ANALISIS HARGA POKOK PRODUKSI BIBIT TANAMAN STUDI PADA DINAS PERTANIAN DAN PANGAN KABUPATEN GUNUNGKIDUL

FERA TRESNAWATI, Irwan Taufiq Ritonga, M.Bus., Ph.D., CA

2020 | Tesis | MAGISTER AKUNTANSI

Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintah (PSAP) Nomor 5 mengenai persediaan menyatakan bahwa persediaan yang dihasilkan dari produksi sendiri disajikan sebesar1harga pokok produksi. Penyajian persediaana pada laporan keuangan Dinas Pertanian dan Pangan tahun 2017 tidak disajikan sebesar harga pokok produksinya, melainkan sesuai harga jual atau tarif retribusi yang tercantum pada peraturan daerah retribusi penjualan produksi usaha daerah (BPK RI, 2018). Dinas Pertanian dan Pangan belum menentukan harga pokok produksi secara tepat. Hal ini menyebabkan benih padi hasil produksi belum dicatat sebagai persediaan, tidak disajikan sebesar harga pokok produksinya, dan informasi mengenai harga pokok produksi yang sesungguhnya dikeluarkan belum diperoleh secara tepat. Penelitian ini ditujukan untuk mengeksplorasi formula harga pokok produksi bibit tanaman pada Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif studi kasus. Data penelitian ini diperoleh melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Penulis memulainya dengan sebuah studi kasus deskriptif untuk menjabarkan proses bisnis produksi bibit tanaman. Selanjutnya, dilakukan studi kasus eksploratif untuk meghitung harga pokok produksi bibit tanaman.Metode yang dipakai untuk penentuan harga pokok produksi yaitu metode harga pokok secara full costing. Pembahasan dalam analisis ini adalah klasifikasi biaya (cost classification) atas dasar fungsi pokok organisasi, khususnya biaya produksi sedangkan untuk komponen biaya meliputi komponen biaya yang membentuk harga pokok produksi. Hasil penelitian menemukan bahwa proses produksi benih padi meliputi pengolahan lahan, penyemaian, penanaman, pemeliharaan tanaman, pemenenan, pengolahan padi, pengujian padi, pengemasan padi, dan penyimpanan padi. Struktur penyusun harga pokok produksi benih padi, yakni (1) biaya bahan baku terdiri atas benih padi dasar dan benih padi lulus sertifikasi lapangan; (2) biaya tenaga kerja terdiri atas upah tenaga kerja penangkaran; upah tenaga pemprosesan; dan upah tenaga harian lepas; dan (3) biaya overhead pabrik terdiri atas pupuk NPK; pupuk organik; insektisida; herbisida; bahan bakar minyak; pelumas; karung plastik; cetak label; depresiasi gedung pabrik; dan depresiasi alat-alat pertanian. Dengan metode full costing, biaya produksi benih padi tahun 2018 per kilogram adalah Rp11.169,78. Biaya produksi benih padi berdasarkan metode ini menghasilkan nilai yang lebih besar daripada biaya produksi yang dihitung pada awal 2018. Kata kunci: Harga Pokok Produksi, Bibit Tanaman, Full Costing

Government Accounting Standards Statement (GASS) No. 5 regarding accounting for inventories states that inventories produced from own production are presented at the cost of production. Presentation of inventory in the 2017 Agriculture and Food Service's financial statements was not presented at the cost of production, but according to the selling price or levy rates listed in regional regulations on sales of local business production (BPK RI, 2018). The Agriculture and Food Service has not yet determined the cost of production precisely. This study aimed to explore the formula for the plant seedlings cost of production at the Agriculture and Food Service, Gunungkidul Regency. The research method used was a case study qualitative method. The research data were obtained through observation, interview, and documentation. The author began with a descriptive case study to describe the business process of plant seed production. Next, an explorative case study is carried out to calculate the plant seed cost of production. The method used to determine the cost of production was the full costing method. The results found that the process of rice seed production includes land management, seeding, planting, crop maintenance, harvesting, rice processing, rice testing, rice packaging, and rice storing. The constituent structure of the rice seed cost of production, include (1) the cost of raw materials consist of basic rice seeds and rice seeds passing the field certification; (2) labor costs consist of breeding labor wages; processing labor wages; and casual daily labor wages; and (3) factory overhead costs consist of NPK fertilizer; organic fertilizer; insecticide; herbicide; fuel oil; lubricant; plastic bag; label printing; depreciation of the factory building; and depreciation of agricultural equipment. Under full costing method, the 2018 rice seeds cost of production per kilogram was Rp 11,169.78. The rice seeds cost of production based on this method produces a greater value than the cost of production that was calculated at the beginning of 2018. Keywords: Cost of Production, Plant Seeds, Full Costing

Kata Kunci : Harga Pokok Produksi, Bibit Tanaman, Full Costing / Cost of Production, Plant Seeds, Full Costing