UPACARA REBA DITINJAU DARI ETIKA PANCASILA NOTONAGORO

Hugo Damasus Fua Nahak, Dr. Ridwan Ahmad Sukri

2020 | Skripsi | S1 FILSAFAT

Skripsi ini membahas upacara Reba ditinjau dari Etika Pancasila Notonagoro. Peneliti sangat tertarik dengan kebudayaan sehingga peneliti memili upacara Reba sebagai objek material. Peneliti juga mengunakan sudut pandang etika pancasila karena sesuai dengan peminatan dalam bidang ilmu fisafat yaitu etika. Upacara Reba sebagai budaya asli Indonesia seharusnya dilestarikan dan diimplementasikan agar tidak tersingkir oleh proses globalisasi. Upacara Reba dapat berkorelasi dengan nilai-nilai Pancasila. Studi ini memiliki tujuan yaitu: Mengetahui dan memahami upacara adat Reba dan Etika Pancasila Notonagoro, serta memahami analisis upacara adat Reba ditinjau dari Etika Pancasila Notonagoro. Penelitian ini merupakan studi pustaka dengan tahap penelitian sebagai berikut: 1) Pengumpulan data, 2) Pengelompokan data, 3) Analisis data, dan 4) Penyusunan. Analisis hasil menggunakan unsur-unsur metodis filosofis yaitu: 1.) deskripsi, 2.) interpretasi, 3.) koherensi interen, 4.) refleksi. Hasil penelitian ini menjelaskan upacara Reba adalah ritus keagamaan Orang Ngadha yang merupakan ungkapan syukur kepada Wujud Yang Tertinggi atas hasil panen yang berlimpah. Upacara reba memiliki pesan-pesan moral yang terdapat dalam Pata dela. Etika Pancasila Notonagoro adalah Etika yang berdasarkan pada hakikat Tuhan, manusia, satu, rakyat, dan adil. Upacara Reba memiliki nilai sila-sila Pancasila yaitu 1) nilai sila satu: nilai religius terdiri dari nilai keabadian dan kemutlakan dijelaskan dengan ucapan syukur kepada Wujud Tertingi atas hasil panen yang berlimpah dan ritus keagamaan yang membuktikan terdapat Tuhan yang abadi dan mutlak hubungan Orang Ngada dengan Tuhan adalah hubungan yang abadi. Nilai kesempurnaan yakni pesan-pesan dalam Pata Dela dipercayai sebagai pedoman menuju suatu kesempurnaan itu Sang Dewa. 2). Nilai sila dua: nilai kebendaan yaitu Loka tua, watu lanu, su�a. Nilai kebaikan tersurat dan tersirat dalam Pata dela. Nilai keindahan Pata Dela yang menggambarkan bagaimana manusia hidup dalam hubungan dengan Tuhan, sesama, dan alam. Nilai keadilan dan keberadaban yakni dalam papa ma�e ne�e fai walu ana salo, setiap manusia wajib memperlakukan sesama layaknya manusia. Nilai kemandirian dijelakan dalam Pata Dela yang syairnya diartikan sebagai pandai-pandai mengatur pendapatan. 3). Nilai Sila tiga: nilai kesatuan dalam bahasa adat kita ema le mogo ine le utu yang merupakan pengakuan akan kesamaan nenek moyang. Nilai kepribadian yakni upacara Reba mencerminkan watak dan ciri khas masyarakatnya. 4). Nilai sila empat misalnya gotong-royong terdapat dalam kegiatan wasi loka lanu. 5). Nilai sila 5: nilai keadilan dan keseimbangan seperti dijelaskan dalam tujuan dan fungsi Reba yaitu momen menyelesaikan silang sengketa/konflik. Kata kunci: Upacara Reba, Etika Pancasila Notonagoro, Nilai Sila Pancasila dalam Upacara Reba

ABSTRACT This thesis discusses the Reba ceremony in terms of Notonagoro's Pancasila Ethics. Researchers are so interested in culture that researchers have the Reba ceremony as a material object. Researchers also use the viewpoint of Pancasila ethics because it is in accordance with specialization in the field of philosophy, namely ethics. The Reba ceremony as a native Indonesian culture should be preserved and implemented so as not to be eliminated by the globalization process. Reba ceremony can correlate with Pancasila values. This study has a goal, namely: Knowing and understanding the Reba traditional ceremonies and Notonagoro's Pancasila Ethics, and understanding the analysis of Reba traditional ceremonies in terms of the Notonagoro's Pancasila Ethics. This research is a literature study with the following stages of research: 1) Data collection, 2) Data grouping, 3) Data analysis, and 4) Compilation. Analysis of the results using philosophical methodical elements, namely: 1.) description, 2.) interpretation, 3.) internal coherence, 4.) reflection. The results of this study explain the Reba ceremony is the Ngadha People Rite which is an expression of gratitude to the Supreme Being for an abundant harvest. Reba ceremony has moral messages contained in Pata dela. Notonagoro's Pancasila Ethics are Ethics that are based on the nature of God, human beings, one, the people, and just. Reba Ceremony has the value of the precepts of Pancasila, namely 1) the value of precepts one: the religious value consists of the value of eternity and absolutes explained by thanksgiving to the Highest Being for abundant crops and religious rites that prove there is an eternal God and absolute relationship between the Ngada people and the Ngada God is an eternal relationship. The value of perfection that is the messages in Pata Dela is believed to be a guide to a perfection that is the God. 2). Sila value two: material values namely Loka tua, watu lanu, su'a. The value of goodness is expressed and implied in the Pata dela. The beauty value of Pata Dela which describes how humans live in relationship with God, others, and nature. The value of justice and civilization that is in papa ma'e ne'e fai walu ana salo, every human being must treat fellow human beings like humans. The value of independence is explained in Pata Dela whose poetry is interpreted as being very clever in managing income. 3). Sila value three: the value of unity in our traditional language ema le mogo ine le utu which is a recognition of the common ancestors. The personality value of Reba ceremony reflects the character and characteristics of the people. 4). The value of the four precepts, for example, mutual cooperation can be found in local lasi wasi activities. 5). Sila value 5: the value of fairness and balance as explained in the purpose and function of Reba, which is the moment to resolve disputes / conflicts. Keywords: Reba Ceremony, Notonagoro's Pancasila Ethic, Pancasila Precepts in Reba Ceremony

Kata Kunci : Kata kunci: Upacara Reba, Etika Pancasila Notonagoro, Nilai Sila Pancasila dalam Upacara Reba