EFEK 1-MONOLAURIN TERHADAP ISOLAT KLINIK CANDIDA TROPICALIS DALAM MEMBENTUK BIOFILM
VINCENT LAU, Dr. dr. Eti Nurwening Sholikhah, M.Kes., M.Med.Ed.; dr. Titik Nuryastuti, M.Si., Ph.D., Sp.MK(K); dr. Dwi Aris Agung Nugrahaningsih, M.Sc., Ph.D.
2020 | Skripsi | S1 KEDOKTERANLatar belakang: Biofilm berperan penting dalam resistensi jamur terhadap obat antijamur. Candida tropicalis, salah satu jamur yang diketahui menyebabkan infeksi jangka panjang bagi pengguna kateter uretra dan prostetik, juga menghasilkan biofilm. Kejadian kandidiasis akibat C. tropicalis meningkat secara drastis dalam skala global. Prevalensi kandidiasis di Indonesia sekitar 20-25%. Senyawa 1-monolaurin adalah senyawa alami yang telah diketahui memiliki efek antijamur terhadap spesies Candida. Tujuan: Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah senyawa 1- monolaurin dapat menghambat isolat klinik C. tropicalis dalam membentuk biofilm dengan menentukan Minimum Inhibitory Concentration (MIC), Minimum Fungicidal Concentration (MFC), Biofilm Inhibitory Concentration (BIC), dan Biofilm Eradication Concentration (BEC). Metode: Penelitian dilakukan dengan menggunakan teknik microbroth serial dilution. Penilaian MIC dan MFC dilakukan dengan menginkubasi jamur dengan senyawa 1-monolaurin (1,953-1.000 μg/mL) dan flukonazol (0,488-250 μg/mL) sebagai kontrol positif. Untuk menentukan nilai BIC dan BEC, senyawa 1- monolaurin atau flukonazol ditambahkan sebagai intervensi setelah waktu inkubasi jamur selama 1 jam dan 24 jam, dan kemudian jamur yang telah diintervensi diinkubasi ulang untuk menumbuhkan biofilm. Kemudian, dilakukan pengukuran Optical Density dengan panjang gelombang 540 nm. Hasil tersebut kemudian di analisis dengan regresi probit untuk menentukan BEC50, BIC50, BIC80, BEC50, dan BEC80. Hasil: Nilai MIC dan MFC senyawa 1-monolaurin adalah 1.000 μg/mL dan >1.000 μg/mL, sedangkan untuk flukonazol sebagai pembanding adalah 16 μg/mL dan 32 μg/mL. Nilai BIC50 dan BIC80 senyawa 1-monolaurin adalah 60,447 μg/mL dan 427,061, sedangkan untuk flukonazol sebagai pembanding tidak dapat ditentukan. Nilai BEC50 dan BEC80 senyawa 1-monolaurin adalah >1.000 μg/mL dan >1.000 μg/mL, sementara untuk flukonazol sebagai pembanding adalah 50,330 μg/mL, dan >250 μg/mL. Kesimpulan: Senyawa 1-monolaurin maupun flukonazol sebagai pembanding memiliki efek menghambat sel planktonik dan pertumbuhan biofilm isolat klinik C. tropicalis. Namun, senyawa 1-monolaurin tidak memiliki efek dalam membunuh sel planktonik maupun eradikasi biofilm isolat klinik C. tropicalis, sementara flukonazol sebagai pembanding memiliki efek membunuh sel planktonik dan mengeradikasi biofilm isolat klinik C. tropicalis
Background: Biofilm plays a major role in developing antifungal resistance. Candida tropicalis, which known to infect users of prolonged urinary catheters and prosthesis, produce biofilms. Candidiasis due to C. tropicalis have increased dramatically on a global scale. The prevalence of candidiasis in Indonesia is around 20-25%. The 1-monolaurin is a natural compound that has been known to have a potential antifungal effect to Candida species. Aim: This study was conducted to investigate whether 1-monolaurin could inhibit the clinical isolate of C. tropicalis in producing biofilm by determining the Minimum Inhibitory Concentration (MIC), Minimum Fungicidal Concentration (MFC), Biofilm Inhibitory Concentration (BIC), and Biofilm Eradication Concentration (BEC). Method: The experiments were performed by microbroth serial dilution technique. The assessment of MIC and MFC were performed by incubating fungi with 1-monolaurin (1.953-1,000 μg/mL), and fluconazole (0.488-250 μg/mL) as a positive control. For the BIC and BEC determination, the 1-monolaurin or fluconazole was added after 1-hour or 24-hours of fungi incubation, and the fungi is reincubated to grow the biofilm. Then, the optical density (OD) was measured at 540 nm. The data were analyzed by probit regression to determine the BIC50, BIC80, BEC50, and BEC80. Result: The MIC and MFC of 1-monolaurin were 1,000 μg/mL and >1,000 μg/mL while of fluconazole as the comparison were 16 μg/mL and 32 μg/mL respectively. The BIC50 and BIC80 of 1- monolaurin were 60.447 μg/mL and 427.061 μg/mL respectively, while those of fluconazole could not be determined. The BEC50 and BEC80 of 1-monolaurin were >1,000 μg/mL and >1,000 μg/mL, while of fluconazole as comparison were 50.330 μg/mL and >250 μg/mL respectively. Conclusion: The 1-monolaurin and fluconazole as comparison showed an effect in inhibiting planktonic cells and biofilm growth of C. tropicalis clinical isolates. However, the 1-monolaurin has no effect in killing planktonic cells nor eradicating the biofilm of C. tropicalis clinical isolates, while flukonazol as comparison has effect in killing planktonic cells and eradicating the biofilm of C. tropicalis clinical isolates
Kata Kunci : Biofilm, C. tropicalis, 1-monolaurin, MIC, MFC, BIC, BEC