Faktor Prediktor Kematian Anak dengan Leukemia Limfoblastik Akut yang Mengalami Demam Neutropenia
DITA WINDAROFAH, Pudjo Hagung; Roni Naning
2020 | Tesis | MAGISTER ILMU KEDOKTERAN KLINISLatar belakang: Leukemia limfoblastik akut (LLA) merupakan penyakit keganasan pada anak yang paling sering dijumpai, baik di Indonesia maupun di negara lain. Di RSUP Dr Sardjito, 41% penderita keganasan anak yang baru terdiagnosa dalam kurun waktu tahun 2000-2009 merupakan LLA. Demam neutropenia merupakan kegawatan di bidang onkologi karena penurunan neutrofil yang berperan sebagai pertahanan tubuh dalam melawan bakteri, virus, atau agen penyebab infeksi lainnya menjadikan pasien rentan terhadap infeksi dan meningkatkan risiko kematian. Identifikasi prediktor kematian dapat meningkatkan kewaspadaan dan penanganan yang lebih baik sehingga meningkatkan luaran anak dengan LLA yang mengalami demam neutropenia. Tujuan: Mengetahui prediktor kematian pada anak dengan leukemia limfoblastik akut yang mengalami demam neutropenia. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain kohort retrospektif. Data seluruh pasien anak LLA yang dirawat inap dan terdiagnosis demam neutropenia sejak 1 Januari 2016 hingga 30 September 2019 dr RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta dikumpulkan dan dianalisis. Faktor prediktor dianalisis dengan menilai relative risk (RR) dengan interval kepercayaan 95% menggunakan analisis bivariat. Hasil yang signifikan kemudian dianalisis kembali menggunakan analisis multivariat dengan metode regresi logistik. Hasil penelitian: Sebanyak 154 pasien diikutsertakan dalam analisis dengan 47 (30,5%) subjek mengalami kematian dan 107 subjek tetap hidup setelah mengalami demam neutropenia. Trombositopenia berat OR 4.94 (IK95%; 1.66-14.73), protokol kemoterapi high risk (IK95%; 3.47-113.47), pneumonia OR 5.29 (IK95%; 1.87-14.98), dan sepsis OR 64.95 (IK95%; 12.13-347.87) merupakan faktor prediktor kematian anak dengan LLA yang mengalami demam neutropenia. Sedangkan anemia RR 1.057 (IK95%; 0.65-1.73), peningkatan kadar prokalsitonin >0,5ng/mL RR 1.89 (IK95%; 1.01-3.71), bakteremia RR 2.32 (IK95%; 1.49-3.62), fase kemoterapi induksi RR 2.27 (IK95%; 1.17-4.43) bukan merupakan faktor prediktor kematian. Kesimpulan: faktor prediktor kematian pasien LLA yang mengalami demam neutropenia adalah trombositopenia berat, kemoterapi high risk, pneumonia, dan sepsis.
Background: Acute lymphoblastic leukema (ALL) is the most common childhod malignancy in Indonesia and worldwide. Febrile neutropenia is an oncologic emergency because a low level of neutrophil increase the risk of infection and mortality. Identification of mortality predictors s important to allow a better survival among ALL patients with febrile neutropenia. Objective: This study aims to assess predictors of mortality in pediatric acute lymphoblastic leukemia with febrile neutropenia. Methods: This was an observational study using retrospective cohort design. Data of all ALL patients who hospitalized in Dr. Sardjito General Hospital and diagnosed with febrile neutropenia were collected from January 1st 2016 to September 30th 2019. Predictive factors were analyzed using relative risk (RR) with 95% confidence interval (CI). Multivariate analysis was performed using logistic regression methods. Result: A total of 154 patients were included in analysis with 47 (30.5%) non-survival and 107 survival after febrile neutropenia episode. Anemia (RR 1.057, 95% CI 0.65-1.73), increased procalcitonin level > 0.5 ng/mL (RR 1.89, 95% CI 1.01-3.71), bacteremia (RR 2.32, 95% CI 1.49-3.62) and induction chemotherapy phase (RR 2.27, 95% CI 1.17-4.43) were not significantly associated with mortality. After adjustment and multivariate analysis, severe thrombocytopenia (OR 4.94, 95% CI 1.66-14.73), high risk chemotherapy protocol (OR 19.85, 95% CI 3.47-113.47), pneumonia (OR 5.29, 95% CI 1.87-14.98) and sepsis (OR 64.95, 95% CI 12.13-347.87) were risk factors of mortality in ALL patients with febrile neutropenia. Conclusion: predictors of mortality in ALL patients with febrile neutropenia are severe thrombocytopenia, high risk chemotherapy, pneumonia and sepsis.
Kata Kunci : demam neutropenia, leukemia limfoblastik akut, anak, prediktor kematian