK

Tantangan pembangunan yang masih mengabaikan kesenjangan sosial, fondasi keberlanjutan dan aspek lokalitas telah mengangkat pentingnya studi evaluasi kebijakan pengembangan ekonomi lokal (PEL) terutama dalam melihat relevansinya dengan arah pembangunan hari ini yaitu inklusif dan berkelanjutan. Membahas tentang bagaimana keberdayaan UMKM Batik Geblek Renteng yang inklusif dan berkelanjutan memberikan kontribusi terhadap kajian kebijakan ekonomi sektor publik serta perkembangan keilmuan administrasi publik di masa depan. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan kinerja UMKM Batik Geblek Renteng dalam mencapai tujuan PEL dan menganalisis keberdayaannya dalam mewujudkan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan. Model Hexagon sebagai kerangka kerja baru PEL, dijadikan sebagai alat analisis guna menjawab pertanyaan penelitian. Metode dari penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data penelitian dilakukan melalui wawancara mendalam, observasi dan analisis dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan UMKM Batik Geblek Renteng melalui penguatan industri lokal batik di Kulon Progo telah mampu mencapai tujuan PEL, baik dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi maupun pembangunan sosial. Namun ketika dikaji keberdayaannya dengan aspek pembangunan inklusif ditemukan beberapa capaian yang belum optimal. Kondisi ini terlihat dengan munculnya potensi kesenjangan sosial antar wilayah dalam proses pengembangan kapasitas SDM dan kelembagaan dari UMKM itu sendiri. Selain itu keberdayaannya dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan yang ramah akan lingkungan juga belum terjamin. Wujud nyata dari kesadaran pelaku industri batik tentang bagaimana mengolah limbah industri batik yang sesuai standar masih belum ada. Persoalan ini juga telah berdampak pada terjadinya polemik antar aktor-aktor lokal yang membuat keharmonisan dan efektifitas komunikasi dalam pengembangan UMKM Batik Geblek Renteng terganggu.

Development challenges that still ignore social inequalities, the foundation of sustainability and locality aspects have raised the importance of evaluating local economic development (LED) policies, especially in seeing its relevance to today's development direction, which is inclusive and sustainable. Discuss about how the capabilities of the UMKM Batik Geblek Renteng that are inclusive and sustainable contribute to the study of public sector economic policy and the future development of public administration science. The purpose of this is to describe the performance of UMKM Batik Geblek Renteng in achieving the LED goals and analyze their capabilities in realizing inclusive and sustainable development. The Hexagon Model as a new LED framework, is used as an analytical tool to answer research questions. The method of this research is descriptive qualitative with a case study approach. The research data collection techniques are done through in-depth interviews, observation and document analysis. The results showed that the development of UMKM Batik Geblek Renteng through the strengthening of the local batik industry in Kulon Progo had been able to achieve the LED goals, both in realizing economic growth and social development. However, when it was examined its capabilities with the inclusive development aspects, it was found that some achievements were not optimal. This condition is seen by the emergence of potential social disparities between regions in the process of developing human and institutional capacity from the UMKM itself. In addition, its capabilities in realizing sustainable development that is environmentally friendly is also not guaranteed. The concrete manifestation of the awareness of the batik industry worker on how to treat batik industry waste according to standards is still lacking. This issue has also impacted on the polemic between local actors which has disturbed the harmony and effectiveness of communication in the development of the UMKM Batik Geblek Renteng.

Kata Kunci : Pengembangan Ekonomi Lokal, UMKM, Inklusif, Berkelanjutan

  1. S2-2020-422384-abstract.pdf.pdf  
  2. S2-2020-422384-bibliography.pdf.pdf  
  3. S2-2020-422384-tableofcontent.pdf.pdf  
  4. S2-2020-422384-title.pdf.pdf