DETERMINAN KESEJAHTERAAN MIGRAN DI INDONESIA (ANALISIS DATA SUPAS 2015)
NUFI ALABSHAR, Prof. Dr. Sri Rum Giyarsih, M.Si.; Dr. Agus Joko Pitoyo, M.A.
2020 | Tesis | MAGISTER KEPENDUDUKANMigrasi merupakan salah satu solusi dalam bertahan hidup. Lebih jauh lagi, migrasi juga memberi kesempatan untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga. Selain dampak positif, migrasi juga mempunyai dampak negatif. Dampak positif dan negatif ini membuat kesejahteraan migran sebagai akibat dari migrasi menjadi menarik untuk diteliti. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana kesejahteraan migran jika dilihat melalui variabel perumahan dan kepemilikan aset serta menganalisis bagaimana pengaruh faktor demografi, sosial, ekonomi, dan faktor wilayah dapat mempengaruhi kesejahteraan migran di Indonesia. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang bersumber dari data Survei Antar Sensus Tahun 2015 (SUPAS 2015). Gambaran kesejahteraan migran dilihat melalui kualitas rumah tempat tinggal dan kepemilikan aset. Pengaruh faktor demografi, sosial, ekonomi, dan faktor wilayah diestimasi dengan menggunakan regresi logistik biner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa migran cenderung memililiki lantai ubin, dinding tembok, atap genteng, minum air kemasan dan isi ulang, dan memiliki fasilitas BAB sendiri. Jika dibandingkan dengan non migran, migran akan cenderung memiliki kesejahteraan lebih baik dibandingkan dengan non migran di hampir di semua variabel kecuali pada kepemilikan rumah di mana non migran lebih cenderung untuk memiliki rumah sendiri. Hasil regresi logistik biner menunjukkan hasil bahwa kesejahteraan migran secara signifikan dipengaruhi oleh faktor umur, jenis kelamin, pendidikan, status perkawinan, lama bermigrasi, status pekerjaan, dan faktor klasifikasi wilayah. Diantara faktor-faktor tersebut, faktor yang paling berpengaruh adalah faktor klasifikasi wilayah. Kesejahteraan migran cenderung semakin tinggi seiring dengan meningkatnya tingkat pendidikan, umur migran yang lebih muda, jenis kelamin perempuan, status kawin, semakin lama bermigrasi, bekerja di sektor formal, serta migran yang tinggal di daerah perkotaan.
Migration is one of the solutions for survival. Furthermore, migration also provides an opportunity to improve family welfare. In addition to positive impacts, migration also has negative impacts. These positive and negative impacts make migrant welfare as a result of migration is interesting to study. This study aims to analyze how is the welfare of migrants when viewed through the variable of housing and asset ownership, and to analyze how the influence of demographic, social, economic, and regional factors that affect the welfare of migrants in Indonesia. This study used secondary data sourced from 2015 Inter-Census Population Survey data (SUPAS 2015). The description of migrant welfare is seen through the housing quality and asset ownership. The influence of demographic, social, economic, and regional factors are estimated using binary logistic regression. The results showed that migrants tend to have tile floors, cement walls, tile roofs, drinking bootled water and refills, and have their own bowel facilities. When compared to non-migrants, migrants will tent to have better welfare compared to non-migrants in almost all variables except for home ownership, where non-migrants are more likely to own their own homes. Binary logistic regression results show that the welfare of migrants is significantly influenced by age, gender, education, marital status, length of migration, employment status, and regional classification factors. Among these factors, the most influential factors are the region classification factor. The welfare of migrants tends to be higher along with the increasing level of education, younger age of migrants, female sex, maried status, longer migration, working in the formal sector, and migrants who are living in urban areas.
Kata Kunci : Migrasi, Kesejahteraan migran, Kualitas perumahan, Regresi logistik biner