Laporkan Masalah

LITERASI AGAMA DAN HUBUNGANNYA DENGAN TOLERANSI MAHASISWA DI YOGYAKARTA

FATIMAH AZZAHRA M, Dr. Mohammad Iqbal Ahnaf

2020 | Tesis | MAGISTER AGAMA DAN LINTAS BUDAYA

Undang-undang No. 20 Tahun 2003 menyatakan bahwa setiap siswa diwajibkan untuk mendapatkan ilmu agama sesuai dengan agamanya. Dengan aturan tersebut, setiap pelajar, termasuk mahasiswa mempelajari agamanya sendiri di sekolah atau perguruan tinggi, yang menyebabkan mereka mendapatkan pengetahuan tentang agama, yang merupakan salah satu elemen penting dalam literasi agama. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menguji level literasi agama mahasiswa, karena ia bisa mengembangkan toleransi (Prothero dan Kerbi, 2015). Sayangnya, temuan Saputra (2018: 1) menyatakan bahwa siswa maupun mahasiswa memiliki pandangan keagamaan yang cenderung radikal dan intoleran, meskipun mereka telah mempelajari agamanya. Hal ini memicu penelitian ini untuk menginvestigasi bagaimana tingkat toleransi beragama mahasiswa. Selain itu, studi ini juga ingin mencari tahu hubungan literasi agama terhadap toleransi. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) dengan jenis penelitian kuantitatif. Metode yang peneliti gunakan dalam penelitian ini berupa angket dan dokumentasi. Subjek penelitian ini adalah adalah mahasiswa-mahasiswa Muslim yang berasal dari dua kampus di Yogyakarta, yaitu Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga dan Universitas Gadjah Mada, dengan sampel sebanyak 249 responden. Variabel penelitian terdiri dari 3 variabel bebas (X), yakni; pengetahuan dasar agama (X1), pemahaman multi tafsir dalam beragama (X2), dan sikap literasi agama (X3), serta variabel terikat (Y) yaitu toleransi agama. Data diolah menggunakan uji korelasi melalui aplikasi SPSS. Penelitian ini mengkonfirmasi bahwa literasi agama cukup berpengaruh dalam mengembangkan sikap toleransi seseorang, sebagaimana pendapat Prothero dan Kerbi (2015). Secara simultan, variabel literasi agama memiliki hubungan yang signifikan dengan toleransi agama. Namun, untuk variabel pengetahuan dasar agama, tidak memiliki korelasi yang signifikan dengan toleransi agama. Hal ini berbeda dengan dua variabel lainnya, yaitu multitafsir dalam beragama dan sikap dalam literasi agama, dimana mempunyai hubungan yang signifikan dengan toleransi agama. Meskipun cukup penting, pengetahuan dasar agama tidak berpengaruh atau hanya berperan sangat kecil sekali dalam menjadikan seseorang toleran. Bahkan, dalam beberapa kasus, pengetahuan dasar agama berpotensi membuat intoleransi dan kekerasan (Prothero dan Kerbi, 2015). Ini menunjukkan bahwa toleransi lebih ditentukan oleh literasi agama dari pada pengetahuan dasar agama.

Indonesian law ruled that every student is entitled of accessing religious knowledge in accordance with his/her religious belief. By the law, Indonesian students can learn their religions to have religious knowledge as one of crucial elelements in religious literacy. While religious literacy can allegedly improve tolerance (Prothero and Kerbi, 2005), in fact, Saputra (2008: 1) found that students tend to hold radical and intolerant religious views though they have studied their religions. This finding grounded this research to investigate the level of both religious literacy and tolerance and its correlation 249 college students as samples. This research is a quantitative field research. The research method used in this study was in the form of questionnaires and documentation. The subjects of this study are Muslim students from two colleges in Yogyakarta, namely the State Islamic University of Sunan Kalijaga and Gadjah Mada University. The research variables consist of 3 independent variables (X), namely; basic religious knowledge (X1), understanding of religious multi interpretations (X2), and religious literacy (X3), and the dependent variable (Y), namely religious tolerance. The data is processed using correlation test through the SPSS. This research confirms that religious literacy plays sufficient role in building one's tolerance. Of three examined variables, it shows that two have significant correlation with religious tolerance simultaneously: multiinterpretation and attitude. Though quite significant, the remained variable, basic religious knowledge, have few, if any, influences on student's tolerance. Therefore, as this research will argue that, religious knowledge has less something to do with tolerance than literacy has. In fact, in some cases, basic religious knowledge has potential to make someone intolerance and violence (Prothero and Kerbi, 2015). This shows that tolerance is more determined by religious literacy than basic knowledge of religion.

Kata Kunci : Literasi Agama, Pengetahuan Agama, Toleransi, Mahasiswa Yogyakarta.

  1. S2-2020-419931-abstract.pdf  
  2. S2-2020-419931-bibliography.pdf  
  3. S2-2020-419931-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2020-419931-title.pdf