ANALISIS YURIDIS PERJANJIAN PERTUKARAN DAYA LISTRIK LINTAS NEGARA (Kasus: Perjanjian Pertukaran Daya Listrik Lintas Negara antara PT PLN [Persero] dengan Syarikat SESCO Berhad sehubungan dengan Interkoneksi Ketenagalistrikan Kalimantan Barat [Indonesia] dan Sarawak [Malaysia])

RATIH FITRIANTI, Dr. Mailinda Eka Yuniza, S. H., LL.M.

2020 | Tesis | MAGISTER ILMU HUKUM (KAMPUS JAKARTA)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis telah terpenuhinya atau belum asas resiprositas konstruksi kontrak Pertukaran Daya Listrik Lintas Negara tanggal 5 September 2012 antara PT PLN (persero) dengan Syarikat SESCO Berhad. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan mengetahui dan menganalisis mengenai prinsip efisiensi dan efektivitas pada implementasi kontrak, serta untuk mengetahui dan menganalisis kesesuaian kontrak dengan peraturan-peraturan eksisting terkait di Indonesia. Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif analitis secara normatif dengan mengkaji tidak keluar dari lingkup kontrak dimaksud, agar kajian dapat fokus menjelaskan dan menggambarkan tentang kompleksitas asas resiprositas di dalamnya yang terdiri dari Resiprositas Spesifik dan Resiprositas Diffuse, serta menjelaskan secara lebih mendalam unsur-unsur pembentuk masing-masing jenis resiprositas tersebut yaitu kontingensi dan ekuivalensi. Dapat disimpulkan dari hasil penelitian bahwa Resiprositas Spesifik pada kontrak yang terkait dengan jual beli listrik searah telah terpenuhi, namun unsur kontingensi dan ekuivalensi Resiprositas Diffuse pada kontrak yang terkait dengan pertukaran daya listrik lintas negara masih belum terwujud. Selain itu juga disimpulkan bahwa meski implementasi kontrak pada Tahap Pertama (5 tahun awal pada masa kontrak) telah efektif dan efisien, namun pada tahapan kontrak selanjutnya harus memperhatikan perkembangan ketenagalistrikan di Kalimantan Barat, serta Kalimantan Barat harus mewujudkan kemandirian energi selekasnya untuk memenuhi prinsip efisiensinya. Selain itu terkait dengan peraturan-peraturan eksisting mengenai jual beli listrik di Indonesia, maka dalam jangka waktu kontrak, Kalimantan Barat (PLN) agar tidak terus-menerus mengimpor listrik dari Sarawak (Malaysia), melainkan ganti mengekspor daya listriknya sehingga tidak terjadi ketergantungan ketenagalistrikan dari luar neger

This study aims to determine and analyze whether the principle of reciprocity in the construction of the Power Exchange Agreement contract on 5 September 2012 between PT PLN (Persero) and SESCO Berhad Corporation has been fulfilled or not. This study also aims to analyze the principles of efficiency and effectiveness in contract implementation, also to analyze the compliance of the contract with existing regulations in Indonesia. This research was conducted with a descriptive analytical method normatively by examining focus of the scope of the Contract, so that the study can focus on explaining and describing the complexity of the principle of reciprocity in which consists of Specific Reciprocity and Diffuse Reciprocity, as well as explaining in more depth the elements forming each type of reciprocity, namely contingency and equivalency. It can be concluded from the results of the study that the Specific Reciprocity of contract related to the direct sale of electricity has been fulfilled, however the element of contingency and equivalency of Diffuse Reciprocity in contract related to the exchange of electric power across countries has not yet happened. It was also concluded that although the implementation of the contract in the First Phase (5 early years of the term of the contract) was effective and efficient, the next Phases of the contract must concern to the development of electricity in West Kalimantan, and West Kalimantan also must embody its energy independency as soon as possible to meet its efficiency. Furthermore related to the existing regulations regarding the sale and purchase of electricity in Indonesia, then in order to there is no electricity dependency from aboard, in term of the contract, West Kalimantan (PLN) must not only continuously import electricity from Sarawak (Malaysia), but instead to export its also.

Kata Kunci : resiprositas, efektifitas, efisiensi, jual beli listrik lintas negara, pertukaran daya listrik, reciprocity, effectiveness, efficiency, cross-border electricity sale and purchase, electrical power exchange