EKSPLORASI MODEL BISNIS WIRAUSAHA SOSIAL BANK SAMPAH

RIDHO ADITYA, Boyke Rudy Purnomo, S.E., M.M., PhD., CFP.

2020 | Tesis | Magister Manajemen

Bank Sampah merupakan bentuk usaha pengelolaan sampah yang dapat memberi manfaat ekonomis dan non ekonomis berupa lingkungan yang lebih bersih dan sehat kepada masyarakat. Lingkungan hidup masyarakat yang kotor menjadi isu sosial di Yogyakarta, baik secara konseptual maupun praktikal. Kajian literatur mengatakan tingginya minat kewirausahaan sosial dan inovasi sosial dalam beberapa tahun terakhir tidak diimbangi dengan sedikitnya penelitian yang meneliti tentang inovasi sosial. Di Indonesia sendiri masih belum banyak yang meneliti tentang inovasi sosial dan kewirausahaan sosial terutama pada usaha sosial bank sampah. Tujuan dari penelitian ini adalah mengeksplorasi model bisnis wirausaha sosial usaha bank sampah di Daerah Istimewa Yogyakarta. Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah wawancara mendalam ke narasumber dari 5 bank sampah serta observasi di 5 bank sampah di Daerah Istimewa Yogyakarta. Hasil penelitian ini menunjukkan aktor tidak berorientasi pada manfaat ekonomi seperti yang tertulis pada literatur, pada bank sampah tidak ditemukan aktor yang memiliki orientasi ekonomi. Orientasi aktor dalam penelitian ini adalah memenuhi kebutuhan sosial masyarakat akan kebersihan. Faktor eksternal bank sampah adalah lingkungan yang kotor karena sampah tidak dikelola dengan baik. Dilandasi faktor eksternal ini, aktor menginisiasi bank sampah. Pola model bisnis bank sampah adalah model bisnis bersisi banyak. Model bisnis bank sampah menawarkan proposisi nilai membersihkan lingkungan hidup. Proposisi nilai ini adalah cerminan dari tujuan bank sampah untuk memenuhi kebutuhan sosial masyarakat akan kebersihan. Hal ini berbeda dengan usaha komersial yang menggunakan pola model bisnis bersisi banyak yang proposisi nilai nya menawarkan kemudahan, keamanan serta jaminan transaksi dan memiliki tujuan meningkatkan keuntungan.

Waste Bank is a form of waste management business that can provide economic and non-economic benefits in the form of a cleaner and healthier environment for the community. Dirty community environment is a social issue in Yogyakarta, both conceptually and practically. Literature studies say the high interest in social entrepreneurship and social innovation in recent years has not been matched by the lack of research examining social innovation. In Indonesia, there is not much research on social innovation and social entrepreneurship, especially in the social business of waste banks. The purpose of this study is to explore the social entrepreneurship business model of a waste bank business in the Special Region of Yogyakarta. Data collection methods used in this study were in-depth interviews with informants from 5 waste banks and observation in 5 waste banks in the Special Region of Yogyakarta. The results of this study indicate that actors are not oriented towards economic benefits as written in the literature, in the waste bank there are no actors with economic orientation. The orientation of the actors in this study is to meet the social needs of the community for cleanliness. The external factor of a waste bank is a dirty environment because waste is not managed properly. Based on these external factors, the actor initiated a waste bank. The pattern of the waste bank business model is a multi-sided business model. The waste bank business model offers a value proposition to clean the environment. This value proposition is a reflection of the purpose of the waste bank to meet the social needs of the community for cleanliness. This is different from commercial businesses that use multi-sided business model patterns whose value proposition offers convenience, security and transaction guarantees and has the goal of increasing profits.

Kata Kunci : Bank Sampah, Yogyakarta, Wirausaha Sosial