HUBUNGAN FAKTOR PSIKOSOSIAL DENGAN KEKAMBUHAN PADA PASIEN SKIZOFRENIA DI RSJ GRHASIA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

RAHMAWATI, Prof. Dr. dr. H. Soewadi, MPH, Sp.KJ (K).; Dr. dr. Carla Raymondalexas Marchira, Sp.KJ (K)

2020 | Tesis-Spesialis | ILMU KEDOKTERAN JIWA

Latar belakang: Skizofrenia merupakan gangguan jiwa kronis progresif, menimbulkan gangguan fungsi kognitif, fungsional, sosial dan kerja serta membawa dampak negatif dan beban pada keluarga, masyarakat dan pemerintah. Sekitar 80 % pasien skizofrenia mengalami kekambuhan setelah pertama kali dirawat di RS. Faktor psikososial merupakan faktor penting dalam perjalanan klinis pasien skizofrenia, yang dapat memfasilitasi transisi ke psikosis, menjadi pemicu timbulnya kekambuhan episode psikotik dan dapat memperburuk gejala psikotik. Perlu mengetahui dan memahami faktor psikososial yang berhubungan dengan kekambuhan sebagai upaya mencegah kekambuhan pasien skizofrenia. Tujuan: Untuk mengidentifikasi hubungan antara faktor psikososial berupa stigma, pengetahuan terhadap penyakit, pelayanan kesehatan dan dukungan sosial dengan kekambuhan pasien skizofrenia di RSJ Grhasia DIY. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental dengan rancangan cross-sectional. Subjek penelitian ini adalah pasien skizofrenia poliklinik rawat jalan psikiatri RSJ Grhasia DIY. Faktor psikososial dinilai dengan menggunakan kuesioner. Kekambuhan dinilai berdasarkan dirawat kembali/rehospitalisasi pasien di rumah sakit dalam waktu 2 tahun terakhir. Analisa statistik dengan menggunakan Chi Square dan uji regresi logistik. Tingkat kemaknaan uji statistik ditetapkan p<0,05. Hasil: Jumlah subyek penelitian adalah 120 pasien skizofrenia. Uji statistik menunjukan terdapat hubungan bermakna pengetahuan terhadap penyakit dengan kekambuhan (p=0,040; CI 95%=1,047-6,356). Religiusitas juga mempunyai hubungan bermakna dengan kekambuhan (p=0,20; CI 95%=1,164-6,154). Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara stigma, pelayanan kesehatan dan dukungan sosial terhadap kekambuhan. Faktor sosiodemografi juga tidak menunjukkan hubungan yang bermakna terhadap kekambuhan. Pengetahuan terhadap penyakit, religiusitas dan umur mempunyai mempunyai kontribusi 10,7 % dalam kekambuhan pasien skizofrenia di RSJ Grhasia DIY. Kesimpulan: Terdapat hubungan yang bermakna antara faktor pengetahuan terhadap penyakit dan religiusitas dengan kekambuhan pada pasien skizofrenia di RSJ Ghrasia DIY

Background: Schizophrenia is a chronic progressive mental disorder, causing cognitive, functional, social and work disorders and has a negative impact and burden on the family, community and government. About 80% of schizophrenia patients experience a relapse after being first treated in a hospital. Psychosocial factors are important in the clinical course of schizophrenic, which can facilitate the transition to psychosis, trigger the relapse of psychotic episodes and can worsen psychotic symptoms. Need to know and understand psychosocial factors related to relapse as an effort to prevent the relapse of schizophrenic patients. Objective: To identify the Association between psychosocial factors in the form of stigma, knowledge of the disease, health services and social support with the relapse of schizophrenic patients at Grhasia DIY Hospital. Methods: This study is a non-experimental study with a cross-sectional design. The subjects of this study were schizophrenic patients and their families in the psychiatric outpatient department of Grhasia Special Hospital DIY. Psychosocial factors are assessed using kuesioner. Relapse is assessed on the basis of hospitalization / rehospitalization of patients in the hospital within the past 2 years. Statistical analysis using Chi Square and logistic regression tests. The level of significance of the statistical test was set p <0.05. Result: The number of study subjects was 120 schizophrenia patients. Statistical tests showed there was a significant Association between knowledge of the disease and relapse (p=0.040; CI 95%=1.047-6,356). Religiosity also has a significant association with relapse (p=0.20; CI 95%=1.164-6.154). There is no significant association between stigma, health care and social support for relapse. Sociodemographic factors also did not show a significant association to relapse. Knowledge of disease, religiosity and age contributed 10.7% in the relapse of schizophrenia patients in Grhasia Special Hospital DIY. Conclusion: There is a significant Association between the factors of knowledge of disease and religiosity with relapse in patients with schizophrenia at Ghrasia DIY Hospital

Kata Kunci : faktor psikososial, kekambuhan, skizofrenia, psychosocial factors, relapse, schizophrenia