THE ROLE OF AGENT IN EXPANDING SOCIAL SECURITY COVERAGE: A STUDY ON BPJS KETENAGAKERJAAN'S ADOPTION OF SHAROUSHI FROM A JAPANESE SYSTEM
INA NURAENI, Dr. Muhammad Najib S.Sos., M.A.
2019 | Tesis | MAGISTER SOSIOLOGIPenelitian ini mengkaji masalah dan kebijakan perluasan kepesertaan jaminan sosial untuk tenaga kerja serta implementasi program PERISAI di Indonesia. Program ini diadopsi dari sistem Sharoushi di Jepang. Penelitian Ini dimulai dengan menjelaskan konsep perluasan skema jaminan sosial. Penelitian ini kemudian mengeksplorasi dinamisme dari kedua program yang beroperasi di Jepang dan Indonesia. Ini menunjukkan bahwa selama sekian tahun, Sharoushi telah mengalami beberapa penyesuaian karena perubahan dan adaptasi di dalam masyarakat. Penelitian ini terutama menggunakan data sekunder dan didukung oleh data primer yang diperoleh dari wawancara dengan agen Perisai di Jakarta dan Yogyakarta, dan karyawan BPJS Ketenagakerjaan. Dari penelitian ini, dapat disimpulkan meskipun Perisai mengadopsi sistem Shaorushi, implementasinya relatif berbeda karena disesuaikan dengan karakteristik pekerja dan kondisi di Indonesia. Meskipun Perisai telah berhasil merangkul lebih banyak peserta, program ini masih menghadapi beberapa keterbatasan. Agen jaminan sosial merupakan sarana yang penting untuk mengatasi beberapa batasan dalam perluasan kepesertaan jaminan sosial. Secara internasional, indikator sederhana tentang perluasan jaminan sosial melalui media promosi diperlukan untuk menempatkan jaminan sosial sebagai yang terdepan dalam pembangunan. Oleh karena itu, bekerja dengan berbagai proses untuk merangkul pekerja sektor informal, serta kemajuan informasi dan bantuan teknis menjadi tujuan dari program jaminan sosial saat ini. Strategi nasional juga harus mencakup reformasi skema jaminan sosial nasional dengan mendukung difusi berbasis masyarakat dan meningkatkan manfaat sosial yang hemat biaya.
This research examines the issue and policy regarding the extension of social security for the labour force in Indonesia by BPJS Ketenagakerjaan through the PERISAI program, which adopted from the Sharoushi system in Japan. It begins by explaining the concept of expanding the social security scheme and then demonstrating the dynamic of operation of both programs in Japan and Indonesia. It shows that Sharoushi has experienced some adjustments due to changes in society and institution. This research mainly uses secondary data and supported by primary data obtained from interviews with Perisai agents in Jakarta and Yogyakarta and BPJS Ketenagakerjaan employees. Based on the data collected, it concludes that despite adopting the model of Shaorushi, the implementation of Perisai has been adapted to the characteristic of workers and conditions in Indonesia. It also found that although Perisai has managed to embrace more participants, it met some limitations. The agent of social security should has an essential tool for addressing some of the limitations on expanding social security coverage. Internationally, simple indicators on social security coverage toward promotion initiatives are necessary to put social security at the forefront of the development stance. Therefore, working with different processes to achieve casual sector employees, as well as information advancement and technical aid become the objective of the current social security program. National strategies should also include reforming national social security schemes by supporting community-based diffusion and improving cost-effective social benefit.
Kata Kunci : Social Security, Perisai, Agent