PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DI PROVINSI PAPUA ERA PEMERINTAHAN JOKO WIDODO 2014-2019 PERSPEKTIF FILSAFAT EKONOMI ADAM SMITH
Afif Prambudi, Dr. Ngurah Weda Sahadewa
2020 | Skripsi | S1 FILSAFATSebagai sebuah negara yang besar Indonesia mempunyai tantangan dalam melakukan pembangunan, terutama pembangunan infrastruktur untuk mencapai pemerataan pembangunan. Kesenjangan pembangunan infrastruktur yang terjadi di Indonesia terlihat pada provinsi bagian timur, terutama provinsi Papua. Kesenjangan pembangunan terlihat pada akses pembangunan berupa jalan yang kurang baik, sehingga menghambat masyarakat daerah dalam mengirimkan atau menjual barang dari desa ke kota maupun sebaliknya. Dengan adanya jalan yang baik harga barang dapat menjadi lebih murah dan juga akan menciptakan aktivitas ekonomi di masyarakat secara keseluruhan. Pada pemerintahan Joko Widodo pemerintah berusaha untuk melakukan pembangunan infrastrukur secara besar-besaran demi mengejar ketertinggalan pembangunan di provinsi Papua dan membuka akses masyarakat di pedalaman. Adam Smith melihat permasalahan tersebut sebagai permasalahan filosofis antara manusia dan ekonomi. Penggunaan metode dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan mengklasifikasikan data primer dan data sekunder. Kemudian di deskripsikan, di interpretasi dan di analisis secara kritis tentang hasil pembangunan infrastruktur di provinsi Papua era pemerintahan Jokowi dari sudut padang pemikiran Adam Smith. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan, sumber data yang digunakan adalah buku, jurnal, artikel dan website yang berkaitan dengan penelitian ini. Hasil dari penelitian ini adalah pemikiran Adam Smith tentang ekonomi bertolak dari persoalan yang terjadi di Skotlandia, persoalan yang terjadi pada kehidupan perekonomian rakyat miskin di Skotlandia di tengah kemajuan industri yang mempengaruhi Smith untuk menciptakan pasar bebas dan juga peranan pemerintah dalam pasar bebas. Hasil dari pembangunan infrastruktur yang dilakukan oleh pemerintahan Joko Widodo 2014-2019 di provinsi Papua berupa pembangunan jalan Trans Papua, jalan perbatasan Indonesia dan Papua Nugini dan jembatan Youtefa. Menurut Adam Smith pembangunan infrastruktur sangat penting sebagai pembuka akses masyarakat dalam melakukan perdagangan. Dengan terbukanya akses tersebut masyarakat dapat mendistribusikan barangnya ke luar daerah atau kota, sehingga terciptanya aktivitas ekonomi masyarakat secara komunal.
As a large country, Indonesia has challenges in carrying out development, especially infrastructure development to achieve equitable development. The disparity in infrastructure development that occurs in Indonesia is evident in the eastern provinces, especially in Papua. Development disparities can be seen in the lack of good access to development, which prevents local communities from sending or selling goods from villages to cities or vice versa. With a good road the price of goods can be cheaper and will also create economic activity in society as a whole. During the Joko Widodo administration, the government tried to carry out massive infrastructure development in order to catch up with development in the province of Papua and open access to communities in the interior. Adam Smith saw the problem as a philosophical problem between humans and the economy. The use of the method in this study is a qualitative research method by classifying primary data and secondary data. Then described, interpreted and critically analyzed about the results of infrastructure development in the Jokowi era of Papua province from the perspective of Adam Smith thinking. This research is a library research, data sources used are books, journals, articles and websites related to this research. The results of this study are Adam Smith thinking about the economy starting from the problems that occurred in Scotland, the problems that occur in the economic life of the poor people in Scotland in the midst of industrial progress that influenced Smith to create his thoughts about the free market and also the role of government in the free market. The results of infrastructure development carried out by the Joko Widodo administration in 2014-2019 in the province of Papua include the construction of the Trans Papua road, the Indonesian and Papua New Guinea border road and the Youtefa bridge. According to Adam Smith infrastructure development is very important as opening public access to trade. With the opening of the access the community can distribute their goods outside the region or city, so that the creation of community economic activities in a communal manner.
Kata Kunci : kesenjangan, pembangunan infrastruktur, Papua, Pemerintah, Adam Smith