Laporkan Masalah

Fibrilasi Atrium Sebagai Prediktor Kematian Pasien Stenosis Mitral di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

SILVIA MAHARANI P, dr. Erika Maharani, Sp.JP(K) ; dr. Hasanah Mumpuni, Sp.PD, Sp.JP(K)

2020 | Skripsi | S1 KEDOKTERAN

Latar Belakang: Stenosis Mitral merupakan kondisi obstruksi aliran darah dari atrium kiri ke ventrikel kiri akibat adanya halangan pembukaan katup, atau pengurangan area katup mitral (AKM) secara sempurna saat fase pengisian diastolik ventrikel kiri. Pada umumnya, penyebab stenosis mitral adalah penyakit jantung rematik/ rheumatic heart disease (RHD) karena adanya respon imun berlebih terhadap antigen Steptococcus grup A yang dapat menyebabkan fusi komisura, penebalan katup, bahkan kalsifikasi. Karena adanya halangan pembukaan katup mitral, menyebabkan tekanan di atrium kiri menjadi tinggi. Tekanan tinggi pada atrium kiri dapat menyebabkan remodeling pada struktur dan juga mengganggu daya hantar listrik (elektrik) pada atrium kiri. Oleh karena itu, pada beberapa pasien stenosis mitral dapat dijumpai juga gangguan ritme jantung pada atrium kiri atau disebut dengan fibrilasi atrium. Pada penelitian sebelumnya menjelaskan bahwa stenosis mitral dengan fibrilasi atrium dapat menyebabkan komplikasi berat, seperti stroke, perdarahan, gangguan sistem saraf pusat, bahkan hingga kematian. Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk menilai fibrilasi atrium sebagai prediktor kematian pada pasien stenosis mitral di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan desain kohort retrospektif. Data yang digunakan merupakan data sekunder yang diambil dari registri stenosis mitral RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Terdapat 178 sampel penelitian yang masuk dalam kriteria inklusi dan eksklusi. Untuk mengetahui perbedaan antara fibrilasi atrium maupun tanpa fibrilasi atrium pada pasien stenosis mitral dengan status hidup menggunakan analisis data Chi-Square Test. Hasil: Dari 116 pasien stenosis mitral dengan fibrilasi atrium sebanyak 25 pasien (21,6%) meninggal, dan dari 68 pasien stenosis mitral tanpa fibrilasi atrium sebanyak 17 pasien (27,4%) meninggal. Hasil penelitian dianalisis dengan Chi-Square Test dan menunjukkan hasil yang tidak bermakna secara statistik (p=0,38; 95% CI 0,68-2,80; OR 1,375). Kesimpulan: Fibrilasi atrium tidak dapat dijadikan prediktor kematian pada pasien stenosis mitral.

Background: Mitral stenosis is a condition of obstruction of blood flow from the left atrium to the left ventricle due to obstruction of valve opening, or complete reduction of the mitral valve area (MVA) during the left ventricular diastolic filling phase. In general, the cause of mitral stenosis is rheumatic heart disease (RHD) due to an excessive immune response to group A Steptococcus antigens which can cause fusion of the commissure, valve thickening, and even calcification. Due to obstruction of the opening of the mitral valve, causing high pressure in the left atrium. High pressure on the left atrium can cause remodeling of the structure and also disrupt the electrical conductivity (electricity) in the left atrium. Therefore, in some patients mitral stenosis can also be found heart rhythm disorders in the left atrium or called atrial fibrillation. Previous studies have explained that mitral stenosis with atrial fibrillation can leads to severe complications, such as stroke, bleeding, disorders of the central nervous system, and even death. Objectives: This study aims to assess atrial fibrillation as a predictor of mortality in mitral stenosis patients at RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Methods: This study used a retrospective cohort design. The data used are secondary data taken from the mitral stenosis registry of RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. There were 178 research samples that were included in the inclusion and exclusion criteria. Chi-square test used to find out the correlation between atrial fibrillation and mortality in mitral stenosis patients. Results: From 116 mitral stenosis patients with atrial fibrillation counted 25 patients (21,6%) died, and of 68 mitral stenosis patients without atrial fibrillation counted 17 patients (27,4%) died. The results of the study were analyzed with the chi-square test and showed results that were not statistically significant (p=0,38; 95% CI 0,68-2,80; OR 1,375). Conclusion: Atrial fibrillation cannot be a predictor of mortality in patient with mitral stenosis.

Kata Kunci : Stenosis Mitral, Fibrilasi Atrium, Kematian, Prediktor

  1. S1-2019-393781-Abstract.pdf  
  2. S1-2019-393781-Bibliography.pdf  
  3. S1-2019-393781-Tableofcontent.pdf  
  4. S1-2019-393781-Title.pdf